Monday, January 29, 2018

Amsal 27, Matius 27

Matius 27:3, 5 (TB)  Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Yudas berbuat dosa. Menyesalinya. Lalu bunuh diri.
Lah?
Menyesali perbuatan dosa yang kita lakukan gak cukup. Setelahnya kita harus melakukan yang benar. Mengakui segala dosa, meminta ampun dan berbalik dari jalan kita yang jahat. Harus ada perubahan hidup. Jangan cuma jadi penjahat kambuhan yang hari ini berbuat dosa, menyesal, lalu mengulangi lagi kesalahan yang sama (berkali-kali). Itu bukan pertobatan yang sejati.

Kalau sampai hari ini aku masih bergumul dengan dosa yang itu-itu aja tanpa ada perubahan hidup, bisa jadi pertobatanku bukan yang sejati tapi lips service doang 😢

Aku harus menyadari kalau itu dosa dan Tuhan gak berkenan, jangan mempermainkan Tuhan!!! Stop bermain-main dengan dosa karena akan ada waktunya aku menuai apa yang aku perbuat. Meskipun Tuhan mengampuni, tetap ada harga yang harus kubayar dari apa yang aku lakukan.

🙏 Tuhan, Engkau tahu, sampai saat ini aku masih jatuh bangun dalam berbagai area dosa. Tolong aku ya Tuhan, jangan biarkan aku berlama-lama jatuh. Aku capek Tuhan. Amin.

Amsal 27:15 (TB)  Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.

Kemarin aku hampir bertengkar dengan suami karena aku menjawab dengan ketus perkataannya. Gak sampai yang gimana, tapi setelahnya suasana jadi gak enak. Mau minta maaf pun susah.

Duh. Kenapa ya aku masih terus jatuh bangun dalam area ini. Kadang aku bisa bersikap manis, kadang aku ketus ke suami. Kok gak bisa terus-menerus ngomong dan bersikap yang manis. Baru saja melakukan kemenangan eh, besoknya jatuh. Beneran deh harus selalu berjaga-jaga dan berdoa supaya gak jatuh dalam dosa yang sama.

Capek kadang rasanya, jatuh bangun gini. Terkadang tergoda untuk menyerah dan bilang, "Ini lah aku, aku emang gini orangnya". Puji Tuhan, aku punya Tuhan yang gak pernah menyerah terhadapku. Aku juga gak boleh menyerah, harus selalu berjuang menundukkan diri sama Tuhan dan gak mementingkan ego dan kesenangan diri sendiri.

Kasongan, 27 Januari 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...