Saturday, April 21, 2018

Amsal 21,2 Korintus 5

2 Korintus 5:15 (TB)  Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Seharusnya kita semua mengalami kematian kekal karena segala dosa dan kesalahan kita tapi Kristus telah mati menggantikan kita. Jadi, hidup yang kita miliki sekarang adalah anugerah Kristus. Kita tidak berhak lagi seenaknya melakukan apa saja yang kita inginkan, hidup kita adalah pemberianNya. Seharusnya kita hidup hanya untuk Kristus.

Bagaimana hidup untuk Kristus? Aku teringat pelajaran dalam Kelas Berakar Kambium yang aku ikuti dulu,  ayat di atas adalah ayat hapalannya. Setelah menerima Kristus sebagai Juruselamat maka Dia harus menjadi pusat hidup kita. Kristus harus menjadi Tuhan teladan, dan tujuan hidup kita.
1. Kristus sebagai Tuhan 👉 Dengan cara setiap mau melakukan sesuatu bertanya : Apakah ini sesuai dengan kehendak Kristus?
2. Kristus sebagai teladan 👉 Setiap melakukan sesuatu bertanya : Apakah ini membuatku makin serupa dengan Kristus?
3. Kristus sebagai tujuan 👉 Setiap melakukan sesuatu bertanya : Apakah ini membuatku makin mengasihi dan memuliakan Kristus?

👉 Sebenarnya , menanyakan ketiga hal tadi menolongku mengambil keputusan dalam melakukan berbagai hal. Seringnya tahu apa yang harus dilakukan tapi ketidaktaatan membuatku gak melakukannya.

🙏 Tuhan, ampuni ketidaktaatanku saat aku tahu apa yang harus dilakukan tapi aku gak taat. Tolong aku untuk taat ya Tuhan. Amin.

Amsal 21:5 (TB)  Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

Untuk jadi rajin gak mudah, harus ada KONSISTENSI. Memulai melakukan yang baik itu sulit, tapi jauh lebih sulit lagi konsisten dan setia untuk melakukan hal yang baik. Apalagi kalau masalah kemalasan kalau dah jadi habit susye. Hadehhh... 😢

Sehabis lahiran Sofia, aku ngerasa Tuhan ajar aku untuk lebih rajin dan telaten melalui kehadiran Sofia. Aku bukan orang yang rajin dan telaten. Awal-awal pumping, aku sedih banget, paling banyak dapat 10 ml. Rasanya mau menyerah untuk pumping dan full ngasih sufor tapi katanya kalau bayi masih kuning bagus dikasih ASI, dan aku tetap berusaha untuk pumping dan dibantu sufor. Terus Sofia minumnya sedikit jadi tiap 2 jam harus aku yang aktif ngasih minum, gak bisa nunggu dia nangis. Kalau nurutin hati, capek. Tapi aku tetap berusaha dan bersemangat 💪💪 Puji Tuhan,  hari ini pertama kalinya pumping bisa dapat 30 ml sekali pumping.

🙏 Tuhan, aku bersyukur kalau hari ini Tuhan ingatkan aku untuk terus rajin. Aku mau belajar untuk rajin, aku gak mau makan makanan kemalasan. Amin.

Palangka Raya, 21 April 2018
-Mega Menulis-

No comments: