Tuesday, April 3, 2018

Amsal 3, 1 Korintus 3

Amsal 3:12 (BIMK)  TUHAN menghajar orang yang dicintai-Nya, sama seperti seorang ayah menghajar anak yang disayanginya.

Suamiku sangat tegas dalam mendidik Sara, aku juga ingin tegas tapi susah 😢 Seringkali aku gak tega untuk 'menghajar' Sara saat dia berbuat salah atau gak obey. Jangankan itu, kalau lihat suami lagi 'menghajar'  Sara aja, aku mau suruh stop dan cukupkan, gak tega ngelihatnya 😭 Pernah saking gak tahannya, aku membela Sara di depan suami, aku ditegur suami dong.  Soalnya kalau kami sebagai pasangan gak seia sekata, anak bisa ngerasain dan bakal susah mendidik dia.Sejak itu aku belajar menahan diri dan diam. 

Setelah 'menghajar'  Sara biasanya setelah Sara tenang, papanya akan peluk Sara dan bilang kalau dia sedih harus bersikap gitu ke Sara, tapi kalau Sara gak  dikasih tahu mana yang benar dan gak taat, dia sendiri yang akan merasakan akibatnya. Saat-saat seperti itu aku ngerasain hati BAPA ke aku, saat aku gak taat dan aku dihajarNya, itu saat yang gak menyenangkan sebenarnya dan Tuhan sedih melakukannya. Tapi Tuhan gak bisa membiarkan aku gak tahu apa yang benar dan terus-menerus hidup dalam ketidaktaatan padaNya. Tuhan ingin mendidikku dalam kebenaran.

Seringkali saat Tuhan 'menghajar' kita, kita sakit hati, merasa dihukum, merasa gak dikasihi. Padahal sebaliknya, justru karena sangat dikasihi makanya kita 'dihajar' sedemikian rupa. Kadang aku iri dengan mereka yang bukan anak Tuhan kok hidupnya baik-baik aja ya kayaknya padahal mereka berbuat jahat, kok Tuhan keras sekali ya sama aku. Tapi ya itulah, bedanya yang anak dan bukan. Seorang ayah akan keras mendidik anaknya demi kebaikannya. Anak lain ma ya monggo, silakan ngapain aja, nani tanggung sendiri akibatnya. Kalau anak sendiri mana mungkin kita biarkan menanggung akibat yang lebih parah,lebih baik sakit sedikit sekarang dibandinglan nanti dia merasakan sakit yang lebih besar.

👉 Aku mau bersyukur buat setiap 'hajaran'  dari Bapa Sorgawiku dan belajar untuk lebih taat lagi.

1 Korintus 3:16 (TB)  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 

Roh Allah diam di dalam kamu lo Meg! Kamu baitNya! Apakah kamu sudah menjadi tempat yang layak bagi Allah? Apakah kamu sudah digunakan sebagaimana seharusnya? Apakah kamu sudah merawat Bait Allah alias tubuhmu dengan benar? Bait Allah adalah kudus karena fungsi bait Allah adalah tempat untuk kita bertemu Allah, memuji dan menyembah Dia. Nah, jadi ingat waktu Yesus marah di bait Allah karena di sana digunakan sebagai tempat berjualan. Saat itu banyak orang yang mengotori bait Allah dan menggunakan tidak semestinya. Boro-boro merawat.

👉 Apakah aku melakukan segala sesuatu dengan tubuhku untuk memuliakan Tuhan atau hanya untuk kesenangan diri sendiri?
Seringkali aku masih menyenangkan diri sendiri, memperlakukan tubuh ini seperti milikku sendiri dan gak merawatnya dengan benar, padahal ini milik Tuhan. Hal simple saja, untuk makan saja aku sering sembarangan, makan apa yang aku anggap enak padahal belum tentu sehat. Sampai sekarang masih jadi pergumulanku. Untuk makan sayur dan buah setiap hari, gak makan Indomie aja masih susah. Sudah tahu gak sehat tapi kadang masih berat untuk dilakukan. Habit tracker grup menolong banget sih, pertama-tama buat menyadarkanku kalau aku masih lemah di area ini, masih makan untuk kesenangan diri sendiri. Sekarang sudah lumayan bisa mengontrol keinginan makan sesukanya dan memilih yang sehat, walaupun masih berat kadang.

Palangka Raya, 3 April 2018
-Mega Menulis-

No comments: