Thursday, March 25, 2021

Contoh Habit of Obedience (Day 3)

Dalam cerita keluarga Schwartz, dari 10 poin panduan pelaksanaan HoO yang luput diterapkan oleh Kathy sebagai ibu, sehingga dia kesulitan membuat anak-anaknya taat pada perintahnya adalah :

1. Rumusan perintah yang diberikan kepada anak belum jelas

  Setiap pagi Kathy sibuk berjibaku dengan memepersiapkan banyak hal dan meminta anak cepat melakukan segala sesuatu. Padahal, dia belum menjelaskan apa saja yang harus dilakukan anak. Instruksi yang tidak jelas dan terstruktur membuat anak tidak mengerti apa yang sebenarnya diharapkan oleh Kathy. Cepat apanya? Cepat yang bagaimana?


2. Jangan biarkan otoritas lain mengintervensi

Pada kasus keluarga Schwartz, Kathy dan Steve membiarkan Donna mengintervensi keluarga mereka dan membiarkan Donna mengganti aturan yang mereka buat. Anak dibiarkan menangis dan tawar-menawar di hadapan mereka. Anak jadi merasakan kalau orang tuanya tidak memiliki otoritas atas mereka dan lebih menuruti Donna dibandingkan orang tuanya. Ini adalah sesuatu yang salah.

3. Konsisten mengawal perintah jangka panjang

     Kathy awalnya mendisiplin anaknya setelah Super Nanny mengajarkan bagaimana mendisiplin anaknya. Tapi ada momen dia tidak mengawal kegiatan pagi anak dengan baik sehingga anak mengulangi kebiasaan lamanya dan mulai berlambat-lambat lagi

    

Ceritakanlah satu kasus di rumahmu sendiri ketika anak tidak taat pada perintahmu.

Baru saja terjadi siang ini, Sara (4,5 tahun) anak pertama saya tidak menghabiskan makanannya. Sudah diminta berulang kali tidak juga habis, alasannya kenyang. Padahal porsinya tidak terlalu banyak. Adeknya Sofia (3 tahun) sudah lebih dahulu menghabiskan makanan dengan porsi yang sama. Berkali-kali diminta tapi tidak juga mau dilakukan.

 

Mana dari 10 poin panduan pelaksanaan HoO yang luput dirimu terapkan sehingga dirimu kesulitan membuat anak-anak taat pada perintah itu?

1. Rumusan perintah yang diberikan kepada anak belum jelas

     Saya sering meminta anak untuk makan dengan baik (versi saya berarti makan apa saja yang disajikan dalam waktu tidak lama, makanan tidak terlalu lama di mulut tanpa ditelan). Tapi kenyataannya anak berhenti makan setelah beberapa suap dan berkata sudah kenyang. Bagi mereka sepertinya yang penting makan, gak peduli habis atau ngga. Memang saya pernah bilang, gak usah makan banyak tapi kenyang, supaya tidak sakit. Eh, mereka malah makan sesukanya. Mereka makan lahap hanya jika tersaji yang mereka suka. Sekarang anak saya jadi picky eater.

2. Memberi perintah dengan nada yang tegas tapi kalem

Dulu saya sering membentak anak masalah makan karena gemas dia susah makan. Bahkan lumayan sering saya memaksa anak makan. Kekuatiran anak sakit karena tidak makan membuat saya seperti itu. Akibatnya acara makan penuh dengan drama tangis anak.

3. Konsisten mengawal perintah jangka panjang

     Seringkali saya berkompromi dengan anak karena lelah dengan drama tangisnya. Masih bingung juga harus melakukan apa kalau anak tidak menaati perintah. Apakah tetap ditunggu hingga dia melaksanakan atau bagaimana.


Palangka Raya, 4 Maret 2021

-Mega Menulis-

No comments: