Ayat Hapalan:
Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
Amsal 31:14-15
Bacaan Alkitab:
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
Amsal 4:20-22
Kembali heran hari ini melihat judul renungan yang amat gak sesuai sama bacaan Alkitab hari ini, hohohohoho. Tapi judulnya kebayang-bayang nih waktu aku makan siang di tempat temanku, aku jadi ngurangin porsi makanku deh ^^’
Tau gak sih, baca bacaan Alkitabku hari ini membuatku manggut-manggut,
“Ohh....aku harus perhatikan Amsal ya Tuhan?”
The truth is, akhir-akhir ini aja aku rajin baca Amsal, gara-gara pengen jadi wanita yang cakap, hohohohohoho. Tapi Amsal-amsal lain jarang aku baca looo, aku lebih memilih Mazmur dibanding Amsal. Tapi hari ini, aku diminta memberikan perhatian lebih pada kitab ini. Okey, baiklah...sepertinya sehabis menyelesaikan 90 hariku bersama buku Becoming The Woman God Wants Me to Be, aku akan merenung-renungkan kitab Amsal ^^ *langsung catat di halaman proyek positifku*
Jadi ingat Rida yang punya buku tentang kitab Amsal ini. Dulu waktu dia memamerkannya ke aku pas zaman kuliah, aku nanya ke dia, emang napa dia kok beli buku itu, kok gak yang lain aja. Katanya sih karena gampang dimengerti, dan praktis buat panduan sehari-hari. Iya sih ya, apa yang dikatakan di Amsal, itulah yang dimaksudkannya. Gak kayak di beberapa kitab lain yang pake bahasa perumpamaan, pake cerita sejarah, kerajaan, tokoh-tokoh, dan banyak lagi yang butuh banget dicerna, apa maksud TUHAN lewat itu. Kalo Amsal ma beda. Seolah-olah itu pedoman praktis bersikap sehari-hari. Singkat, padat dan jelas. Hmm...sepertinya aku perlu nih spending time untuk membaca dan belajar dari kitab ini secara serius *ceileeeee....*
Hehehehe, sementara membaca tu Amsal, aku mengingat-ingat ayat sidi yang diberikan pendetaku dulu, dari Amsal juga loooo.....
TERANG ORANG BENAR BERCAHAYA GEMILANG, SEDANGKAN PELITA ORANG FASIK PADAM.
AMSAL 13:9
Malah jadi bertanya-tanya dan merenung-renungkan ayat itu....
Apakah aku orang benar?
No. I’m a sinner. Aku ‘hanya’ telah dibenarkan oleh penebusan Kristus, hanya karena Dia dan oleh Dia. Hanya karena anugerahNya.
Sudahkah aku bersinar terang?
Kayaknya jawaban pertanyaan ini harus dijawab orang lain deh, mosok aku ngaku-ngaku bercahaya terus terang seperti Philips, padahal kadang redup *untung kagak padam ^^’ hohohohoho*
Kasongan, 12 Januari 2012
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment