Thursday, January 17, 2019

Mazmur 17, Amsal 17

Amsal 17

Scripture
Amsal 17:19 (TB)  Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.

Observation
Sejak kecil aku melihat mamaku yang suka menentang papaku. Kalau mamaku punya pendapat yang berbeda dengan papa, gak jarang mereka beradu argumen di depanku. Mamaku bukan tipe wanita yang tunduk kepada suami. Mamaku keras. Jadi kesannya ya suka bertengkar. Ini mempengaruhi hubunganku dengan suamiku, terkadang aku mendebat suami saat pendapatnya gak sesuai dengan pendapatku, susah untukku tunduk. Maunya pendapatan yang dituruti. Ini terjadi walaupun aku sudah tahu kebenaran. Nada bicaraku pun gak enak didengar. Setahun belakangan ini aku belajar menutup mulutku kalau hanya akan berujung pada pertengkaran. Aku belajar menahan mulutku dan mengubah nada bicaraku.  Belajar tetap menggunakan nada rendah sekalipun sudah tegangan tinggi itu sulit, kalau dulu ma suami kasih nada F, aku harus kasih nada G atau A. Sekarang berusaha tetap tenang dan mengendalikan diri.

Aplication
✔️ Aku belajar berbicara dengan nada rendah ke suami dan anak-anak supaya gak bertengkar.

Prayer
Tuhan, aku gak mau menjadi perempuan yang suka bertengkar. Aku mau jadi perempuan yang membawa ketenangan dan bawa atmosfer yang baik di dalam keluarga. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Mazmur 17

Scripture
Mazmur 17:15 (TB)  Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Mazmur 17:15 (BIMK)  Tetapi aku akan memandang Engkau, sebab aku tidak bersalah. Pada waktu aku bangun, kehadiran-Mu membuat hatiku gembira.

Observation
Saat Sara berbuat salah dan ditegur, dia menundukkan wajahnya. Sama denganku, saat aku gak hidup dalam kebenaran atau berbuat dosa maka hubunganku dengan Tuhan rusak. Aku pasti gak berani berhadapan dengan Tuhan karena naluri dosa adalah menyembunyikan diri. Gak bisa memandang Tuhan karena terhalang dosa-dosaku, hiii... Mengerikan sekali. Emang bener sih, saat aku tahu aku melakukan dosa, untuk menghadap Tuhan rasanya segan. Gak berani. Ada perasaan gak layak. Melalui penebusan Kristus memang hubunganku dan Allah gak berubah sekali pun aku berbuat dosa, aku tetap anakNya tapi tentunya relasi gak bisa semesra saat sebelum berbuat dosa. Kehadiran Tuhan akan terasa mengganggu saat aku masih hidup dalam dosa, sama seperti CCTV yang mengawasi saat aku mau berbuat dosa. Beda dong, saat aku hidup dalam kebenaran, malah kehadiranNya membuatku bersukacita.

Aplication
✔️ Hidup dalam kebenaran, gak dalam dosa.
✔️ Saat berbuat dosa segera akui di hadapan Tuhan dan menerima pengampunan dariNya.

Prayer
Tuhan, tolonglah aku untuk terus hidup dalam kebenaran supaya aku bisa terus memandangMu dengan sukacita. Amin.

Palangka Raya, 17 Januari 2019
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...