Mazmur 142
Scripture
Mazmur 142:2 (TB) (142-3) Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
Observation
Zaman sekarang serba medsos, sampai-sampai suamiku bilang ibu-ibu zaman now ada kejadian apa langsung curhat di medsos. Iya juga sih. Pokoknya seantero FB Raya harus tahu. Waktu suami bilang gitu aku cuma tertawa membenarkan. Sekarang baru sadar dan bertanya-tanya, apa aku ya yang dimaksud suamiku, hahahaha.
Daud ma gak gitu, dia curhatnya sama Tuhan. SELALU. Di Mazmur, aku melihatnya, Daud ma dikit-dikit curhat ke Tuhan. Seolah-olah cuma Tuhan tempat curhatnya. Segitu dekatnya Daud sama Tuhan. Kadang jealous deh ngeliatnya.
Aplication
✔ Aku mau belajar terus-menerus mencurahkan perasaanku pertama kali ke Tuhan baru ke orang lain.
Prayer
Tuhan, aku bersyukur buat teladan dari Daud. Aku juga mau berlari ke Tuhan setiap saat perlu curhat. Tuhan jangan bosan ya. Amin
Amsal 23
Scripture
Amsal 23:2 (TB) Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
Observation
Pagi ini kantor kami ada kegiatan di Car Free Day Bundaran Besar. Dari semalam sudah semangat membayangkan banyaknya kuliner di sana. Parah ni aku. Pas banget baca ayat ini sebagai reminder hari ini.
Aplication
✔ Aku gak mau jajan berlebihan hari ini. Kalau perlu sarapan ya sarapan dengan porsi secukupnya.
Prayer
Tuhan, mampukan aku mengendalikan nafsuku melihat banyak makanan hari ini. Aku gak mau berlebihan makan dan menyakiti diriku sendiri. Tolong aku Tuhan. Amin.
Palangka Raya, 23 Juni 2019
-Mega Menulis-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...
No comments:
Post a Comment