Saturday, February 25, 2017

Keluaran 1-3, Mazmur 30, Amsal 30

Keluaran 1-3

Keluaran 1:12 (TB)  Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

Luar biasa bagaimana Tuhan menggenapi apa yang dijanjikanNya, gak dalam keadaan mudah orang Israel berkembang, malahan akin ditindas makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka.Kasih karunia Tuhan untuk Israel sungguh nyata.

Aku teringat di beberapa tempat umat Kristiani ditindas dalam hal beribadah sehingga mereka gak bisa dengan bebas menyembah Tuhan. Aku berdoa dan percaya karena kasih karuniaNya maka Dia juga akan membuat umatNya yang tertindas bertambah banyak dan berkembanglah. Supaya lewat penindasan yang terjadi, nama Allah dimuliakan.

Keluaran 1:17 (TB)  Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

Sifra dan Pua yang gak mengenal Allah pun takut akan Dia.
Bagaimana dengan aku yang mengenal Allah?
Menjadi perenunganku malam ini, saat aku berkata mengenal Allah, apakah aku takut akan Dia?
Takut akan Tuhan berarti menghormati Dia sebagai Tuhan dan Raja, memberikan kepadaNya apa yang menjadi milikNya (pujian dan penyembahan kita) dan melakukan firmanNya.

Keluaran 2:1-10

Perikop ini berjudul 'Musa Lahir dan Diselamatkan', dan di dalamnya kita dapat melihat bagaimana Allah benar-benar menyelamatkan dan memelihara hidup Musa memakai orang-orang di sekelilingnya.
-Saat Musa ditaruh di Sungai Nil, mudah baginya untuk tenggelam dan mati tapi ternyata Musa dianugerahi kakak perempuan pemberani yang mengasihinya yang mengawasi peti berisikan bayi Musa.
-Siapa yang menyangka kalau putri Firaun yang akan memelihara Musa hingga dewasa. Putri dari musuh orang Israel yang menyelamatkan Musa, kalau bukan karena Tuhan kupikir gak mungkinlah dia tergerak menolong Musa.
-Karena kecerdikan Miryam, ibu Musa dapat menyusui anaknya bahkan diupah, wow....Sungguh gak terpikirkan oleh akal kita. Tapi terjadi lo..

Aku belajar untuk gak kuatir akan hidupku, karena kalau Tuhan berkenan, Dia dapat pakai apa saja, siapa saja untuk menyelamatkanku, bagaimana pun caranya.

Keluaran 3:11-12 (TB)  Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Musa awalnya menolak perintah Allah agar Musa menghadap Firaun untuk membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir. Musa menolak dengan halus dan bertanya,"Siapakah aku,....". Mungkin Musa merasa dia bukan siapa-siapa dan dia tidak punya kekuatan untuk menghadapi Firaun. Tapi Allah mengingatkan Musa kalau ini bukan tentang Musa dan kesanggupannya, ini tentang Allah. Jadi Musa gak perlu kuatir dengan respon Firaun, itu adalah urusan Firaun dan Tuhan.

Aku belajar untuk taat dan gak melihat ketidaksanggupanku, tetapi memandang kesanggupan Dia yang mengutus akh. Saat Allah ingin aku melakukan sesuatu, Dia adalah Allah yang bertanggung jawab. Dia yang akan memastikan rencanaNya digenapi, bukan aku. Bagianku adalah taat ;)

Mazmur  30

Mazmur 30:4 (TB)  (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!

Menyanyikan pujian buat Tuhan yang benar-benar menyanyi akhir-akhir ini jarang banget aku lakukan di saat teduhku. Lebih banyak merenungkan Firman Tuhan dengan berdoa dan menulis, tapi hari ini diingatkan lagi kalau Tuhan bertahta di atas puji-pujian umatNya. Nah...Kalau menyanyikan lagu sekolah Minggu saat beraktivitas dengan Sara yang sering aku lakukan, tujuannya supaya mengenalkan Sara dengan lagu-lagu sekolah Minggu. Tapi aku diingatkan mulai hari ini aku mau bernyanyi memuji Tuhan dengan hati yang tertuju pada Tuhan. Melebihi suara dan isi pujian kita, Tuhan melihat isi hati kita, sikap hati kita apakah dipenuhi dengan pujian dan syukur bagiNya atau hanya di mulut saja.

Aku mau mempersembahkan syukurku kepada Tuhan dengan melakukan segala sesuatunya dengan tujuan menyenangkan hati Tuhan. Namanya juga 'mempersembahkan' maka aku harus menjadikan apa yang aku lakukan sebagai persembahan bagiNya. Nah, persembahan yang bagaimana?

Tak cukup hanya kubernyanyi mengangkat suara tuk memuji
Hidup memberi diri kepadaMu itu kerinduanMu
Tak cukup mulut yang memuji tak cukup mulut yang bernyanyi
Melakukan firmanMu itu lah pujian sejati

Amsal 30

Amsal 30:8 (TB)  Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.

Baca ini aku ingat kalau akhir-akhir ini aku merasa berkekurangan karena aku memikirkan kebutuhan-kebutuhan MASA DEPAN dan membandingkannya dengan dana yang tersedia SEKARANG.Kalo dipikir-pikir lagi kan konyol ya,tapi itu yang kulakukan. Berkhayal dan berharap kalau kami lebih kaya dari sekarang tapi aku mau menikmati apa yang jadi bagianku aja ah. Aku mau percaya kalau yang aku perlu selalu Tuhan sediakan, kalau Tuhan gak berikan berarti aku gak memerlukannya.

Kasongan,  30 January  2017
-Mega Menulis -

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...