Sacred Influence
Chapter 5
Berlatihlah mendoakan hal-hal yang positif bagi suami anda. Mengucaplah syukur kepada Tuhan karena memberi suami dengan kualitas seperti ini.
Semingguan ini emosi terkuras dengar curhatan para istri tentang suami mereka, ada beberapa teman yang berpisah dengan suaminya dan ada yang mengalami masalah berat. Mau gak mau aku jadi bersyukur punya suami seperti suamiku. Ya, dia gak sempurna, tapi aku juga gak sempurna. Dan banyak sekali karakter dan perilaku suami yang sekarang aku syukuri. Salah satunya, aku gak pernah meragukan kesetiaan suami. Bersyukur sekali, karena ternyata menemukan orang yang setia itu gak mudah. Apa yang dikeluhkan teman-temanku tentang suaminya membuatku memandang suami dengan berbeda, bahwa kualitas yang selama ini aku anggap biasa di suami adalah blessing. Betapa aku gak bersyukur berarti selama ini, sampai-sampai baru bersyukur setelah mendengar kisah orang lain.
✔️ Ketimbang mengeluhkan karakter suamiku, aku mau fokus mendoakan suami dengan kualitas karakter Kristus setiap harinya.
Allah tidak menciptakan pernikahan untuk memenuhi 100 persen kebutuhan anda.
Reminder lagi, kebutuhanku 100% hanya bisa dipenuhi oleh Tuhan, bukan suami. Mengharapkan suami memenuhi semua kebutuhanku sungguh gak realistis, pasti kecewa nantinya. Pasti frustrasi. Pasti stres.
Berdoalah dengan mengingat dua hal:kelebihan suami anda dan kelemahan anda.
Aku dan suami sama-sama gak sempurna, terkadang saling menyakiti. Waktu aku berdoa dengan cara ini, aku diingatkan suamiku adalah berkat buatku. Jadi lebih fokus untuk bersyukur, bukannya mengeluhkan kekurangan suami.
Sikap menghormati adalah suatu kewajiban dan disiplin rohani. Berilah suami anda haknya untuk mendapatkan penghargaan itu.
Namanya disiplin, berarti aku harus melatih diri dan menjadikan kebiasaan. Awalnya pasti merasa terpaksa, tapi aku harus terus mengingat kalau ini adalah hak suamiku. Aku harus terus berusaha mengingat aku sering gagal di area ini.
Bagaimana anda dapat mulai menghargai seorang pria yang tidak sempurna? Mintalah kepada Tuhan mata yang dapat memandang dengan pandangan yang berbeda.
Aku sebenarnya baca bab 5 ini langsung setelah baca bab 4, 2 minggu yang lalu. Selama 2 minggu ini aku belum berdoa supaya dapat memandang suami dengan mata yang berbeda, tapi banyak teman yang curhat masalah rumah tangganya dan membuatku melihat suamiku dengan berbeda. Apa yang dilakukannya, yang dikatakannya, karakternya bukanlah hal yang biasa. Aku diberkati berlimpah melalui kehadiran suami tapi aku gak sadar. Suami selalu ngomong to the point sekalipun gak ngenakin, aku sebelumnya anggap itu kasar, tapi itulah kejujuran. Suamiku resikan banget dan suka meributkan hal-hal sepele seperti gak suka aku menaruh barang sembarangan, cerewet banget untuk masalah kecil, tapi ini berarti dia tertib dan ingin istrinya lebih care dan bertumbuh di area ini.
Palangka Raya, Oktober 2019
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment