Saturday, April 14, 2018

Amsal 12, 1 Korintus 12

Amsal 12:22 (TB)  Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.

Berdusta atau jujur?
Kemarin aku dihadapkan pada pilihan itu.
Kemarin dokter yang visit adalah dokter yang paling sering kami temui waktu aku hamil Sara, jadi cukup mengenalku dan kehamilanku. Saat siang aku belum juga dapat giliran operasi, dia datang dan bilang menjelaskan ada 7 kasus darurat makanya jadwalku operasi belum jelas (dia gak bilang batal), kalau mau dapat kepastian operasi hari itu aku harus masuk kasus gawat juga. Kalau dicek perawat harusnya aku bilang kalau aku kesakitan gitu, kalau aku dicek dan selalu bilang baik-baik saja, susah mau dapat giliran cepat. Lah, aku emang nyesek karena ada miom ni, tapi aku masih bisa tahan kalau aku tidur miring. Mosok sih Tuhan, aku bohong hanya supaya dapat jadwal operasi? Kalau nurutin hati, ya emang capek banget bawa perut segede ini dan pake acara nyesek-nyesek kadang. Tapi ya itu tadi, aku masih bisa tahan, baby denyut jantungnya masih bagus, apa sih yang kukejar kalau operasi cepat. Lagian apa gak beresiko dioperasi dokter yang kecapekan operasi banyak gitu? Akhirnya walaupun sambil kesel dan lapar, aku milih nunggu giliranku yang bener, well... Yang akhirnya emang dipending.

Pagi ini, baca ayat ini, aku bersyukur kemarin gak ngotot operasi pake bohong segala. Sepanjang malam aku diberi Tuhan istirahat yang enak banget, berkat yang jarang banget di masa perut segede ini 😉 Dan gak terbayangkan kalau kemarin aku bohong lalu baca ayat ini hari ini,lalu sadar aku berdusta dan melakukan kekejian untuk melahirkan anakku kemarin, hiiii..... Serem ah. Jangan-jangan nantinya setiap aku mengajarkan anakku buat jujur, aku bakal gak damai sejahtera ingat kebohongan yang aku lakukan untuk melahirkan dia.

🙏 Tuhan, terima kasih karena beri aku kekuatan untuk jujur meskipun apa yang aku alami kemarin gak enak. Terima kasih buat istirahat sepanjang malam ini. Engkau baik ya Tuhanku. Terima kasih. Amin.

1 Korintus 12:8 (TB)  Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.

Sebelum menerima jadi PIC untuk menggantikan Cella aku gak yakin aku bisa, aku bakal punya baby lagi yang berarti punya 2 anak balita, kerja kantoran, ngurus suami lagi,gimana bagi waktunya, hahaha. Dan yang paling penting, aku ngerasa bukan orang yang bisa encourage orang lain seperti Cella atau Ci Lia. Tapi aku mau nolak kok ada dorongan buat nerima, akhirnya terima deh. Eh tapi ndilalah kok bulan ini banyak teman di grup C yang dapat reminder, sedih. Aku tahu sih setiap orang punya kesibukan dan bertanggung jawab dengan komitmen masing-masing , tapi tetap ada rasa bersalah, apa aku yang kurang perhatian ya, apa aku yang gak mengingatkan ya, apa aku kurang berdoa ya buat anggota grup ini. Sedih kalau sampai ada yang keluar dari grup.

Kemarin Stephanie Gunawan  wa ini di grup :
@⁨megasomega⁩ jam segini bukannya tidur, malah balesin chat. Tidur tidur... Aku udah doain kamu lg. Istirahat Mega.. besok operasi dan selanjutnya no days without nyusuin n gendong baby.
Temen2, stlh operasi, Mega harus istirahat utk speedy recovery dan harus fokus jaga newborn baby. Ayo kita disiplin diri sendiri dan bantu dia. Semangat semua!

Hari ini bangun dan liat absen full, aku bahagia lo. Sempat mikir, apa ini gara-gara perkataan  Stephanie kemarin ya,hohoho. Yang jelas aku senang sekali karena teman-teman masih kompak berkomitmen untuk terus setia baca firman Tuhan. Terus baca ayat ini dan diingatkan kalau kita dalam grup ini satu tubuh. Tuhan berikan kita masing-masing karunia yang saling melengkapi, aku bersyukur di grup ada teman-teman yang cover kekuranganku buat encourage orang lain dengan kelebihannya. Ada yang sering sharing perjalanan imannya yang powerfull. Ada yang jujur mengakui kelemahannya dan berjuang untuk terus setia. Ada yang walaupun sibuk tapi selalu setia baca firman Tuhan. Sungguh diberkati jadi bagian dari tubuh Kristus, yang gak semua orang bisa melakukan segala hal, tapi melakukan bagiannya dengan setia.

Aku sungguh berdoa dan merindukan supaya setiap anggota BRG bukan hanya sekedar berkomitmen bareng baca dan sharing firman Tuhan. Kita belajar bareng gak cuma mikirin pertumbuhan iman pribadi tapi boleh benar-benar jadi satu tubuh Kristus. Setiap orang sungguh merasakan jadi satu tubuh Kristus yang merasakan ini:
1 Korintus 12:26 (TB)  Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Sayang sekali kalau kita melewatkan kesempatan untuk encouraging orang lain dan diberkati dengan memberi diri bagi orang lain.

Palangka Raya, 12 April 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...