Ada yang merasa gajinya gak cukup?
SAYAAA!!! *angkat tangan*
Gimana caranya memastikan gaji kamu cukup?
Pastikan pengeluaranmu lebih kecil dari pemasukan. Itu aja sih,
akakakak.
Gak penting banget ya, ini ma semua orang tahu Meg! ^^
Well, semua orang punya batasan, dan kuncinya di pengeluaran
bukan pemasukan. Cara memeriksa bagaimana pengeluaran kita, caranya adalah dengan
mencatat. Kenapa mencatat ini penting, ngapain sih?
UNTUK MENGETAHUI POLA PENGELUARANMU.
Ada beberapa kategori pengeluaran bulanan seseorang setiap
bulannya, di antaranya :
1. Cicilan utang
Jumlah utang sebaiknya maks 30% dari
penghasilan. Kalau lebih dari itu kemungkinan akan sangat berat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari apalagi menabung.
2. Pengeluaran rutin
Jumlahnya sebaiknya berkisar antara 40-60%
dari penghasilan. Ini pengeluaran yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Kalau single dan masih tinggal bersama orang tua , pengeluaran ini
masih bisa ditekan lagi.
3. Menabung/investasi
Menabung/investasi sebaiknya 20-30%
dari penghasilan supaya kita dapat memenuhi tujuan-tujuan keuangan di masa
mendatang seperti : dana pendidikan anak, dana pensiun, dana menikah, dana
liburan, dll.
4. Pengeluaran sosial
Ini adalah pengeluaran untuk segala
yang berhubungan dengan kebutuhan sosial kita : memberi ke keluarga, menolong
orang lain, angpau ke nikahan, uang duka ,dll.
5. Pengeluaran Lifestyle
Di sini biasanya segala dosa
pengeluaran kita ada, hahaha. Harusnya prioritas dan persentasenya lebih rendah
dibandingkan 4 pengeluaran yang lain.
Dengan mencatat pengeluaran maka akan terlihat pola
pengeluaran bulanan kita dan kita bisa segera berbenah di bagian mana terjadi
bocor halus pengeluaran, atau bocor ambyar pengeluaran kita. Jadi teman-teman
mulailah mencatat pengeluaran bulananmu! Males? Sama dong.
“Waduh, aku gak telaten mencatat pengeluaran”, keluhku saat mendengar kalau mencatat pengeluaran itu harus dilakukan. Sudah berulang kali mendengar tips ini dan mencoba mencatat tapi baru beberapa hari gagal. Seringnya semangat di awal terus kemudian kelewat. Sering menggampangkan,”Ntar aja lah nyatatnya”, terus terlewat sampai beberapa hari dan lupa deh. Males lagi dongggg….Hahahaha. Tapi, awal tahun 2020 ini aku mulai mencatat pengeluaran dan pemasukan dengan menggunakan sebuah aplikasi yang ada di Play Store, namanya Catatan Keuangan
Eh, sampai sekarang di bulan Oktober 2020, aku masih mencatat
dong, hehehehe. Berhasil! Berhasil! Setiap pengeluaran dan pemasukan aku
masukkan di aplikasi tersebut. Yang aku suka, ada grafik yang memperlihatkan
persentase pengeluaran dan pemasukanku setiap bulan. Jadi aku bisa tahu bulan
ini dimana terjadi kebocoran pengeluaran kami, bulan depan tak akan terulang
lagi dong. Kita dapat membuat sendiri kategori apa saya yang termasuk pengeluaran dan pemasukan kita.
Kunci keberhasilanku mencatat keuangan ini adalah konsistensi
dan suami yang terus mengingatkan. Iya, aku ngomong sama suami kalau aku mau
mencatat pengeluaran dan pemasukan kami. Jadi setiap suami belanja atau dapat
duit, langsung lapor dan nyuruh aku nyatat. Gitu juga kalau aku belanja, suami
langsung ingatin untuk mencatat. Sekarang sudah jadi kebiasaan kami. Catatan
ini jadi kontrol kami, misal bulan ini kami kebanyakan makan di luar, bulan
depan tobat deh. Atau ternyata bulan ini pengeluaran jebol karena kebanyakan
belanja di Shopee #eh, bulan depan ga boleh lagi dong belanja, hahahaha.
O, iya ini juga sarana akuntabilitas masalah keuangan
keluarga. Gak ada lagi tuh cerita Tanya suami/istri ke mana aja duit selama
ini, wong dah tercatat kok.
Cobain deh mencatat pengeluaran dan pemasukanmu. Asyik kok.
Palangka Raya, 26 Oktober 2020
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment