Amsal 22:24-25 (TB) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,
supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Beberapa hari yang lalu suamiku komplain denganku melihat sikap seorang sahabatku yang dinilainya egois. Berhubung aku sudah berteman lama, aku bilang, "Dia emang gitu orangnya. Sabar aja bang". Trus suami menjawab seperti ini, "Kalau dia temanku, sudah aku tegur. Kok kamu gak tegur?". Dan lagi aku menjawab, "Emang gitu bang orangnya, susah dikasih tahu. Dibiarin aja."
Apa hubungannya antara egois dan ayat ini? Temanku ini hanya memikirkan diri sendiri dan kalau ada yang gak sesuai dengan dirinya pasti marah. Aku sudah terlalu biasa dengan karakter temanku yang egois sehingga aku memaklumi dan membiarkannya. Aku salah. Kalau dipikir-pikir, ayat ini tepat sekali. Temanku itu baru melakukan hal yang konyol dan aku terima-terima saja, padahal aku terkena dampaknya.
Rasanya gak mungkin aku gak berteman lagi dengan temanku ini meskipun suamiku kurang suka dan ayat ini bilang jangan berteman. Aku akan membatasi pergaulanku dan menegur bila diperlukan meskipun beresiko.
Yeremia 49:10 (TB) Tetapi Aku ini telah menelanjangi Esau, telah menyingkapkan tempat-tempat persembunyiannya, sehingga ia tidak dapat menyembunyikan diri lagi. Keturunannya telah binasa dan saudara-saudaranya dan bangsa-bangsa tetangganya tidak ada lagi.
Esau berusaha menyembunyikan dosanya dan Tuhan mengungkapkan semuanya, Esau gak bisa bersembunyi dari Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan!
👉 Aku perlu terus-menerus melakukan disiplin pengakuan dosa. Supaya dosa gak terus berkuasa atasku. Gak ada yang bisa aku sembunyikan dari Tuhan. Segera akui dosa yang aku lakukan, supaya aku oeka terhadap dosa. Supaya aku ingat kalau tiap hari aku butuh pengampunan dari Tuhan dan anugerah pengampunanNya tersedia saat aku memintanya.
Palangka Raya, 22 Desember 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment