Thursday, June 27, 2019

Amsal 27, Mazmur 146

Mazmur 146

Scripture       
Mazmur 146:9 (TB)  TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. 

Observation 
Teringat waktu papaku meninggal tahun 2007, aku baru aja selesai kuliah dan belum bekerja, adekku yang cowo masih kuliah, adek bungsuku masih SMP. Mama gak bekerja. Papa gak punya warisan apa-apa. Gak ada tabungan. Boro-boro. Papaku juga bukan orang yang  perencanaan keuangannya baik. Malah papa dulu suka berjudi. Banyak kekuatiran bagaimana masa depan kami. Tapi Tuhan sungguh memelihara kehidupan kami. Sekarang kami tiga bersaudara sudah bekerja dan dua di antara kami sudah berumah tangga. Kalau flash back dan mau iri, terkadang iri ngeliat teman yang merit dibiayain ortunya, hadiah merit aja rumah atau mobil. Tapi aku bersyukur. Puji Tuhan sampai sekarang Tuhan berkati kami dengan kesehatan yang sempurna, segala keperluan kami Tuhan cukupkan. Waktu aku pikirkan kebaikan Tuhan, ga pernah kami kekurangan.

Aplication
✔ Bersyukur buat pemeliharaan Tuhan bagi janda dan anak yatim. Tuhan sendiri yang menjadi suami dan Bapa bagi mereka.
✔ Bersyukur khususnya buat pemeliharaan Tuhan bagi kami. Saat Tuhan jadi satu-satunya yang kami miliki, benar-benar kami hanya bisa berharap sama Tuhan.

Prayer   
Terima kasih Tuhan buat pemeliharaan Tuhan yang sempurna dalam hidup kami selama ini. Tuhan sudah jadi suami buat mama dan Bapa buatku dan adek-adek. Kami gak pernah kekurangan bahkan berlimpah kebaikanMu yang kami rasakan. Aku bersyukur Tuhan. Amin.

Amsal 27

Scripture       
Amsal 27:3 (TB)  Batu adalah berat dan pasir pun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh. 

Observation 
Tadi pagi temanku yang ngurus absen cerita kalau bosku gagal absen alias finger printnya gak terbaca. Ada perasaan senang di hatiku. Bosku inikalau ada orang yang gagal absen, dia gak mau bantuin. Padahal orang beneran dah absen. Alasannya, selama ini absennya yang dijadikan patokan orang pusat dan dia gak pernah gagal. Kesal kan. Kami seruangan menilai bosku gak bijak, karena nyata-nyata yang hadir dan gagal absen gak bisa ditolong dengan berbagai alasan. SEKARANG, setelah merasakan yang kami rasakan semoga bos bisa bertindak lebih bijak. Aku baru menyadari kalau aku masih menyimpan sakit hati sama bosku. Selama ini aku pikir, aku sudah mengampuni bosku. Ternyata ada kesenangan tersendiri melihat bosku 'jatuh' .

Aplication
✔ Aku gak boleh bahagia melihat bosku 'terjatuh'.

Prayer   
Tuhan, ampuni aku karena ternyata masih menyimpan sakit hati. Aku mau mengampuni secara total. Amin.

Palangka Raya, 27 Juni 2019
-Mega Menulis-