Friday, April 20, 2018

Amsal 20, 2 Korintus 4

2 Korintus 4:8-9 (TB)  Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Gak tahu kenapa, baca ayat ini bikin hati tenang,  berasa banget pesannya : THERE'S ALWAYS HOPE. Ada kekuatan yang melimpah-limpah dari Allah yang membuat Paulus dkk sanggup menanggung apapun. Selalu ada harapan di dalam Tuhan.  Kalau hanya diri sendiri yang disuruh menanggung apa yang harus ditanggungnya, mungkin sudah sejak lama Paulus dkk melambaikan tangan ke kamera. Tapi karena mereka menanggungnya bersama Allah maka mereka senantiasa bisa berharap.

👉 Aku mau belajar berharap sama Tuhan seperti Paulus dkk. Sering kali aku goyah karena perkataan orang lain tapi aku harus ingat kepada siapa aku percaya, aku punya alasan untuk mengharapkan yang terbaik karena ada Tuhan di dalam hidupku. Aku gak perlu takut kecewa kalau yang aku harapkan gak terjadi karena selama aku melekat sama Tuhan aku gak akan  dikecewakan. Dia akan memampukanku menanggung apapun dan bersukacita menerima pemberian tanganNya.

Amsal 20:18 (TB)  Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat.

Setiap hal yang direncanakan harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Tapi bagian terpenting, dalam berencana pun kita gak boleh melupakan Tuhan, supaya segala yang kita rencanakan diberkati olehNya. Apalah artinya segala usaha terbaik kita tanpa perkenanNya? Apalah artinya rencana kita kalau Tuhan berkata lain?

Puji Tuhan, setelah difototerapi 1x24 jam dan diobservasi Sofia bisa pulang ke rumah walaupun sedikit kuning, dengan tetap diberi pesan untuk berjemur setiap pagi dan harus banyak. Lega sekali awalnya, tapi setelah semalam aku dan suami baru menyadari sesuatu, termyata Sofia minumnya sedikit sekali. Jarang dia menangis minta minum,mana sekarang sering mendung tiap pagi, susah mau berjemur. Haduh. Mau gak mau kami harus mengatur siasat, merencanakan jam minumnya dll. Masih banyak penyesuaian di sana sini, apalagi kami harus tetap memperhatikan Sara, melelahkan.

👉  Aku perlu menyertakan Tuhan dalam setiap rencana kami, sungguh butuh hikmat Tuhan dalam merencanakan segala sesuatu. Belajar mengusahakan yang terbaik sejak perencanaan dengan bertanya sama Tuhan dan gak mengandalkan hikmat manusia doang. Contohnya, secara manusia dan idealnya aku pengen mengusahakan ngasih ASI doang ke Sofia karena waktu Sara sudah gagal total. Tapi dengan kondisi yang sekarang mau gak mau aku harus berhikmat dan belajar menerima apa yang gak bisa aku ubah. Tetap berusaha supaya bisa kasih ASI tapi karena Sofia kondisinya butuh minum, sementara ditolong sufor, ya sudahlah. Belajar gak terpengaruh omongan orang dan terintimidasi.

Palangka Raya,  20 April 2018
-Mega Menulis-

No comments: