Saturday, March 27, 2021

Atomic Habits (Bab 10)


Membingkai ulang kebiasaan dengan lebih berfokus pada manfaat ketimbang kerugian adalah cara yang cepat dan mudah untuk memprogram ulang pikiran dan menjadikan kebiasaan terkesan lebih menarik. 


Menakut-nakuti diri sendiri dengan kalimat, jika aku tidak seperti ini maka akan berakibat seperti ini malah membuat suatu kebiasaan menjadi tidak menarik. Bagaimana mau menarik, wong energinya sudah negatif. Anakku Sara dulu jarang minum air putih, sudah diingatkan dan dikasih tahu kalau kurang minum bisa sakit, cegukan, dll eh tetap saja kurang minum. Sampai suatu hari saya dapat akal, sewaktu buang air kecil, aku ajak dia melihat warna air pipisnya. Saya berkata, kalau warna pipisnya kuning berarti kurang minum, yang bagus itu yang warnanya putih. Nah, kalau warnanya kuning berarti kurang minum. Sejak itu dia suka mengamati air pipisnya dan mulai minum lebih banyak supaya air pipisnya putih 😂

Masalah kemudian adalah Sara punya kebiasaan menunda buang air kecil. Kami sudah berulang kali memberi tahu, kalau dia menundanya maka dia akan sakit. Saat kebelet, kalau terlambat ke toilet bisa-bisa dia akan bak di celana. Berhasilkah? Nggak. Dia tetap saja menunda-nunda ke toilet. Lalu kami mulai memasang alarm yang berbunyi tiap dua jam untuk mengingatkan dia ke toilet. Kami tidak perlu rewel lagi mengingatkan. Tidak cuma Sara yang tertarik, Sofia pun juga. Kami dapat bonus, Sofia yang sebelumnya pakai popok siang malam, sukses toilet training dalam waktu kurang dari seminggu. Yay! Hampir dua bulan lalu, aku memulai kebiasaan berjalan setiap pagi. Yang menarik adalah, aku bisa melihat berapa langkah yang aku capai setiap harinya dengan aplikasi penghitung langkah yang aku install di HP. Setiap hari aku penasaran, berapa langkah yang bisa aku lakukan, sampai akhirnya 30 hari berturut-turut aku berhasil berjalan setiap hari. Sampai sekarang aku masih berjalan lo setiap pagi dan sore, bahkan sekarang bersama keluarga. Menjadikan kebiasaan menarik menghasilkan dampak yang berbeda!

Palangka Raya, 26 Maret 2021
-Mega Menulis-

No comments: