Amsal 31:10 (TB) Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Apakah aku istri yang cakap?
Aku merasa belum menjadi istri yang cakap. Masih jauh banget. Seringkali terintimidasi membaca Amsal 31 ini, merasa aku belum begini begitu, belum melakukan ini itu, masih gagal di sana sini. Sering terpikir kalau aku gak akan pernah mendapatkan pujian sebagai istri yang cakap, apalagi dikatakan melebihi permata. Waduh, jauh amat. It's not me banget deh.
Tapi melihat diriku di awal menikah dan sekarang, aku melihat ada perubahan (cieee....). Tetap belum bisa dibandingkan dengan wanita di Amsal 31, tapi mamaku mengakui kalau aku dulu yang gak bisa masak pun sekarang sudah bisa masak (padahal baru sekali aku masak, lol). Yang dulunya bangun tidur mikirin diri sendiri, sekarang mikirin keluarga. Aku tahu, perlu proses seumur hidup menjadi wanita Amsal 31,tapi hei.....I make progress! 😉
Saat ini aku bersyukur punya suami yang menerima aku apa adanya tapi gak membiarkan aku seadanya, hehehe. Banyak kali waktu di mana suami menegur dan mengingatkan aku. Terkadang dia diam tapi tindakannya berbicara banyak. Dan aku sadar, daripada terus membandingkan diriku dengan list bagaimana wanita Amsal 31,aku perlu fokus menjadi istri yang takut akan Tuhan dan membiarkan Tuhan berkarya di dalam dan melalui aku, menjadikanku istri yang cakap.
3 Yohanes 1:12 (TB) Tentang Demetrius semua orang memberi kesaksian yang baik, malah kebenaran sendiri memberi kesaksian yang demikian. Dan kami juga memberi kesaksian yang baik tentang dia, dan engkau tahu, bahwa kesaksian kami adalah benar.
Tentang Demetrius *semua orang* memberi kesaksian yang baik,
Wowwww.....!!! Semua orang memberi kesaksian yang baik tentang Demetrius. Bagaimana denganku? Seandainya semua orang yang kukenal memberikan kesaksian tentang aku, kesaksian yang bagaimana yang mereka berikan? Apakah kesaksian mereka akan sama? Atau berbeda-beda? Apakah semuanya akan mengatakan hal yang baik? Atau akan ada yang berkata tentang kejelekanku?
Di sini, lagi-lagi aku diingatkan untuk punya hidup yang berintegritas, di manapun aku mau kedapatan tetap melakukan yang baik. Aku gak mau kalau di kantor orang memberikan kesaksian yang baik tentang aku sementara dalam keluarga, ada kekecewaan terhadapku. Kalau di kantor aku rajin, masa di rumah aku malas sih. Kalau aku bisa ramah dengan orang di gereja, masa sih aku gak ramah dengan tetangga.
👉 Tetap jadi orang yang berintegritas di manapun berada. Punya original life dimana pun berada.
Palangka Raya, 31 Maret 2018
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment