Friday, April 20, 2018

Amsal 17, 2 Korintus 1

Amsal 17:22 (TB)  Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Hari ini aku dan suami sudah berencana merayakan kecil-kecilan ultah perkawinan kami, tadi malam sebelum tidur aku dah senang banget mengingat bagaimana Tuhan berkati kami luat biasa beberapa hari ni. Di WAD yang ke-3 ini kami sudah berempat (kata suami, gak terasa sudah beranak 2 aja),  Sofia sudah sehat dan pulang ke rumah, aku mulai pulih, kami bersyukur sekali.

Tahu-tahu tadi pas kontrol Sofi ke dokter, dia kuning, kemaren waktu mau keluar RS emang sedikit kuning dan emang disuruh fototerapi tapi karena kami kira dijemur beberapa hari pun bisa, kami minta keluar RS. Sudah beberapa hari ini tiap pagi kami jemur, tapi emang mendung sih, mungkin karena itu gak bagus hasilnya. Jadi Sofi harus masuk RS lagi untuk fototerapi selama 1-2 hari, duh.... aku langsung lemas. Sedih rasanya. Apalagi sempat ada drama di RS tadi, seorang perawat menyalahkan kami yang gak mau fototerapi sebelumnya, tempat fototerapi full, dan perawat mengucapkan kata-kata yang melemahkan hati. Duh. Akhirnya bisa sih Sofia difototerapi. Sekarang aku lagi nunggu papa Sara dan baca FT, ayat di atas mengingatkan lagi untuk BERGEMBIRA dan BERSEMANGAT.

Gak boleh patah semangat. Mulai tenang Meg, supaya kamu bisa berdoa!
Aku berdoa dan mulai memperkatakan yang baik. Percaya sama Tuhan, serahkan segala kekuatiranmu ke Tuhan sebab Dia yang memelihara kamu. Jangan kamu kuatir Meg akan apapun juga, nyatakan segala kekuatiranmu kepada Tuhan, damai sejahtera Nya yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu. Kesusahan sehari cukup sehari aja Meg. Segala perkara dapat kamu tanggung di dalam Dia. Sofia aman dalam tangan Tuhan. Jangan kuatir! Jangan takut! Terus bergembira. Terus bersukacita. Terus bersemangat. Kalau aku lemah, gimana nanti? Ayo semangat. Semangat. Tuhan Yesus baik.

2 Korintus 1:4 (TB)  yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Luar biasa iman Paulus, dia meyakini bahwa penghiburan yang diberikan Tuhan dalam penderitaannya akan memperlengkapinya dalam MELAYANI ORANG LAIN. Paulus gak fokus dengan dirinya sendiri, tapi dia mengimani kalau yang dialaminya dapat mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan.

🙏 Tuhan, berikan aku iman seperti Paulus. Ajar aku melihat rencana Tuhan dalam setiap hal yang aku alami. Tolong aku bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan melalui berbagai hal tersebut supaya hidupku boleh jadi kesaksian yang memuliakan Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 17 April 2018
-Mega Menulis-

No comments: