Friday, April 27, 2018

Amsal 27, 2 Korintus 11

Amsal 27:17 (TB)  Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Besi harus saling bergesekan supaya saling menajamkan demikian juga manusia. Biasanya orang yang paling menajamkan kita adalah yang paling sering bergesekan dengan kita. Terkadang kita gak bisa memilih siapa sesama yang akan bergesekan dengan kita, yang akan mempertajam kita siapa. Di kantor, kita gak bisa memilih siapa yang akan mempertajam kita. Kita gak bisa memilih dilahirkan di keluarga seperti apa. TAPIIIII.... untuk pasangan hidup, kita BISA MEMILIH. Dan alangkah mengerikannya kalau memilih orang yang salah.

Sejak menikah, aku merasa makin dipertajam oleh suamiku, dialah orang terdekatku sekarang, kawan terbaikku. Dipikir-pikir, aku harus bersyukur karena memilih 'logam' alias kawan hidup yang benar-benar membuat hidupku lebih baik. Saat menikah, semua sifat terburukku keluar dan aku makin kenal diriku. Banyak sekali aku dikoreksi dan ditegur oleh suami, awal-awal gak enak, lama-lama aku belajar menerima teguran dan berubah. Bersyukur punya suami yang tegas tapi juga sabar. Baca sharing di grup PIC kemarin jadi bersyukur gak salah pilih. Gak terbayangkan memilih seorang kawan hidup yang salah.

Hari ini aku nyadar, kita hanya bisa dipertajam saat bergesekan dengan sesama kita HANYA saat kita berespon dengan benar. Mau sebaik apapun pasangan hidup, kalau kita gak berespon benar saat berkonflik, kita gak bakal jadi lebih baik. Gitu juga sebaliknya, mau sejahat apapun pasangan hidup kita, kalau kita mau berespon benar dan tunduk sama Firman Tuhan, pasti ada sesuatu yang baik terjadi, pasti karakter terbaik kita akan keluar.

👉 Aku mau berespon dengan benar dan sesuai Firman Tuhan saat harus bergesekan dengan sesamaku

2 Korintus 11:30 (TB)  Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Kenapa Paulus bermegah dalam kelemahannya? Karena dalam kelemahannya kuasa Kristus sempurna.  Dalam segala sesuatu yang dialaminya, terus-menerus dia melihat campur tangan Kristus. Paulus merasakan bagaimana Kristus membuatnya sanggup menanggung segala sesuatu. Kelemahannya adalah kesanggupan Kristus.

🙏 Tuhan, tolong aku untuk bersyukur dalam segala hal dan bermegah dalam kelemahanku seperti Paulus. Tolong aku untuk menyadari kalau kelemahanku adalah kesanggupan Kristus. Amin.

Palangka Raya, 27 April 2018
-Mega Menulis-

No comments: