Seorang jenius tidak dilahirkan, tapi merupakan hasil pendidikan dan pelatihan. Laszlo
Laszlo ingin membuktikan keyakinannya dengan cara mendidik anak-anaknya di rumah untuu mencintai permainan catur. Ia bersama isterinya menciptakan lingkungan yang membuat anak-anak mengenal catur sejak usia dini hingga dewasa. Pada akhirnya, Laszlo membuktikan keyakinannya, ketiga anaknya menjadi grandmaster catur wanita.
Apapun kebiasaan yang dianggap normal dalam kultur anda berpeluang menjadi perilaku yang paling menarik bagi anda.
Kebiasaan yang sering dilakukan di lingkungan kita otomatis akan menarik kita lebih kuat dibandingkan kebiasaan pada lingkungan lain. Seperti kebiasaan makanku dan suami sebenarnya berbeda, di keluarga besarnya hampir tiap hari ada menu santan. Kalau gak sayur yang disantan, maka lauk yang disantan. Berbeda dengan keluarga kami yang tidak terlalu menggemari santan, bisa dihitung dengan jari mama masak makanan bersantan dalam seminggu, tapi jangan ditanya kalau masalah gorengan, kami sangat menggemari gorengan. Jadi saat aku ke rumah mertua dan mendapati masakan santan, asli aku gak tertarik. Mungkin jika aku hidup dalam keluarga seperti suami yang tiada hari tanpa santan, aku akan lebih tertarik pada santan dibanding makanan lain. Jadi jika suatu kebiasaan tidak menarik bagi kita, kemungkinan karena itu bukan kultur yang normal dalam keseharian kita. Mau tidak mau, untuk menjadikan satu hal kebiasaan, aku bisa mencoba masuk dalam lingkungan tertentu dan secara intens bergaul dengan mereka yang ada di sana. Masuk ke dalam komunitas pesenam aerobik, kemungkinan akan membuat kita tertarik pada senam aerobik lebih dari sebelumnya.
Kita cenderung meniru kebiasaan tiga kelompok sosial : orang yang akrab, orang banyak dan orang yang berkuasa.
Orang yang akrab dengan kita dapat mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan kita. Seperti ayat Alkitab yang berkata pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik, begitu pula sebaliknya bukan? Jika ingin memiliki kebiasaan baik, perhatikan dengan siapa kita bergaul. Aku juga teringat kata-kata CM bahwa pendidikan adalah atmosfer, saat aku mendidik anak berdisiplin dalam sesuatu hal. Sudahkah kami sebagai orang tua memberikan atmosfer yang selaras dengannya? Kami meminta anak membereskan mainannya setelah bermain, tapi apakah kami segera membereskan peralatan yang kami pakai untuk bekerja. Apa yang kami lakukan, itu yang dilihat anak dan terekam di benak anak, itulah atmosfer yang dia hirup. Bisa jadi itulah yang akan menjadi kebiasaannya.
Jika suatu perilaku dapat membuat kita disetujui, dihormati dan dipuji, kita merasa perilaku itu menarik.
Suatu perilaku yang mendatangkan pujian dari orang lain lebih menarik untuk dilakukan dibandingkan perilaku yang tidak dipedulikan orang lain. Ini berguna sekali saat saya ingin memulai kebiasaan baik pada diri saya dan anak saya. Pujian menjadikan kami bersemangat melakukan tindakan tersebut berulang kali. Anak saya baru saja toilet training, saat dia berhasil ke toilet tanpa diingatkan kami memuji dan dia tersenyum bangga. Berikutnya dia mengulangi tindakan tersebut, tanpa alarm dia mau ke toilet.
Palangka Raya, 26 Maret 2021
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment