Amsal 4:5 (TB) Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
Dalam satu ayat ini, ada 4 pesan yaitu :
1. Perolehlah hikmat.
Sudahkah kita berusaha mendapatkan hikmat, dengan cara apa? Membaca Alkitab, membaca buku, menonton, mendengarkan khotbah? Sebelumnya, kita harus memastikan untuk memintanya pada Tuhan yang memberi hikmat pada yang memintanya. Gak boleh melupakan Tuhan dalam mencari hikmat, karena permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.
2. Perolehlah pengertian.
Pernah dong melakukan banyak hal seperti membaca Alkitab, membaca buku, menonton, mendengarkan khotbah eh tapi GAK MENGERTI. Kalau gak ngerti gimana? Stuck?Jangan dong. Harus cari pengertian dengan gak berhenti bertanya. Tanya dengan Tuhan, minta pengertian dariNya. Tanya pembimbing rohani. Tanya teman. Terus sampai ngerti. Karena apa? Akan beda nantinya melakukan sesuatu tanpa pengertian dan dengan pengertian, ada spirit yang beda, saat kita mengerti apa yang kita lakukan.
3. Jangan lupa.
Pernah dong dah dapat rhema, dah dapa momen 'aha' trus besok-besoknya LUPA. Kenapa? Jangan-jangan hikmat yang kita peroleh hanya sampai level membaca atau dihapalkan doang. Pernah baca di mana gitu, kalau belajar tuh cuma membaca, yang kita ingat
4. Jangan menyimpang.
Sudah mendapatkan hikmat, sudah ngerti, masih ingat tapi masih menyimpang. Maksudnya apa coba? Ini ma bebal. Well, mungkin ini diawali saat kita bukannya taat malahan tawar-menawar sama Tuhan. Bayangkan, Tuhan nyuruh kita jalan lurus. Lalu kita bilang, aku serong dikit aja ya Tuhan, jalan di sana lebih asyik. Nah, sedikit serong ini kalau diteruskan apa gak semakin jauh dari jalan lurus yang Tuhan ingin kita tempuh?
👉 Buatku pribadi, yang paling sering jadi pergumulan adalah jangan menyimpang. Seringnya sudah tahu kebenaran tapi tawar-menawar sama Tuhan dan akhirnya menjauh dari jalan yang Tuhan inginkan. Harus stop nih tawar menawar sama Tuhan. Apa yang Tuhan bilang, ya udah, itu aja yang dilakukan. Gak usah pakai nunda juga, ntar kalau ditunda-tunda jadi beda deh yang dibuat.
🙏Tuhan, aku gak mau menyimpang lagi. Aku mau berjalan di jalan yang Tuhan mau. Tolong aku yang seringkali bebal ini Tuhan. Amin.
Yeremia 1:7 (TB) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Pesan dalam ayat ini adalah JANGAN BERALASAN SAMA TUHAN sewaktu diutusnya. Kenapa?
1. Tuhan sudah sejak awal bilang kalau sebelum dilahirkan aja Tuhan sudah kenal Yeremia.
Tuhan gak sekedar tahu Yeremia, Dia mengenal Yeremia, bahkan melebihi Yeremia mengenal dirinya sendiri. Ya iya lah, Yeremia adalah buatan tanganNya kok. Tuhan paling tahu apakah Yeremia hanya membuat alasan kosong atau jujur.
Begitu juga aku, Tuhan tahu isi hatiku yang sebenarnya jadi aku juga gak perlu beralasan macam-macam saat Dia mengutusku. Aku harus jujur dengan Tuhan.
2. Tuhan telah menetapkan kita melakukan apa yang Dia inginkan.
Tuhan menciptakan kita untuk tujuan tertentu, dan hidup kita gak akan berarti sampai kita hidup sesuai dengan tujuanNya. Hidup kita gak akan maksimal sampai kita hidup sesuai dengan rancangan awal Tuhan. Ibaratnya nih pisau daging dipaksakan untuk memotong sayur, bisa sih, tapi hasilnya gak akan maksimal.
👉 Stop pelihara roh yang suka mencari alasan! Kalau Tuhan suruh, segera lakukan Meg, jangan bilang:
- Oke, nanti ya Tuhan.
- Tapi Tuhan, aku gak bisa....
- Tuhan, ini terlalu besar buatku. Ini terlalu sulit.
Stop beralasan! Just do it! 💪 💪
Kasongan, 4 November 2017
-Mega Menulis-