Thursday, April 5, 2018

Amsal 5, 1 Korintus 5

Amsal 5:8 (TB)  Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,

Jauhkanlah jalanmu....
Janganlah menghampiri pintu rumahnya....
Intinya : Jangan buka celah terhadap perzinahan!
Kemarin baca berita kalau Ahok dan Veronica resmi bercerai. Benarkah Veronica selingkuh? Kok bisa? Mungkin perselingkuhannya bukan fisik, soale kok aku gak yakin ya dia segampang itu. Gak mudah untuk seorang wanita berselingkuh secara fisik dengan seseorang kalau dia merasa gak dekat secara emosional dengan orang tersebut. Nah, untuk dekat secara emosional pasti dimulai dengan komunikasi intens, lalu perasaan diperhatikan dan dimengerti.

Ini mengingatkanku untuk punya batasan dalam berkomunikasi dengan lawan jenis. Jangan buka celah sedikit pun! Saat kita wa atau messenger-an dengan lawan jenis mungkin kita gak pernah berpikir untuk selingkuh, tapiiii.... Kita harus berhati-hati untuk gak melakukannya. Siapa yang tahu, chat tersebut akan berakibat apa? Siapa yang tahu kalau saking seringnya ngobrol private kita jadi merasa pria lain lebih baik dari suami sendiri, lalu kita berharap yang bukan-bukan.

👉 Aku gak akan buka celah yang akan mengganggu hubunganku dengan suami dengan berkomitmen :
- Suamiku adalah sahabat terdekatku, gak ada yang akan kusembunyikan dari suami.
- Aku berkomitmen ga chat pribadi lewat sosmed, wa atau sms dengan lawan jenis tanpa sepengetahuan suami. Suami harus tahu semua teman priaku.

1 Korintus 5:11 (TB)  Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Kalau kita janjian makan bareng atau hangout, pastinya dengan orang yang dekat dengan kita kan? Gak mungkin kita memutuskan menghabiskan waktu kita yang berharga ini (ehem....) dengan orang yang gak dekat. Ini bicara tentang punya batasan dalam pergaulan atau komunikasi intens dengan orang lain. Emang sih, aku mikirnya  awlanya juga, bagaimana kita bisa jadi kesaksian bagi orang lain kalau kita gak pernah bergaul dengan mereka? Gak mungkin kan? TAPI, kita perlu berhati-hati dan seleltif memilih orang yang kita izinkan dekat dan mempengaruhi hidup kita. Kita gak perlu terus-menerus menghabiskan waktu bersama orang seperti di ayat ini:orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu. Kenapa? Karena ada tertulis, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Jadi, gak boleh asal bergaul. Bukannya kita menjauhi setiap bertemu atau sampai yang gak mau komunikasi, tapi harus punya batasan.

Palangka Raya,  5 April 2018
-Mega Menulis-

No comments: