Saturday, May 8, 2021

Kisah Para Rasul 19, Amsal 19

Amsal 19

Scripture
Amsal 19:15 (TB)  Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. 

Observation
Masa sih ya lamban aja membuat orang menderita kelaparan? Adakah orang yang saking malasnya sampai kelaparan? Aku gak segitunya sih, tapi teringat obrolan sama suami pandemi ini memaksaku untuk rajin kalau ingin makan makanan seperti yang sebelumnya kami beli alias jajan di luar. Kemarin aku bilang sama suami kangen jajan, terus suami protes ngapain kangen jajan padahal bisa bikin sendiri. Aku bilang kangen tinggal pesan, makan dan bayar, gak perlu capek 🤣 Beda kan ya dengan masak sendiri. Tapi hari ini diingatkan untuk terus rajin memasak. Bukan hanya supaya gak menderita kelaparan, tapi juga mendidik anak untuk memasak. Bagaimana pun, pendidikan usia dini fokus pada modelling, anak akan meniru orang tua. Aku terinspirasi Mbak Lala Rumah Inspirasi yang kalau jalan bareng anaknya, lalu ketemu makanan baru dan anaknya bilang pengen mamanya menyambut dengan berkata, "Kayaknya kita bisa bikin sendiri deh", dipikir-pikir ini bukan hanya mengajar memasak, tapi juga bisa berhemat dan anak berusaha dulu. Ya bisa sih mereka jajan, tapi itu pun dengan semangat mencoba supaya punya referensi saat membuat sendiri. Itu keren menurutku. 

Aplication
Aku mau punya semangat belajar dan mengusahakan membuat apa yang anak mau. Tentunya sesuai kapasitasku.

Prayer
Tuhan tolong aku supaya gak malas tapi rajin dan menggunakan kesempatan untuk menjadi model yang menginspirasi anak-anak. Amin.

Kisah Para Rasul 19

Scripture 
Kisah Para Rasul 19:9-10 (TB)  Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. 
Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.

Observation 
Selama dua tahun Paulus mengajar sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan. Wow. Setiap hari selama dua tahun bukan waktu yang sebentar tapi hasilnya terlihat. Dari kisah ini aku belajar tentang konsistensi dan persistensi. Tidak hanya perlu tekun terus menerus melakukan hal yang baik, aku juga perlu gigih meskipun ada tantangan. 

Aplication 
Konsisten dan persisten perlu aku lakukan dan ajarkan ke anak-anak, bahwa sejatinya kehidupan ini seperti lari maraton. Mendidik anak pun maraton, perlu nafas yang panjang. Perlu konsisten dan persisten. 

Prayer 
Tuhan, ajarkan aku untuk tekun dan gigih menjalani apapun hal baik yanh aku kerjakan seperti Paulus. Amin.
Gratitude Journal
7 Mei 2021

1. Bersyukur pagi-pagi bisa ke warung dan beli ayam. Walaupun harganya naik, bersyukur masih bisa beli.
2. Bersyukur mengikuti keputusan spontan suami pergi kuliner ke tempat yang jaraknya hampir 40 km dari tempat kami. Kami bersenang-senang di sana.
3. Bersyukur bisa blessing keluarga dengan makanan yang kami beli dari sana.
4. Bersyukur gak jadi ribut sama suami, seketika ingat untuk menahan mulutku sebelum situasi menjadi panas.
5. Bersyukur bisa sharing pengalaman dengan temanku yang menanti kelahiran anak pertamanya setelah menanti 7 tahun, isterinya ada miom juga.
6. Bersyukur adikku bersedia mendonorkan darahnya untuk isteri temanku saat SC nanti.
7. Bersyukur dapat ide untuk training habit baru untuk bocah-bocah dan buat lagu untuk mengingatkan mereka.
8. Bersyukur bisa sharing dengan Tia tentang banyak hal.

Palangka Raya, 7 Mei 2021
-Mega Menulis-

No comments: