Wednesday, February 15, 2017

Kejadian 32-34, Mazmur 23, Amsal 23

Kejadian 32-34
Kejadian 32:9 (TB)  Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu --
Yakub berulang kali bilang kalau Allah adalah Allah Abraham dan Allah Ishak, dia gak bilang kalau Allah adalah Allahnya. Apakah Yakub belum mengakui Allah sebagai Allahnya secara pribadi? Hebatnya, Yakub taat saat Allah menyuruh dia pulang. Tapiiiii..  taatnya dong, gak sampe ke 'negeri nenek moyangnya' gara-gara takut pada Esau, padahal Allah sudah janjikan penyertaanNya.
Aku gak mau anak-anakku mengenal Yesus hanya sebagai Tuhan dan Juruselamat orang tuanya atau kakek neneknya. Aku rindu mereka mengalami Tuhan secara pribadi, mengecap dan merasakan sendiri betapa baiknya Tuhan itu. Bukan sekedar perkataan papah mamahnya.
Aku juga ditegur baca pasal ini, aku gak perlu takut kalau Allah menyuruhku melakukan sesuatu karena Dia pasti sertai. Jangan taat separo-separo. Dan beneran deh, berasa sekali kalau Allah memilih seseorang bukan karena kebaikan orang tersebut tapi karena kebaikanNya.

Tuhan, biarlah anak-anakku mengenal Engkau secara pribadi. Jadilah Tuhan atas hidupnya ya Bapa.

Kejadian 33:2 (TB)  Ia menempatkan budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf di belakang sekali.
Kasihan sekali Lea :( Kelihatan banget kalau Yakub hanya mengasihi Rahel dan anaknya.  Gak bisa bayangkan gimana perasaannya saat itu. Melihat kehidupan Lea, jadi merasakan sedihnya hidup bersama pria yang gak sungguh-sungguh mengasihinya.

Aku teringat beberapa teman wanitaku yang sedang mengusahakan dekat Dan berhubungan dengan seorang pria,kupikir mereka melakukan hal-hal yang kurang tepat supaya dekat dengan pria yang ditaksirnya. Aku berdoa supaya mereka bersabar, gak bertindak melakukan apa yang bukan bagiannya. Karena kalau pun mereka berhasil maka mereka akan hidup bersama pria yang tidak sungguh mengasihinya.

Kejadian 33:14 (TB)  Biarlah kiranya tuanku berjalan lebih dahulu dari hambamu ini dan aku mau dengan hati-hati beringsut maju menurut langkah hewan, yang berjalan di depanku dan menurut langkah anak-anak, sampai aku tiba pada tuanku di Seir."
Lagi-lagi Yakub berbohong?
Astagaaaa, gak ada kapoknya ya dia.
Gak ada kapoknya Yakub berdusta, tapi selaluuuu..... Allah selalu saja mengampuni Yakub bahkan memberkatinya.
Bagaimana dengan aku? Apakah ADA dosa/pelanggaran yang gak kapok aku lakukan?
Kalau IYA, aku harus bertobat. Walaupun Allah penuh kasih karunia, aku gak mau menyia-nyiakan pengorbanannya. Aku mau Ia gak menyesal punya anak seperti aku
Kejadian 33:20 (TB)  Ia mendirikan mezbah di situ dan dinamainya itu: "Allah Israel ialah Allah."
Akhirnya Yakub mengakui Allah ayah dan kakeknya sebagai  Allahnya sendiri. Yakub menyembah Allah sebagai Allahnya sendiri. Ia percaya bukan warisan turunan tapi karena sudah mengalami Allah.
Kejadian 34:30 (TB)  Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: "Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku."
Setelah semua kehebohan yang terjadi, kedua anaknya jadi pembunuh 1 Kota, alasan Yakub menegur anak-anaknya bikin geleng-geleng, dia hanya memikirkan dirinya. O,iya bagian yang membuat sedih juga membayangkan perasaan Dina. Kehormatannya dinodai, kedua saudaranya berbuat kejahatan. Sejauh ini, aku gak menemukan ayat apapun tentang Yakub yang menghibur Dina.
Apapun bisa terjadi pada anak-anakku nantinya. Oh Tuhan ,berikan aku hikmatMu supaya aku tahu bagaimana harus bersikap pada anak-anakku. Waktu mereka mengalami hal buruk, ajar aku sebagai orang tua berespon secara benar.

MAZMUR 23
Mazmur 23:4 (TB)  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Mengapa biasanya kita takut berjalan di dalam kegelapan?
Biasanya karena kita gak bisa melihat apa yang ada di sekeliling kita dengan jelas.Gak ada terang sehingga gak tahu harus melangkah ke mana.
Saat berada dalam masalah aku  sering merasa gak ada harapan, aku gak tahu harus ngapain. Baca ayat ini aku kembali diingatkan kalau Tuhan selalu besertaku, Dia sekali-kali gak akan meninggalkan aku.
Kenapa aku harus ngerasa gak punya jalan keluar untuk masalahku kalau Dia yang adalah jalan, dan kebenaran dan hidup selalu besertaku. Dia besertaku makanya aku gak perlu takut kemana pun dia membawaku. Dia besertaku makanya aku gak perlu takut saat kegelapan datang, karena Dia Allahku di saat terang dan gelap.

Tuhan, terima kasih karena selalu bersamaku, Engkau sekali-kali gak pernah meninggalkanku, jangan biarkan aku jauh dariMu Tuhan. Amin

AMSAL 23
Amsal 23:9 (TB)  Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.
Aku jadi ingat temanku.Terkadang sebal waktu mendengarkan teman yang sok meminta nasehat, tapi saat diberi nasehat malah mencari-cari alasan untuk nggak melakukan yang benar. Capek melihat teman yang memilih jatuh melulu. Baca ini jadi berpikir kalau aku bisa sebal saat teman ngeyel dikasih tau, nah gimana dengan akunya? Aku dah jadi orang yang mau mendengarkan nasehat blom? Kalo blom jangan-jangan aku juga terhitung orang bebal juga.

Jadi bertanya-tanya ke diri sendiri:
Kamu dah dikasih tahu jangan malas kok masih suka menunda-nunda kerjaan Meg, cucian numpuk tuh.
Kamu kok masih suka ketus sama suami kalo ditegur padahal dah tau kebenaran.
Kamu masih iri lo dengan teman-temanmu, kamu gak bersyukur dan puas dengan yang kamu punya.
Aku harus praktekin nasehat baik yang aku dengar, aku mau bertobat waktu ditegur supaya gak menjadi orang bebal yang meremehkan perkataan bijak.

Tuhan, aku gak mau jadi orang bebal yang gak menerima perkataan orang lain atau teguran Roh Kudus. Jangan bosan-bosan tegur aku Tuhan. Aku mau berubah Tuhan. Amin

Kasongan, 23 Januari 2017
-Mega Menulis-

No comments: