Tuesday, July 31, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 29

29 Juli 2018
1. Bersyukur bisa ke Gereja walaupun telat hari ini. Kakak Sara bisa ke Sekolah Minggu hari ini. Bersyukur bisa bagi tugas sama Papa Sara, dia yang temani Sara Sekolah Minggu, aku dan Sofia ikut ibadah Minggu. Rencananya gantian tiap minggunya.
2. Bersyukur diberikan kemampuan untuk bersyukur meskipun ada masalah. Adaaaa.... Saja tiap hari Tuhan tunjukkan ada hal baik yang bisa disyukuri. Siapa bilang aku gak punya masalah? Yang gak punya masalah hanya mereka yang sudah mati. Lah, lalu kenapa aku tiap hari share hanya hal yang disyukuri? Yah, namanya aja Gratitude Challenge, hohoho. Aku belajar fokus pada berkatNya dibandingkan masalahku. Lagipula kalau aku share keluhan tiap hari, yang baca apa gak mabok? Setiap orang punya masalah,yakinlah. Tapi terinspirasi Ci Lia, aku berlatih menemukan kebaikan Tuhan dan mengucap syukur. Bersyukur yang sampe gaya hidup, *train train train...* Train myself to see, find, seek the beauty of life!!!
Amsal 15:15
Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
3. Bersyukur punya waktu istirahat, bisa tidur siang yang panjang. Capek banget kalau pas hari kerja. Luar biasa ya kalau dipikir, Tuhan memikirkan kita dan beri kita hari istirahat. Terbangun pun kami karena Sofia nangis kenceng minta minum, kalau gak mungkin bablas sampe sore.
4. Bersyukur dengar Sofia nangis kencang waktu minta minum, dulu awal-awal habis lahiran dia jaranggggg.... banget nangis karena gejala kuning. Jadi dia yang lemes gitu, males minum, minumnya dikit banget. Tiap 2-3 jam harus dipaksa kasih minum, kalau nggak kuningnya tambah parah.

#BRG31daysofgratitude #day29of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 29 Juli 2018
-Mega Menulis-

Pengkhotbah 12

Pengkhotbah 12:13 (TB)  Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintahNya!
Motivasiku melakukan atau tidak melakukan sesuatu, apakah sungguh karena takut akan Tuhan? Itu jadi perenunganku saat membaca ayat di atas. Aku diingatkan untuk cek dan ricek hatiku, sungguhkah melakukannya karena takut akan Tuhan? Atau manusia?

Seminggu yang lalu, aku dan temanku dinas ke Banjarmasin. Sebenarnya, kami diberi 2 hari dinas karena perjalanan emang jauh banget 400 km pp, bo. Tapi kami berangkat subuh dan pulang malam banget karena kami punya bayi dan gak tega ninggalin lama. Sewaktu mau buat pertangungjawaban untuk keuangan, aku bingung, kami berhak dapat 2 hari,perjalanan melelahkan sekali. Tapi kalau dihitung riilnya sehari doang. Orang lain minimal 2 hari bahkan ada yg 3 hari, mosok kami sehari doang. Kalau dibuat 2 hari bohong dong. Padahal lumayan uang dinasnya 2 hari. Akhirnya aku mutusin sehari doang yang dibayarkan, karena aku mikir kalau aku gak jujur gimana aku ntar ngajarin anakku buat jujur. Motivasiku bukan karena takut Tuhan, tapi takut ngasih teladan gak benar buat anakku.

👉 Aku perlu memeriksa hatiku dan motivasiku saat melakukan sesuatu. Adakah takut akan Tuhan dalam segala sesuatu yang aku kerjakan?

🙏 Tuhan, selidikilah aku dan lihatlah hatiku, apa aku sungguh takut akan Engkau. Biarlah aku gak cuma melakukan yang benar tapi juga punya hati yang benar dan takut akan Tuhan. Amin.

Palangka Raya,  30 Juli 2018
-Mega Menulis-

Sunday, July 29, 2018

Bertumbuh di Dalam Komunitas

Sejak awal tahun kemarin, aku berkomitmen untuk mengikuti Bible Reading Group (BRG)secara online. Semenjak punya anak, susah sekali rasanya untuk punya waktu baca Alkitab setiap hari. Tujuan awalku ikut grup ini hanya supaya disiplin lagi baca Alkitab. Sejauh ini, tujuan itu tercapai karena kami harus benar-benar komitmen, setiap hari wajib baca dua pasal yang sudah ditentukan lalu rhema yang didapat di-share di grup WA. Sebelum jam 12 malam harus sudah setor rhema, kalau terlambat bakal dapat reminder (R) keesokan harinya, lalu harus double postingrhemakemarin dan hari ini. Kalau dapat reminder lebih dari 3x, sorry, the group has to say goodbyekarena artinya orang itu belum siap berkomitmen. Lupa posting, ketiduran, sibuk, gak sempat, semua itu bukan alasan yang akan diterima. Alasan yang dapat diterima untuk tidak posting atau lewat jam cuma sakit parah, pergi ke luar daerah yang gak ada sinyal, atau force major seperti bencana alam.

Semenjak mengikuti BRG ini, aku juga mendapatkan saudara-saudara baru dalam Kristus, wanita-wanita luar biasa yang juga berkomitmen sama Tuhan. I feel so encouraged by them, terutama dalam menjalankan peranku sebagai seorang istri dan mama. Aku semakin termotivasi untuk menjadi istri yang cakap, teladan buat anak-anak, dan hidup dalam kekudusan. Hubungan dengan mereka semakin memperkaya hidupku. Aku merasa dapat komunitas baru karena hampir setiap hari kami berkomunikasi. Pada awalnya cuma posting rhema, lalu mulai komen postingan rhema teman lain dan lama kelamaan saling menghibur dan menguatkan satu sama lain. Apalagi saat tahu ada yang memiliki pergumulan yang sama denganku, benar-benar berasa ada teman sepenanggungan. 

Bersama teman-teman di BRG aku kembali merasakan ‘rasa yang dulu pernah ada’ waktu lagi aktif-aktifnya terlibat pelayanan mahasiswa. Aku merasa bertumbuh. Pertumbuhan yang bagaimana? Aku teringat beberapa pengajaran tentang pertumbuhan yang aku dapatkan di KAMBIUM, khususnya di Kelas Bertumbuh. Dan kali ini aku mau berbagi sedikit: 

Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala. Dari pada-Nya lah seluruh tubuh,-yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota-menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

(Efesus 4:11-16)

Arah pertumbuhan yang diinginkan Allah meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1. Pekerjaan Pelayanan 


Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.

(Efesus 4:12)

Saat kita menjadi anak Allah, kita dipenuhi kerinduan untuk melayani Kristus. Kita cenderung mengiyakan semua pelayanan yang kita jumpai. Itu tidak salah. Namun, kita perlu belajar untuk melayani secara efektif dalam tubuh Kristus. Tangan mungkin dapat ‘melihat’ seperti mata, dengan cara meraba-raba misalnya, tapi kita tahu, tugas melihat akan lebih baik dilakukan oleh mata dibandingkan oleh tangan, karena sesungguhnya Tuhan menciptakan setiap hal dengan fungsinya masing-masing.

Dalam pelayanan, kita perlu mengenali panggilan pelayanan kita yang sesungguhnya. Setelah mengenali, kita perlu mencoba dan menguji, bertekun di dalamnya kemudian mengembangkan pelayanan kita. Mungkin kita bisa melakukan banyak hal, tapi tentunya ada hal tertentu yang kita mampu lakukan dan sungguh kita mempunyai beban akan hal itu. Tidak perlu merasa bersalah untuk menolak sebuah tawaran pelayanan jika memang Tuhan tidak ingin kita melakukannya. Kita perlu belajar taat sama Tuhan. Aku belajar untuk gak merasa bersalah saat lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga dibanding pelayanan. Keluargaku adalah pelayananku juga. Saat ini aku ada untuk melayani mereka. Mereka adalah prioritasku. Dalam BRG aku diingatkan dengan melihat teladan teman-teman yang lain. Boleh saja aku punya pelayanan ini itu, tapi hanya aku istri dari suamiku, hanya aku satu-satunya ibu dari anak-anakku, tidak ada yang bisa menggantikan aku. 

2. Pemahaman Pengajaran 


Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan benar tentang Anak Allah... sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.

(Efesus 4:13-14)

Pernah gak bingung kenapa istri harus tunduk sama suami? Banyak hal yang pernah membingungkanku. Pemahaman akan hal tersebut gak datang dengan tiba-tiba. Firman Tuhan yang mengajarkan dan memberikan pengertian akan banyak hal. Firman-Nya menolong kita mengenal Tuhan dengan benar. Kita perlu bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan kita. Dan kita tidak akan semakin dalam mengenal-Nya kalau kita gak mau berusaha membuka Alkitab kita. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, demikian kata Firman Tuhan. Tapi pertanyaannya, seberapa banyak diantara kita yang berkomitmen bertumbuh dalam pemahaman akan pengajaran melalui Firman-Nya? Kita perlu bertumbuh dalam pengajaran supaya kita bener-bener gak diombang-ambingkan pengajaran yang menyesatkan. 

3. Kedewasaan Karakter 


Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

(Efesus 4:13)

Karakter Kristus adalah tanda kedewasaan seseorang yang mengaku anak Allah. Seseorang yang bertumbuh ke arah Kristus, sudah seharusnya memiliki karakter Kristus. Bagaimana seseorang berhubungan dan memperlakukan orang lain menunjukkan pula kedewasaan karakternya. Secara pribadi, aku merasa paling banyak diubahkan dalam hal hubungan dengan suami dan anak, melalui firman dan belajar dari teladan beberapa teman.

Aku menyadari, dalam komunitas, kita hanya dapat bertumbuh bersama apabila kita bersedia BERBAGI HIDUP. 

Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.

(1 Tesalonika 2:8)

Aku belajar banyak dan merasa diberkati dari sharing teman-teman BRG. Mereka bukan hanya sharing tentang firman Tuhan, tapi juga hidupnya: pengalaman, cerita kegagalan, cerita kesuksesan, kemenangan, kejatuhan, dan bagaimana Tuhan memproses hidupnya. Semuanya membuatku sadar kalau kami sama-sama bukan manusia yang sempurna. Kami masih sering gagal menaati firman-Nya, kami masih sering mengecewakan Tuhan, tapi kami sedang diubahkan dan dapat diubahkan menjadi semakin serupa dengan Kristus. 

Berbagi hidup bukan hal yang mudah, apalagi untuk orang yang introvert. Bagaimanapun dalam berkomunitas, kita hanya dapat bertumbuh bersama jika mau:

1. Membuka Diri 


Konon ada yang bilang kalau keterbukaan adalah awal pemulihan. Banyak pemulihan terjadi di dalam diri kita saat bersedia untuk jujur. Masalahnya aku takut. Bagaimana kalau aku ditolak saat terbuka? Bagaimana kalau saat aku terbuka membuat reputasiku hancur? Terkadang terlalu melindungi diri, membuat kita gak sadar kalau kita sedang merusak diri kita. Kita harus berani mengambil resiko maupun menerima berkat dari keterbukaan kita. 

Memang bukan hal yang mudah menceritakan apa yang terjadi di hidup kita, apalagi dosa yang kita perbuat, atau kejatuhan yang berulang kali terjadi, tapi firman Tuhan berkata:

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

(Yakobus 5:16)

Malu sih rasanya memberitahu orang lain kalau hari ini lagi-lagi aku gagal dan kembali mengulangi kesalahan yang sama, tapi firman Tuhan ini menguatkanku. Aku belajar percaya, saat aku mengakui kegagalanku, ada yang akan memayungiku dengan doanya, ada yang mau menegurku dan gak membiarkan aku terus jatuh, tapi juga tetap mengasihiku.

Memilih untuk terbuka memang beresiko, tapi hasilnya sepadan karena berkat yang diterima sangat banyak. Sejauh ini, saat aku bersedia membuka diri, hal-hal yang terjadi seperti ini:

Saat aku dalam pergumulan/masalah – Ada yang mendoakan dan menawarkan bantuan. Ada yang memberikan saran berdasarkan kebenaran firman Tuhan.Saat aku sharing dosa yang kuperbuat – Ada yang menegur, menceritakan pergumulannya untuk menang dalam dosa yang sama, ada yang berdoa.Saat aku bersukacita – Ada yang turut bersukacita, sukacitaku berlipat rasanya.Saat bingung – Ada yang mendoakan, memberikan jalan keluar.

2. Menjaga Kepercayaan/Privasi Orang Lain. 


Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.

(Amsal 11:13)

Setiap orang harus menjaga kepercayaan yang diberikan orang lain kepadanya. Ada cerita tentang hidup/pengalaman/pergumulan orang lain yang gak boleh diceritakan di luar grup. Hal-hal sensitif yang menyangkut pribadi seseorang gak boleh aku ceritakan ke orang lain sembarangan, sebelum aku meminta ijin dan mempertimbangkan motivasiku menceritakannya kepada orang lain. Hanya untuk bergosip atau untuk memberkati orang lain? Aku belajar untuk gak sembarangan menceritakan kembali cerita teman di grup, meskipun kadang ada rhema yang kelihatannya memberkati orang lain.

Saat kita menjaga kepercayaan orang lain, kita memberikan rasa aman bagi orang lain untuk berbagi. Orang lain gak perlu kuatir membagi perasaan, pergumulan dan pemikirannya karena tahu teman tempatnya berbagi bisa diandalkan. Tingkat kepercayaan menentukan tingkat keterbukaan, dan semakin kita terbuka maka kita akan dekat dengan orang lain. Memang gak mudah membangun kepercayaan orang lain.

3. Mengasihi dengan Tulus 


Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

(Roma 12: 9-10)

Awal mula jadi anggota BRG, aku merasa cukup dengan posting hasil saat teduhku saja. Selain itu, aku hanya berkomunikasi seperlunya, sesekali memberi komen saat ada anggota lain yang posting. Yang penting kelihatan aktif di grup, gak pasif-pasif amat. Lalu aku merasa diberkati dengan perhatian Cella, PIC kami. Dia selalu mendorong kami, gak pernah lalai mengucapkan selamat ulang tahun pada yang berulang tahun, meminta pokok doa dan mendoakan kami. Suatu hari, dia mengirimkan voice note mendoakanku yang saat itu sedang down karena kondisi kehamilanku. I was so blessed. Benar-benar pada saat yang tepat dikirimkannya, sewaktu aku membutuhkannya. Mungkin Cella gak tahu kalau yang dilakukannya sangat memberkatiku bahkan mengubah hatiku. Selama ini aku hanya menerima tanpa memberi. Aku mulai berubah dan berusaha melakukan yang Cella lakukan, berusaha mengikuti teladannya.

Puncaknya, saat Cella mengundurkan diri jadi PIC karena mau fokus pelayanan di gerejanya dan aku ditawari menggantikannya. Aku iyakan sambil sempat mikir, ”Wah, gawat nih. Aku harus lebih memperhatikan orang lain, lalu aku siapa yang perhatikan?” Tapi ayat ini menegurku:

Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.

(Filipi 2: 3)

Aku perlu belajar menghargai orang lain lebih daripada diri sendiri, menganggap yang lain lebih utama daripada diri sendiri. Banyak masalah terjadi saat orang lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan orang lain. Ketika orang lain gak menghargai kita, gak memperhatikan kita atau memuji kita, kita mulai kesal, tersinggung dan mundur iman kita. Belajar mengasihi dan sungguh memperhatikan dengan tulus merupakan tantangan saat berada dalam komunitas, bukan melakukan karena kewajiban atau merasa gak enak dengan yang lain. Ketulusan sangat penting, karena hanya apa yang berasal dari hati yang akan sampai ke hati. 

4. Membuka Hati 


Membuka hati untuk apa? BERUBAH. Hanya jika kita bersedia berubah maka kita akan bertumbuh. Dalam hidup berkomunitas kita akan menerima masukan dan teguran. Ada orang-orang tertentu yang gak segan menasehati, menegur, menguatkan bahkan gak jarang mendorong kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Kalau kita gak bersedia buka hati dan menerima apa yang baik maka kita gak akan mengalami perubahan hidup.

Perhatikan komunitas kita berada dan dengan siapa kita bergaul. Mereka sedang membagi hidup kita dengannya, sadar atau tidak sadar.

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

(1 Korintus 15:33)

Dengan siapa kita bergaul akan mempengaruhi kehidupan kita. Salomo juga memperingatkan:

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

(Amsal 13:2)

*ditulis untuk Majalah Pearl dan diterbitkan pada bulan Juli 2018*

Palangka Raya,  Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 28

28 Juli 2018
1. Bersyukur pagi tadi bisa belanja ke pasar bareng suami. Biasanya hari kerja gak bakal sempat melakukan ini. Bersyukur punya suami yang selalu bersedia menemani belanja ke pasar. Gak cuma nunggu di parkiran, tapi bener-bener nemani belanja  😊
2. Bayi biasanya belajar dari telentang ke tengkurap, Sofia dari tengkurap ke telentang. Bersyukur sekali sempat merekam momen Sofia yang ini. Gak sengaja sebenarnya, awalnya mau foto dia, ternyata salah tekan malah merekam. Cuma kok kayaknya dia mau berbalik, ya udah diteruskan ngerekamnya, dapat dong momen berbaliknya, hohoho.
3. Bersyukur pesanan belanja online sudah datang. Cepat banget, baru 2 hari yang lalu dipesan sudah datang. Pas banget waktunya, karena emang ini barang yang diperlukan.
4. Bersyukur siang tadi hujan lumayan lama. Berkat banget hujan di musim kemarau gini. Biasanya siang panasnya gila-gilaan,  hari ini jadi berasa lumayan sejuk.
5. Bersyukur sudah syuting ayat hapalan bulan ini Mazmur 34,hahaha. Belum perfect jadi pengen ngerekam lagi ntar kalau sempat. Tapi ini paling lumayan dibandingkan sebelumnya. Lol.

#BRG31daysofgratitude #day28of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 28 Juli 2018
-Mega Menulis -

Pengkhotbah 11

Pengkhotbah 11:8 (TB)  oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.

Semua orang mau panjang umur, aku juga 🙋 Hari ini aku belajar kalau berapa pun umurku, aku harus melakukan kedua hal ini :
- bersukacita di dalamnya
Aku harus bersukacita dalam setiap hari,  bagaimana caranya? Dengan bersyukur. Karena aku sudah mengalami sendiri kalau bersyukur melipatgandakan sukacita.
- mengingat hari-hari yang gelap
Ada hari di mana terasa gelap, ada masalah dan pergumulan yang begitu berat. Tapiiii.... Ayat ini disuruh mengingatnya, bukan melupakannya. Kalau aku mengingat hari-hariku yang gelap, di situ adalah hari di mana aku palung merasakan kebaikan dan penyertaan Tuhan, pada saat itu begitu banyak hal yang kupelajari, pada hari itu adalah saat aku merasa lemah tapi kuasa Tuhan terlihat sempurna.

🙏 Aku bersyukur Tuhan buat setiap suka duka yang aku alami. Aku melihat kebaikanMu, penyertaanMu dan kemurahanMu. Gak penting berapa lama aku hidup, tapi yang terpenting adalah aku hidup bersama Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 29 Juli 2018
-Mega Menulis-

Pengkhotbah 10

Pengkhotbah 10:3 (TB)  Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"

Ciri-ciri orang bodoh menurut ayat di atas:
- menganggap orang lain bodoh dan selalu menganggap dirinya lebih pandai dari orang lain
- melakukan hal yang gak perlu dilakukan (analogi di ayat itu, mengatakan orang lain bodoh pada setiap orang yang ditemuinya, ngapain  coba)
- orang bodoh mengatakan dan melakukan hal yang bodoh

Aku gak mau jadi orang bodoh. Di antara ketiga hal di atas,  aku bergumul dalam hal yang pertama. Terkadang kalau melihat cara kerja orang lain yang gak efektif aku meremehkannya dan berkata dalam hati, "Yaelah, kok gitu sih", padahal apa gunanya coba aku kayak gitu. Kenapa aku gak kasih tahu cara yang lebih baik?

👉 Aku gak boleh meremehkan orang lain. Setiap orang punya kelebihannya masing-masing. Bodoh kalau aku menganggap diriku lebih tahu dari orang lain. Aku bisa belajar dari orang lain dan orang lain pun bisa belajar dari aku.

🙏 Tuhan, ampunilah aku karena menganggap diriku lebih pandai dari orang lain. Aku mau hidup dalam takut akan Tuhan dan berhenti melakukan yang jahat.Amin.

Palangka Raya, 28 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 27

27 Juli 2018
1. Kemarin sempat minta saran suami untuk kerjaan,  sempat mo ngambil putusan yang berbeda (dari awal dah punya pemikiran sendiri), tapi dipikir-pikir ngapain nanya kalau dari awal dah pengen ngelakuin kehendak sendiri. Yo wes manut. Bersyukur kemarin dengerin kata suami, gak kebayang kalau nggak,hari ini aku melihat kalau masukan suami benar.
2. Bersyukur Sara sudah mulai kenal warna lain selain pink, biasanya ditanyain warna gitu jawabannya pink melulu 😂 Eh, hari ini ditanya bener semua dong. Dah tahu dia warna lain hijau, kuning, putih, hitam, merah.
3. Bersyukur acara rapat di kantor yang pertama kali   kuhandle lancar.
4. Selama punya 2 anak dan udah mulai bekerja ini, masih bingung bagi waktu ngerjain cucian. Bersyukur ada jasa laundry yang harganya terjangkau, lumayan bo paketan 50 kg bayar 200 ribu dah cuci setrika.
5. Bersyukur makanan kotak dan kue kotak yang aku pesan dibilang enak sama teman kantor. Bersyukur punya teman yang pintar bikin kue dan om tante yang punya usaha warung makan. Kata orang lumayan bisa minta diskon. What?? Malah kalau sama orang dekat, aku malah belajar ga mau dong minta diskon, karena kan pengen dukung usaha mereka. Lagipula, mereka ngasih yang terbaik masa dimintain diskon. KKN? Lah, wong ini nyata enak kok. Hahahaha.
6. Bersyukur bawa Sara ke kantor dan dia gak rewel, asyik coret-coret kertas,  ketawa-ketawa, mulai bisa komunikasi dengan baik dengan teman kantorku dan beberapa kali jawab kalau dah ditanya. Terus bisa bilang :makasih, selamat siang, selamat sore, . Tapi tetep lah ya, kalau sama cowok dia gak terlalu suka, cowok favoritnya cuma Papanya, huahahaha.

#BRG31daysofgratitude #day27of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 27 Juli 2018
-Mega Menulis

Friday, July 27, 2018

Katakan Sejujurnya (Cover) - KAK5



Lagi suka demgar ini gara-gara Vanny. Keren banget aransemennya, suaranya juga ,hadehhhh....Sekiranya lahir langsung makan partitur nih mereka kata Vanny.LOL.
Bakalan nunggu cover lain dari mereka or lagu mereka sendiri dah.



31 Days Of Gratitude : Day 26

26 Juli 2018
1. Bersyukur pagi ini Sara bangun lebih dulu dari Sofia jadi aku punya kesempatan memandikan Sara. Biasanya gak sempat karena Sara selalu bangun lebih siang dari Sofia. Bersyukur sempat menemani Sara makan, menemani doang karena tadi dia benar-benar makan sendiri.
2. Bersyukur hari ini kekurangan gaji masuk. Tadi iseng cek mutasi, eh dah masuk ternyata. Pas banget, bisa bayar belanja online #eh. Hahahaha.
3. Dari kapan hari pilih buku-buku yang lagi diskon di BPK Gunung Mulia, pas order eh banyaknyabg dah habis. Di satu sisi sedih, di satu sisi bersyukur karena berarti bisa saving lebih banyak.
4. Bersyukur tadi siang pulang ke rumah, eh pas mau balik kantor ada Mbak Tari dari Kasongan yang ke rumah beli Kripik jualanku. Laris.... Larisss....😂
5. Bersyukur untuk rapat di kantor besok bisa pesan snack sama teman dan makanan sama tanteku, jadi gak repot harus kesana kemari buat survei. Tinggal telpon dan WA langsung beres.
6. Pulang ke rumah,  shock dengar Sara nangis kenceng banget. Ternyata dia main dan  putar-putar sendiri lalu pusing dan nabrak ujung tempat tidur,berdarah di dekat matanya. Haduh. Puji Tuhan, cuma berdarah sedikit dan sepertinya gak kenapa-napa.
7. Bersyukur Sara belajar kata-kata baru dari buku yang dilihatnya. Bisa beraktivitas asyik juga. Saat ada gambar 'mahkota' di bukunya, aku dapat ide langsung cari gunting, kertas dan staples untuk buat mahkota gitu,  Sara senang banget. Mahkotanya dipakai, terus dipakaikan juga ke bonekanya.  😂
7. Jam 7 malam, anak-anak dah tidur semua. Wah, berkat tak terkira ini. Bersyukur sekali. Jadi punya waktu makan malam berdua suami dan ngobrol santai. Bisa tidur lebih cepat juga jadinya.

#BRG31daysofgratitude #day26of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 26 Juli 2018
-Mega Menulis-

Pengkhotbah 9

Pengkhotbah 9:10 (TB)  Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

Minggu ini minggu yang mulai menyibukkan  buatku. Pekerjaan di kantor mulai banyak, padahal setiap hari aku mengusahakan pulang pada jam istirahat untuk kasih minum Sofia, aku diminta aktif lagi di Majalah Pearl, ada seorang tante yang minta untuk dibuatkan makalah, dan banyak lagi hal yang harus dikerjakan. Aku capek. Terkadang pengen sekali punya waktu bermalas-malasan, gak mengerjakan apa-apa alias istirahat, bersantai membaca buku atau menonton film sepanjang hari seperti saat masih lajang.

No! Gak boleh malas! Istirahat boleh, malas no! Ayat ini selalu mengingatkanku untuk mengerjakan sesuatu dan gak berpangku tangan berlama-lama. Banyak hal yang menunggu untuk aku kerjakan setiap harinya. Gak boleh menunda pekerjaan! Gak boleh malas! Orang yang malas menjadi saudara perusak.

👉 Saat aku menjumpai sesuatu untuk dikerjakan,  kerjakan sekuat tenaga, kerjakan sepenuh hati dan lakukan yang terbaik.

🙏 Tuhan, aku gak mau malas dan menjadi saudara si perusak. Aku mau mengerjakan pekerjaan yang kujumpai dengan sekuat tenaga. Amin.

Palangka Raya, 27 Juli 2018
-Mega Menulis-

Thursday, July 26, 2018

Pengkhotbah 8

Pengkhotbah 8:12, 14-15 (BIMK)  Meskipun seratus kejahatan dilakukan seorang berdosa, ia tetap hidup bahkan panjang umurnya. Konon, siapa taat kepada Allah, pasti hidupnya serba mudah.
Namun semua itu omong kosong belaka. Lihat saja apa yang terjadi di dunia: Ada orang saleh yang dihukum bagai pendurhaka, ada penjahat yang diganjar bagai orang saleh. Jadi, itu pun sia-sia.
Kesimpulanku ialah bahwa orang harus bergembira. Karena dalam hidupnya di dunia tak ada kesenangan lain baginya kecuali makan, minum dan bersukaria. Itu saja yang dapat dinikmati di tengah jerih payahnya, selama hidup yang diberikan Allah kepadanya.

Luar biasa hikmat dalam ayat-ayat ini. Kejujuran penulisnya bisa jadi membuat kita bingung. Aku sendiri jadi berpikir :
- Kalau orang saleh dan orang jahat nasibnya sama, buat apa taat kepada TUHAN? Nah, kalau nanya gini jadi ketahuan kan motivasi taat sebenarnya apa. Pengen menyenangkan diri sendiri dibandingkan menyenangkan Tuhan dong berarti.
- Siapa yang bilang taat kepada Allah pasti hidupnya serba mudah? Buktinya, orang yang taat kepada Allah mengalami kesulitan kok, bahkan rasa-rasanya lebih banyak lo kesulitannya daripada orang yang gak taat sama Allah. Bahkan Pengkhotbah mengatakan KONON bagi pertanyaan tersebut.
- Saat orang jahat berumur lebih panjang daripada orang baik dikatakan itu karena Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat. Saat orang baik meninggal, ada saja yang berkata:Tuhan lebih sayang kepada dia, dia dipanggil supaya gak sempat berbuat jahat. Di sisi lain, saat orang baik berumur panjang dengan mudah juga ada yang berkata kalau ini karena kebaikannya makanya Tuhan ganjar dengan umur panjang, sementara saat orang jahat mati muda dikatakan dia menerima akibat dari perbuatannya. Benarkah demikian? Mana kita tahu? Hanya Tuhan yang berdaulat dan mengerti masalah umur. Dia punya rencana dan Dia tahu apa yang sedang Dia kerjakan.

Perkataan Pengkhotbah terkadang mengguncang iman dan membuat kita berpikir ulang tentang apa yang menjadi pegangan kita selama ini. Memaksa kita untuk jujur kalau sebenernya kita sungguh-sungguh gak bisa menyelami pikiran Tuhan,  kecuali Tuhan yang menyatakan diriNya dan memberikan pengertian.  Tuhan bukan seperti Tuhan yang kita pikirkan atau inginkan.  Kita sering kali membentuk khayalan kalau Tuhan begini begitu dan mengandalkan pemikiran kita sendiri.

🙏  Oh, Tuhan tak terselami pikiranMu dan begitu banyak hal yang aku gak mengerti tapi aku mau belajar taat untuk menyenangkan hati Tuhan dan jika Tuhan berkenan memberikan pengertian, aku pasti akan memilikinya. Tolong aku untuk taat sekali pun aku gak mengerti ya Tuhan. Aku mau berespon benar dan menyenangkan Tuhan dalam segala sesuatu yang terjadi di hidupku. Amin.

Palangka Raya, 25 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 25

25 Juli 2018
1. Bersyukur sudah mulai hapal Mazmur 34 walaupun belum sempurna. Semakin semangat mendengar ada teman dari grup lain yang sudah upload hapalannya. Wow...! Semangattttt 💪💪 Sangat termotivasi dalam pertandingan iman ini jadinya. Sebenarnya kurang bersemangat hapalan bulan ini karena banyak yang dipikir, tapi semakin banyak baca  (minimal baca lantang 3x sehari) makin ngerasa Mazmur 34 ini menguatkan dan menghiburku.
2. Bersyukur mulai banyak pekerjaan di kantor, awal-awal bosan banget karena gak tahu apa yang dikerjain. Pelan-pelan mulai banyak pekerjaan, belajar untuk mengerti perencanaan di sini yang memang agak berbeda dengan kantor lama.
3. Bersyukur hari ini suamiku bangun lebih pagi dari aku dan langsung cuci dot Sofia. Sebenarnya kemarin dia juga bangun lebih pagi dari aku dan melakukan hal yang sama, tapi aku gak bersyukur, hahaha. Terima kasih suamiku 😘
4. Bersyukur pagi bisa sarapan bareng sama suami, biasanya karena kesibukan pagi hari gak sempat sarapan di rumah. Kalau pun sempat, gak bisa bareng,  eh hari ini bisa 😊 Makan siang pun bisa bareng, bersyukur sekali.
5. Bersyukur karena Sofia sudah gak panas lagi.
6. Bersyukur ada anak magang di kantor yang bisa dimintain bantuan melakukan banyak hal. Apalagi di saat ada tugas mengetik Nota Kesepahaman berlembar-lembar, kehadiran mereka lumayan membantu. Nantinya aku tinggal mengecek dan mengedit.
7. Bersyukur karena Sara sekarang sudah gak minta HP lagi buat main. Sehari-hari dia menghambur mainannya dan buku-bukunya. Dulu bisa sampai nangis-nangis kalau gak dikasih HP, sekarang bisa dikasih pengertian. Dan yang jelas, aku juga harus mengurangi pegang HP kalau di dekatnya. Memang melelahkan sih membereskan segala yang dihamburnya, lebih gampang kasih HP kalau dipikir, tapi aku tetep bersyukur melihat dia yang sekarang.

#BRG31daysofgratitude #day25of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 25 Juli 2018
-Mega Menulis-

Wednesday, July 25, 2018

Pengkhotbah 7

Pengkhotbah 7:14 (TB)  Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Jadi ingat lagu anak SHM yang sangat terkenal sampai sekarang :
Hari ni, hari ini, harinya Tuhan, harinya Tuhan
Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria

Ayat ini mengingatkanku untuk bergembira bukan karena aku melihat hari ini baik/buruk. Aku tidak sekedar bergembira karena yang terjadi padaku hari ini baik atau bersedih karena yang terjadi padaku hari ini buruk. Aku bergembira karena hari ini adalah hariNya Tuhan,hari yang dijadikanNya. Apapun yang terjadi hari ini, aku dimampukan senantiasa melihat kebaikanNya saat aku hidup dekat denganNya.

🙏 Aku hendak memujiMu TUHAN pada segala waktu, puji-pujian kepadaMu tetap di dalam mulutku. Hari ini adalah hari baik yang Tuhan sediakan. Amin.

Baca lantang Mazmur 34 sebanyak 3x. DONE

Palangka Raya, 25 Juli 2018
-Mega Menulis-

Pengkhotbah 6

Pengkhotbah 6:2 (TB)  orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.

Kuasa untuk menikmati! 😊
Baca ini jadi ingat sebuah anekdot lucu yang pernah kudengar, tentang seorang wanita yang bekerja keras mengumpulkan harta bersama suaminya, bekerja siang dan malam, berhemat luar biasa supaya bisa menabung, saat usaha mereka mulai berkembang baru mereka memiliki karyawan, tetapi tetap saja mereka bekerja keras, saat mereka sudah berhasil tiba-tiba sang wanita meninggal. Lalu suaminya menikahi karyawannya. Dan tebak siapa yang menikmati segala kekayaannya? Istri baru suaminya 😂

Konyol ya? Cuma aku jadi diingatkan untuk bisa menikmati apa yang telah Tuhan berikan. Dan BERSYUKUR. Rasa syukur membuat kita mampu menikmati apa yang ada pada kita.

Aku bersyukur sampai hari ini diberikan kuasa untuk menikmati. Aku memiliki banyak hal dan bisa menikmatinya. Puji Tuhan.

🙏 Terima kasih Tuhan karena sampai hari ini aku bisa menikmati segala yang Tuhan berikan. Aku dimampukan untuk bersyukur setiap harinya. Terima kasih ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 24 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 24

24 Juli 2018
1. Bersyukur hari ini pas salah kostum pakai seragam biru (seharusnya hitam) pas Pak Kepala kami gak ada, kalau gak habislah aku, hahaha.
2. Bersyukur hari ini sarapan Coto Makassar di kantor gratis, hehehe.Tuh kan, yang aku syukuri makanan lagi. Trus dong di ruangan ada teman yang habis pulang cuti ke Singapura bawa oleh-oleh coklat buat dimakan bareng.
3. Bersyukur bisa lebih lama menggendong Sofia, badannya agak panas dari kemarin jadi maunya digendong melulu. Bersyukur buat kesempatan menggendong dan memeluk dia lebih lama dari hari biasa.
4. Sejak tanggal 21 mulai menghapal Mazmur 34, aku menyadari gambar yang dibuat Arlia (salah seorang teman di BRG) sangat membantu untuk menghapal. Bersyukur sekali Lia membuatnya san mau berbagi. Bersyukur buat bakat yang dianugerahkan Tuhan buatnya, She's so talented. Berdoa supaya Tuhan terus pakai kemampuannya untuk jadi berkat bagi orang lain.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day24of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 24 Juli 2018
-Mega Menulis-

Tuesday, July 24, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 23

23 Juli 2018
1. Bersyukur rupanya saham yang aku ingin jual berhasil dijual. Kapan hari aku ada pasang harga tertentu di aplikasinya, tapi gak tahu kalau terjual, lupa ngecek. Hari ini buka email baru tahu.
2. Bersyukur tadi pagi, bangun pagi Sara langsung cium dedeknya. Semoga mereka menjadi saudara yang selalu saling mengasihi.  Sara bangun gak pake nangis, dia ketawa-tawa. Sara dan Sofia sudah selesai mandi jam 6.30 pagi. Rekor. Hahahaha. Jadi tenang pergi ke kantor.
3. Bersyukur bisa janjian dengan orang tepat waktu jam 7 tapi sempat mengerjakan banyak hal pagi ini. Kasih karunia banget pokoknya. Hari biasa, last minute ke kantor bisa aja si kakak belum mandi, atau dedek belum bisa tidur lagi setelah minum. Tadi aku bangun pagi jam 3, kasih minum Sofi,  saat teduh,  hapalin 1-2 ayat,  memandikan the girls,  cuci dot,  siap-siap ke kantor.
4. Bersyukur walaupun telat ke kantor dan gak sarapan. Ternyata di ruangan ada makanan dari teman-teman yang dinas ke luar. Lumayan buat ngganjal perut. Tuhan sungguh tahu aku lapar, hahaha.
5. Bersyukur teman yang beberapa hari lalu tertarik ikut BRG menghubungi aku dan berkomitmen mau ikut BRG. Senang sekali doaku dijawab. Senang sekali karena ucapan syukurku benar-benar dipakai Tuhan.
6. Dengar kabar tambi sakit dan dirawat di RS, harus ditransfusi berkantong-kantong darah karena HBnya rendah. Bersyukur Tuhan penuhi kebutuhan darahnya, bersyukur banyak keluarga bergolongan darah  A di Sampit, bersyukur banyak yang menjaga tambi di RS, bersyukur karena banyak yang menengok, bersyukur buat biaya yang tercukupi. Semoga tambi segera pulih.
7. Bersyukur Sofia diumunisasi dan papanya ingat bawa Sanmol, begitu habis disuntik langsung minum obat. Bersyukur Oka bisa menemani saat aku gak bisa mengantar. Semoga Sofia gak terlalu lama panas badannya karena biasanya panas sehabis imunisasi.
8. Bersyukur sepulang kantor bisa menikmati minuman Saraba khas Toraja, ada teman kantor yang ngasih. Rasanya unik. Seperti kuah kolak dengan rasa jahe yang dominan, rupanya memang bahannya terdiri dari air jahe, santan dan gula merah. Kalau diingat-ingat, bersyukur punya teman beda daerah yang suka bawa makanan khas daerahnya, kawan dari Toraja ini sudah pernah bawa  kopi Toraja, mie lidi, mi hokkian, Coto Makassar, jus terong belanda, dan Saraba. Lucky me.
9. Bersyukur buku yang aku pesan sudah datang.
10. Bersyukur sempat cari bahan untuk pembuatan makalah.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day23of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 23 Juli 2018
-Mega Menulis-

Monday, July 23, 2018

Pengkhotbah 5, Mazmur 34

Pengkhotbah 5:2 (TB)  (5-1) Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.

Berkata-kata dengan mulut 👉 mengeluarkan perkataan di hadapan manusia
Berkata-kata dengan hati 👉 mengeluarkan perkataan di hadapan Allah
Dalam keduanya, baik di hadapan manusia maupun Allah, Pengkhotbah mengingatkan untuk berhati-hati dalam berkata-kata, lebih baik sedikit berkata.

Jadi ingat ayat yang bilang :
Amsal 10:19 (TB)  Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Yakobus 1:19 (TB)  Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

Saat aku banyak bicara dan cepat berkata-kata  yang sebenarnya terjadi :
- aku tidak berpikir sebelum berbicara
- aku kurang mendengarkan
- aku salah melakukan sesuatu, karena tidak mau mendengar terlebih dahulu
- berkata tanpa berpikir seringkali membuat aku salah bicara, akibatnya aku menyakiti yang mendengarnya

👉 Aku harus banyak mendengar sebelum berbicara. Suamiku sempat menegur karena aku suka melakukan sesuatu sebelum selesai mendengarkan dia dengan baik.
👉 Kalau sama suamiku aja aku sperti itu, jangan-jangan sama Tuhan aku juga gitu. Lebih banyak waktu buat bicara dibandingkan duduk diam mendengarkan Dia. Bicara sama Tuhan bukan berarti cuma berdoa dengan mulut, tapi saat aku berkata dalam hati pun aku sudah bicara sama Tuhan. Nah, apakah perkataan hatiku benar di hadapanNya? Kalau ngga, jangan-jangan itu karena aku kurang mendengar Dia.

🙏 Tuhan, ampuni aku kalau selama ini aku mengeluarkan kata-kata yang sia-sia di hadapanmu saat aku berucap dalam hati. Aku mau cepat mendengar dan lambat berbicara. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Mazmur 34:5 (TB)  (34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.

Kemarin ada kejadian lucu, sewaktu kami sekeluarga ke gereja, selesai berkat Tuhan dan berdoa, suami dan aku bersalaman lalu dia menciumku di kedua pipi dan keningku. Ini kebiasaan yang sudah kami lakukan dari awal kami menikah saat selesai ibadah. Saat kami melakukan itu tiba-tiba, teman yang duduk di depanku berkata, "Cieee.... Cieeee....", spontan aku melihat dia yang sedang tertawa. Entah kenapa aku merasa malu seketika itu juga. Apalagi saat temanku tadi berkata ke suaminya, "Pah, pah.... Liat ga tadi?".Sementara suamiku cuek aja melanjutkan menciumku seperti biasa (kedua pipi lalu kening). Selama 3 tahun menikah, suamiku selalu melakukan itu selesai ibadah. Tapi baru kemarin aku merasa malu. Kenapa aku malu? Karena aku gak fokus lagi ke suamiku, aku fokus dengan godaan temanku. Padahal, kalau aku fokus dengan suamiku maka aku akan ingat kalau inilah ekspresi kasih suamiku. Dan aku akan tersenyum menerima ekspresi kasihnya dan ingat kalau kami tidak melakukan kesalahan apa-apa. Peduli amat orang bilang apa. Seharusnya.

Tuhan meminta mata kita tertuju padanya supaya kita fokus pada apa yang dilakukan-Nya dalam hidup kita dan apa yang kita lakukan padaNya. Kita gak perlu malu saat melakukan yang benar. Kita gak perlu malu saat mengalami banyak hal bersama Tuhan. Peduli amat orang bilang apa. Kalau kita merasa malu dan terganggu dengan pandangan dan perkataan orang lain mungkin karena kita sudah gak fokus sama Tuhan.

🙏 Tuhan mataku tertuju padaMu. Amin.

Palangka Raya, 23 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 22

22 Juli 2018
1. Bersyukur bisa ke Gereja hari ini. Kenapa bersyukur? Kadang karena keribetan ngurus bayi, pas datang rewelnya, karena kesiangan bangun, dll bisa gak ke Gereja hari Minggu. Hari ini, kedua gadis kami bangun pagi sekali jadi sempat bersiap-siap.
2. Bersyukur banyak sekali anak-anak di ibadah tadi karena Hari Anak. Sara senang sekali melihat banyak yang sebaya dengannya. Aku dan Pa Sara memutuskan mulai minggu depan akan membawa Sara ke Sekolah Minggu.
3. Kemarin baca sharing Joice tentang bagaimana dia bersyukur atas suaminya. Aku juga diingatkan untuk bersyukur atas suamiku. Bersyukur punya suami yang mau menyediakan waktunya untuk ngobrol dengan istrinya. Bersyukur karena dia selalu berusaha jujur dan mengatakan apa adanya. Bersyukur karena dia mau menegurku sewaktu berbuat salah.  Bersyukur karena dia memaafkan sewaktu aku berbuat salah. Bersyukur karena suamiku mau membantu mengurus anak-anak. Bersyukur punya suami yang gak malu mencium  istrinya di depan orang lain. Bersyukur punya Pa Sara sebagai partner in life. Dia memang gak sempurna, tapi dia suami yang mengasihi istrinya. Dan aku merasa dikasihi.
4. Bersyukur siang tadi Sara dah bisa minta difoto, hahaha. Lucu sekali melihat dia memaksa difoto. "Poto kakak.... Poto kakak.... ", begitu katanya. Dan saat difoto, dia berekspresi senang banget.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day22of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 22 Juli 2018
-Mega Menulis-

Sunday, July 22, 2018

Pengkhotbah 4

Pengkhotbah 4:6 (TB)  Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

KETENANGAN diperlukan saat berjerih payah dan berusaha. 👈 INI BENER BANGET.
Kerja keras, usaha, dan jerih payah yang dilakukan kalau dilakukan dalam keadaan hati gak tenang pasti gak baik hasilnya. Ketenangan hati melahirkan pertimbangan yang matang, keputusan yang bijaksana dan tindakan yang tepat. Saat ini, kami sedang mengalami masalah karena terburu-buru memberikan dp kepada marketing rumah yang kami inginkan. Marketingnya ga bertanggung jawab dan susah diminta  persyaratan yang kami perlukan untuk mengajukan kredit, mengesalkan sekali.

Dalam segala keadaan, aku harus menenangkan diri sebelum mengambil keputusan dan bertindak, jangan sampai karena emosi melakukan sesuatu yang disesali dan mempersulit di kemudian hari. Aku dan suami gak mau salah langkah lagi.

🙏 Tuhan berikan kami hati yang tenang dan pikiran yang jernih supaya tahu apa yang harus kami lakukan. Tolong kami ya Tuhan. Amin.

Baca lantang Mazmur 34 sebanyak 3x. DONE.

Palangka Raya,  22 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 21

21 Juli 2018 

1. Bangun subuh ngurusin Sofia dan banyak pikiran, di pikiran terlintas rasanya akan berat untuk bersyukur, lalu sempat baca ini : Mazmur 34:2 Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
HENDAK. Daud bilang dia hendak, dia ingin memuji Tuhan setiap waktu Tuhan di dalam mulutnya. Puji-pujian buat Tuhan TETAP PADA SEGALA WAKTU.
Segala waktu bo, bukan hanya waktu dia ingin saja, bukan hanya waktu keadaan baik, bukan waktu dia menang perang. Mazmur 34 ditulis pada waktu Daud pura-pura tidak waras di depan Abimelekh. Rasa-rasanya itu  bukan keadaan yang tepat buat memuji Tuhan, tapi Daud MEMILIH untuk memuji Tuhan. Memuji Tuhan dan bersyukur itu keputusan. Hari ini aku punya pilihan, fokus memuji Dia atau mengasihani diri sendiri. Aku memilih memuji Tuhan. Aku akan tetap memuji Tuhan apapun yang terjadi. Aku gak sampai harus pura-pura gila seperti Raja Daud. Masa aku gak bisa memuji Tuhan? YES,  I CAN!
Bersyukur karena aku mendapat penghiburan dari firmanNya. Bersyukur karena aku bisa selalu berlari pada firmanNya di setiap waktuku.
2. Bersyukur gak lama setelah aku kasih minum Sofia, Pa Sara bangun dan kami bisa ngobrol lamaaa.... Tanpa interupsi. Menyenangkan bisa ngomong dari hati ke hati dengan suami tercinta. Membicarakan banyak hal. Tertawa bersama ingat kelakuan Sara dan Sofia.
3. Bersyukur Dita sepupuku pulang dari Pangkalan Bun pulang hari ini. Tepat waktu karena Oka dan Dita jadi bisa ngurus Eyang, mamah dan Ruri pergi seharian ini. Senang sekali mendengar banyak cerita lucu selama dia di Pangkalan Bun yang membuat kami tertawa.
4. Bersyukur buat acara lamaran adekku hari ini yang berjalan lancar di Tumbang Samba. Aku gak bisa ikut karena menjaga Sara dan Sofi. Tuhan sertai perjalanan berangkat dan pulangnya mereka dengan selamat. Pulangnya mereka adekku bawa makanan dari calon iparku, hohoho. Makasih ya calon ipar 
5. Bersyukur hari ini mulai baca lantang Mazmur 34 3x dan mulai menghapalnya selama 10 hari ke depan. Mazmur yang sangat indah dan pas dengan keadaanku saat ini,berasa dikuatkan dan dihibur tiap kali membacanya.
6. Aku sakit ambeien  Aje gile, sakit kok gak elit banget pikirku awalnya. Eh, tapi lalu bersyukurlah aku gak kena penyakit parah lain. Kemungkinan sih kata adekku sebabnya karena hamil kemarin susah ngeden pas BAB jadi pembuluh darah membesar, tambah lagi ngangkat berat , atau kurang minum air dan makan sayur (perasaan dah banyak makan serat, hiks). Akumulasi semuanya deh. Bersyukur cuma ambeien, bersyukur gak perlu sampai operasi (katanya kalau parah bisa sampai operasi, duh pedih dengernya), bersyukur ini jadi alarm buat makan lebih banyak serat dan minum air putih.
7. Bersyukur pas ditinggal Pa Sara (karena dia ikut acara lamaran), bisa jagain the girls dengan asyik, ga ada drama tangisan keduanya, malahan enjoy banget melihat mereka berdua. Dapat pelajaran tentang gimana ortu harus bekerja keras memberi teladan dibandingkan mulutnya bekerja keras.
#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day21of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 21 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 16

Biasanya orang upload foto dan bilang 'no caption needed'  lah kemaren ke sana kemari aku  ingat bersyukur tapi lupa foto-foto. Lol. Jadi upload ini aja deh, sekalian promosi yang mau ikut BRG (Bible Reading Group) monggo PM aku 😘

16 Juli 2018
1. Bersyukur buat kesempatan makan Coto Makasar hari ini setelah gak makan sekian tahun. Ada teman di kantor yang mau jualan Coto Makasar jadi kami sekantor disuruh nyoba. Ini blessing tiap hari kok gak jauh-jauh dari makanan ya. Hahahaha.
2. Bersyukur dalam beberapa hari ini ada beberapa teman yang nawarin rumah, jadi sama suami punya banyak alternatif. Tadi pulang kantor sempetin jalan sama suami. Bersyukur pas jalan sama suami cari rumah, eh ketemu rumah teman SD-SMPku.
3. Bersyukur artikel buat Majalah Pearl yang kubuat gak perlu direvisi. Senang banget dengarnya. Makasih bu editor 😘
4. Bersyukur hari ini bisa dengar cerita teman kantor yang gak ada hubungannya dengan pekerjaan. Buat orang baru seperti aku, bisa dengar teman baru cerita hal yang pribadi gitu membuat aku merasa punya teman, gak sekedar rekan kerja. Jadi teringat teman-teman kerja di Kasongan dulu 😭 Bersyukur pernah mengenal mereka. Jadi kangen. Bersyukur punya teman kerja yang luar biasa selama di Kasongan 😊

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day16of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 16 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 20

20 Juli 2018
1. Bersyukur subuh tadi mau berangkat dinas ke Banjarmasin gak telat bangun. Janji dijemput jam 3,aku dah hidupin alarmnya jam 2 tapi gak hidup, syukurnya beberapa menit sebelum jam 3 bangun, hahahaha. Bersyukur bisa mandi cepat jadi yang jemput gak nungguin terlalu lama.
2. Bersyukur bisa perjalanan dinas ke Banjarmasin bersama beberapa teman kantor. Cape? Iya. Tapi aku bersyukur bisa punya waktu mengenali rekan sekerjaku lebih dekat. Sepanjang perjalanan gak bisa tidur jadi bisa banyak ngobrol dengan mereka, baru bisa tidur bentar banget pas perjalanan pulang itu pun dah dekat Palangka Raya. Bersyukur bisa belajar lagi hal yang baru dalam kegiatan ini. Di tempat kerjaku yang baru aku harus banyak belajar, bersyukur rekan kerjaku dah ngerti banget jadi bisa lanjut belajar ntar di kantor. Bersyukur Tuhan tibakan kami di Banjamasin dengan selamat, pulangnya pun Tuhan sertai.
3. Mazmur 40:3 (TB)  (40-4) Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
Hari ini ada seorang teman yang menghubungi dan tertarik ikut BRG karena baca sharingku tentang challenge mengucap syukur setiap hari. Dia tertarik ikut baca Alkitab setiap hari, aku baru jelasin rulesnya dan dia sedang mikir lanjut apa ngga. Trus baca ayat ini aku jadi yang mikir, rupanya pujianku kepada Tuhan, rasa syukurku setiap hari dipakai Tuhan untuk menarik orang lain padaNya. Bersyukur sekali 😉
4. Bersyukur pulang dari Banjarmasin bisa dipeluk suami dan peluk Sara,  I'm home 😆 Bersyukur Sofia dah tidur enak, sebenarnya pengen gendong dan peluk juga tapi ntar rewel, ya sudahlah.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day20of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 20 Juli 2018
-Mega Menulis-

Saturday, July 21, 2018

Pengkhotbah 3, Mazmur 34

Pengkhotbah 3:17 (TB)  Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."

Saat ini aku merasa ada ketidakadilan yang terjadi, aku merasa sudah maksimal melakukan bagianku tetapi orang lain melakukan perbuatan curang ke aku. Aku marah, kecewa dan sedih. Semalam aku cerita sama suami dan menceritakan perasaanku sekaligus berkata , "Tapi aneh lo, aku tenang, aku gak menangis dan ngamuk". "Karena kamu punya Tuhan kan dek",kata suamiku. Yes, aku punya Tuhan yang selalu adil. Sekalipun orang lain memperlakukanku gak adil, sekalipun dikurangi, sekalipun dikecewakan, aku mau berespon yang benar.

Hari ini membaca ayat ini semakin dikuatkan. Apapun yang terjadi dengan orang ini, aku percaya keadilan Tuhan. Aku percaya kalau Tuhan adalah hakimku dan Ia akan mengadili dengan adil.

🙏  Tuhan, kepadaMu hatiku percaya. Engkaulah hakimku. Gak ada yang bisa mengambil apa yang menjadi bagianku, kalau itu diambil orang lain, berarti itu bukan bagianku. Aku mempercayai keadilanMuml. Amin.

Mazmur 34:2 Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.

HENDAK. Daud bilang dia hendak, dia ingin memuji Tuhan setiap waktu Tuhan di dalam mulutnya.

Puji-pujian buat Tuhan TETAP PADA SEGALA WAKTU.
Segala waktu bo, bukan hanya waktu dia ingin saja, bukan hanya waktu keadaan baik, bukan waktu dia menang perang. Mazmur 34 ditulis pada waktu Daud pura-pura tidak waras di depan Abimelekh. Rasa-rasanya itu  bukan keadaan yang tepat buat memuji Tuhan, tapi Daud MEMILIH untuk memuji Tuhan. Memuji Tuhan dan bersyukur itu keputusan. Hari ini aku punya pilihan, fokus memuji Dia atau mengasihani diri sendiri. Aku memilih memuji Tuhan. Aku akan tetap memuji Tuhan apapun yang terjadi. Aku gak sampai harus pura-pura gila seperti Raja Daud. Masa aku gak bisa memuji Tuhan? YES,  I CAN!

Bersyukur karena aku mendapat penghiburan dari firmanNya. Bersyukur karena aku bisa selalu berlari pada firmanNya di setiap waktuku.

Palangka Raya, 21 Juli 2018
-Mega Menulis-

Friday, July 20, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 19

19 Juli 2018
1. Bersyukur tadi pagi gak sengaja pas search percakapan WA ketemu chat WA zaman dahulu dari zaman pacaran sama Pa Sara, hohohoho. Jadi senyum-senyum sendiri deh bacanya. Dulu aku pernah muda. Tsahhhhh....Mood booster 💪💪
2. Bersyukur karena hari ini bawa Sofia ke kantor dari pagi dan dia gak rewel. Emang sih harus digendong terus, tapi bersyukur banget dia gak bikin heboh.
3. Bersyukur buat kripik pedas yang sudah terjual dan disukai. Semoga pesan lagi 🙏
4. Bersyukur tadi Sara gak jatuh dari motor, cuma kejedut sedikit kepalanya. Gak kebayang kalau sampai jatuh dari motor 😭
5. Bersyukur setiap malam bisa ngobrol sama suami dan membicarakan banyak hal di tempat tidur. Gak semua pasangan suami istri yang merasakan kemewahan ini. Banyak suami istri yang LDR. Salut dengan ketangguhan mereka, salut dengan kemesraan dan cinta mereka, walaupun jauh berusaha untuk bangun hubungan. Jatuh cinta dengan orang yang sama setial harinya. (Romantis mode on, pengaruh baca WA zaman dulu. Dulu pacaran LDR, makanya beneran salut sama yang dah merit LDR).

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day19of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 19 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 18

18 Juli 2018
1. Siangnya Pa Sara ada urusan dan aku harus balik kantor setelah makan siang, sementara Sofia rewel. Gak mungkin meninggalkan di rumah, akhirnya aku bawa Sofia ke kantor. Bersyukur atasanku gak marah, bersyukur Sofia malah gak rewel di kantor, bersyukur suasana kantor memungkinkan untuk bawa anak.
2. Mazmur 38:9 (TB)  (38-10) Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu;
Sepanjang hari ini galau dengan urusan rumah yang belum juga dapat. Pengen punya rumah sendiri. Pengen ngatur rumah sendiri. Belum lagi urusan ke bank untuk tanya masalah kredit dan konsultasi pun susah karena marketingnya sibuk terus.  Aku berusaha mencari hal yang bisa kusyukuri, tapi Tuhan tahu sekali lah isi hatiku. Pikiranku dipenuhi banyak hal. Aku capek. "Tuhan, aku capek", kataku dalam hati. Gak terucap, tapi aku tahu Tuhan dengar. Bersyukur baca ayat di atas karena diingatkan tentang Tuhan yang tahu dan peduli keinginan dan keluhanku.
3. Bersyukur karena bisa ngemil makan kripik singkong pedas semalam setelah sekian lama gak makan, hahahaha. Mood booster banget.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day18of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 18 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 17

17 Juli 2018
1. Bersyukur siang tadi bisa pulang ke rumah pas jam istirahat dan nyuapin Sara makan. Gak semua mama yang bekerja berkesempatan kasih makan anak pas jam makan siang. Senangnya lagi Sara mau makan ikan peda/kembung. Biasanya maunya nasi putih doang.
2. Bersyukur pas tadi siang aku dan Pa Sara berurusan, ada mama di rumah dan bisa bantu jagain the girls.
3. Tadi nyoba ngapalin lagi Mazmur 16,ayat hapalan bulan kemarin. Eh, masih hapal loooo.... Puji Tuhan masih diberi kemampuan untuk mengingat. Sampai sekarang kalau dalam situasi tertentu, tahu-tahu diingatkan bagian ayat yang dihapal dan nyambung dengan situasi tersebut. Berasa dikuatkan.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day17of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 17 Juli 2018
-Mega Menulis-

Pengkhotbah 2, Mazmur 40

Pengkhotbah 2:25 (TB)  Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?

Aku menyadari kalau masalah 'makan'  menjadi hal yang sering aku syukuri dalam daftar hal yang aku syukuri selama dua minggu ini,hahaha. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya mungkin bagi orang lain, apa yang aku makan adalah makanan biasa. Dan mungkin juga saat aku gak mencoba bersyukur, ya biasa aja mau makan ini itu. Tapi bulan ini istimewa. Aku belajar kalau gak ada hal yang biasa saat kita mensyukurinya.
Makan siang bersama bareng suami? Biasa aja mungkin bagi orang lain yang tiap hari makan bareng suami. Tapi bagi mereka yang merit LDR, bagi mereka yang kerja di Jakarta, bagi yang punya anak kecil, suatu keistimewaan lo makan santai bareng suami dan bisa menikmati obrolan singkat waktu makan.
Makan durian biasa? Iya lah Meg, apalagi kalau musim durian kayak gini,biasa aja keles. Tapi bagi saudaraku yang sedang di Australia makan durian itu istimewa, di sana dia gak bisa mendapatkan durian. Betapa beruntungnya aku.
Makan dengan berbagai menu beragam tanpa memasak? Buat yang punya waktu memasak sendiri mungkin biasa, tapi buat ibu pekerja, ini wow banget, hahahaha.

Kita berhenti bersyukur saat kita menganggap semua hal yang kita miliki itu biasa. Atau hal yang layak kita terima. Rasa syukur kepada Tuhan membuat hal yang terlihat bisa menjadi berkat melimpah tanda kasihNyam

👉 Hari ini aku bersyukur bisa perjalanan dinas ke Banjarmasin bersama beberapa teman kantor. Cuma sehari tapi aku bersyukur. Cape? Iya. Tapi aku bersyukur bisa punya waktu mengenali rekan sekerjaku lebih dekat. Bisa belajar lagi hal yang baru.

🙏 Terima kasih Tuhan, aku boleh merasakan kenikmatan makan minumku di dalam Tuhan. Terima kasih karena hidupmu gak biasa, ada Tuhan berkarya di dalamnya. Amin.

Mazmur 40:3 (TB)  (40-4) Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.

Hari ini ada seorang teman yang menghubungi dan tertarik ikut BRG karena baca sharingku tentang challenge mengucap syukur setiap hari. Dia tertarik ikut baca Alkitab setiap hari, aku baru jelasin rulesnya dan dia sedang mikir lanjut apa ngga. Trus baca ayat ini aku jadi yang mikir, rupanya pujianku kepada Tuhan, rasa syukurku setiap hari dipakai Tuhan untuk menarik orang lain padaNya. Bersyukur sekali 😉

👉 Aku mau terus bersyukur kepada Tuhan supaya banyak orang melihat apa yang diperbuatNya dalam hidupku. Aku mau mencari dan melihat lebih banyak kebaikanNya dan membagikannya.

🙏 Terima kasih Tuhan karena Tuhan gak pernah berhenti memberikanku alasan untuk bersyukur setiap harinya. Amin.

Palangka Raya, 20 Juli 2018
-Mega Menulis-

Thursday, July 19, 2018

Pengkhotbah 1, Mazmur 39

Mazmur 39:12 (TB)  (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.

Kami sudah men-dp sebuah rumah dan sekarang sedang proses untuk pengajuan kredit di bank. Lah, ini penjualnya gak kooperatif untuk melengkapi syarat-syaratnya, jadinya repot banget kami. Aku sedih banget, tapi berusaha tenang karena kasihan kalau suami kepikiran, soalnya suami juga yang tenang gitu. Padahal di pikiranku dah macam-macam ni. Nyesek ingat dah DP.

👉 Baca ayat ini jadi yang mikir: Ya sudahlah, aku sudah berdoa, kalau Tuhan mau, Tuhan pasti tolong dan gak dibiarkannya kami. Teringat apa yang aku bilang ke Ci Lia yang ke dokter beberapa hari lalu:
Jadilah kehendak Tuhan buat hidupmu Ci. Gak ada yang bisa mengambil apa yang jadi bagianmu. Gak ada yang bisa menutup pintu yang sudah dibukaNya. Kalau kesembuhan jadi bagianmu, gak tau gimana caranya, gak peduli dokter bilang apa, pasti sembuh.

Aku juga mau mengingatkan itu ke diriku sendiri dan berdoa: "Jadilah kehendakMu Tuhan. Gak ada yang bisa mengambil apa yang ditetapkan Tuhan jadi bagianku. Kalau rumah itu bagian kami, gimana caranya pasti Tuhan berikan. Amin."

Pengkhotbah 1:8 (TB)  Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.

Pernah jemu menjalani hidup?
Pernah lah ya. Apalagi kalau merasa apa yang terjadi hal biasa, itu-itu saja. Setiap hari bisa ditebak, bangun tidur, ngurus rumah, ngurus anak, berangkat ke kantor, pulang, ngurus suami dan anak, tidur, besok berulang lagi. Yang dilakukan sama kan ya tiap hari. Gimana gak bosan? Iya kan? Tapiiiii.... Beberapa hari ini berkomitmen mencari hal-hal yang bisa disyukuri, dan menemukannya, aku gak sempat jemu.

*mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.*
Mata yang gak pernah kenyang dan telinga yang tidak puas mendengar bicara tentang kesulitan untuk mengucap syukur. Saat aku belajar mengucap syukur, hidup ternyata gak semenjemukan itu. Hidup menjemukan hanya jika kita menjalani hidup tanpa Tuhan. Hidup menjemukan saat kita memandang hari-hari kita sebagai hal yang biasa seperti robot dan gak menemukan berkat Tuhan yang tersedia. Hidup menjemukan saat kita gak punya tujuan hidup.

🙏 Tuhan, aku percaya tiap hari ada hal baik yang Tuhan sediakan. Hidup ini penuh kasih karuniaMu. Aku bersyukur untuk hidup yang Tuhan berikan. Hidup ini indah. Terima kasih Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 19 Juli 2018
-Mega Menulis-

2 Timotius 4, Mazmur 38

2 Timotius 4:5 (TB)  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Menguasai diri dalam segala hal 👉 Banyak area yang masih kuperjuangkan :masalah makan,  pemakaian gadget, pengendalian lidah,  tunduk ke suami, dll.
Orang yang gak bisa menguasai dirinya seperti kota yang roboh temboknya. Kalau tembok dah roboh, suatu kota gak punya pertahanan dan mudah diserang musuh. Nah,  gitu juga dengan aku. Kalau gak mau diserang musuh harus menguasai diri.

Aku baru dengerin lagi VNnya Ci Lia. Aku mengakui kalau aku butuh orang lain untuk mengingatkan dan menegurku, karena kusadari kalau dengan diri sendiri lebih gampang untuk ngasih toleransi. Ada area tertentu yang aku ngerasa aku dah buat progress eh...bagi orang lain belum. Emang gak enak kalau ditegur. Jadi defense gitu seringnya, tapi aku mau berubah.

👉 Aku minta suami untuk menegur beberapa kebiasaan jelek yang mulai kulakukan dan belajar bilang terima kasih sewaktu ditegur.

🙏  Tuhan, aku mau belajar mengendalikan diriku. Aku sadar untuk membiasakan diri aku butuh orang lain untuk menegur. Lembutkan hatiku untuk menerima teguran ya Tuhan. Amin.

Mazmur 38:9 (TB)  (38-10) Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu;

Sepanjang hari ini galau dengan urusan rumah yang belum juga dapat. Pengen punya rumah sendiri. Pengen ngatur rumah sendiri. Belum lagi urusan ke bank untuk tanya masalah kredit dan konsultasi pun susah karena marketingnya sibuk terus. Sofia entah kenapa rewel, jadi harus kubawa ke kantor. 

Aku berusaha mencari hal yang bisa kusyukuri, tapi Tuhan tahu sekali lah isi hatiku. Pikiranku dipenuhi banyak hal. Aku capek. "Tuhan, aku capek", kataku dalam hati. Gak terucap, tapi aku tahu Tuhan dengar.

🙏 Tuhan,  Engkau tahu keinginanku dan keluhanku. Aku taruh semua di kakiMu ya Tuhan. Jadilah sesuai kehendakMu. Aku berhenti mengkuatirkan banyak hal, aku memilih percaya. Amin.

Palangka Raya, 18 Juli 2018
-Mega Menulis-

Wednesday, July 18, 2018

Kuasa Akuntabilitas, Menghapal Ayat dan Share Rhema

Kemarin aku share video waktu aku hapal Mazmur 16. Terus ada yang bilang hebat bisa ngapalin Mazmur 16 kemarin. Terima kasih 🙏 Puji Tuhan. Tapi tahu gak sih, ngapalinnya 10 hari lo 😂 Btw, gak cuma aku yang hapal, tapi teman-teman BRG juga hapal lho. Ada beberapa teman yang juga share di IG rekaman menghapalnya bulan lalu. Aku baru sekarang share. Lol.

Beberapa hari di awal ngapalin Mazmur 16 bulan lalu kadang yo aku mikir, yo wes berusaha sebisanya. Kalau gak hapal banget ya sudahlah. Sudah tua bo. Dulu zaman kuliah sih gampang, tapi itu pun seminggu paling 1-2 ayat, lah ini? 11 ayat bo. Banyak 😩. Syukurlah, disuruh menghapal gak dalam waktu sesingkat-singkatnya. Itu bukan hasil SKS (sistem kebut semal). Ga sanggup eike, hahaha. Diberi waktu 10 hari buat ngapalinnya. Gimana caranya? Setiap hari baca lantang Mazmur 16 3x menolong banget buat menghapal.Baca lantang. Bukan dalam hati ya. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).  Terus sepanjang hari meditasi ayat-ayat tersebut.

Beberapa kali mau nyerah, bisa hapal separuh aja sudah syukur pikirku dalam hati. Terus teringat sharing Ci Lia tentang orang Cina (di Cina sono, zaman dulu) yang ngapalin Alkitab full bukan lagi ayat atau pasal karena kalau ketahuan punya Alkitab bakal dianiaya, ya masa aku harus dianiaya dulu buat ngapalin 1 pasal doang. Terus saudara-saudara Muslim yang hapal Al Quran juga menginspirasi dan menguatkan untuk aku menghapal, mereka menghapal bukan dalam bahasa ibu lo, ini lebih susah pasti, tapi mereka bisa. Terus apa kabar dengan tiga anak Ci Lia, waktu masih balita udah mulai ngapalin 1 pasal. BALITA. Mak jang, ini standarnya tinggi banget, hahaha. Jadi aku harus berusaha lah ya.Ubah mindset yang bilang gak bisa. Aku bisa, Tuhan pasti tolong, aku percaya. Dan akhirnya, walaupun belum perfect, aku mulai bisa ingat 11 ayat di Mazmur 16. Paling gak intinya dapat dah, walaupun belum persis sama. LOL. Puji Tuhan.

Ngapain pakai direkam dan share?
Kuasa Akuntabilitas. Aku gak akan membuat progress dalam hidupku kalau gak ada akuntabilitas dalam hidupku. Aku perlu belajar hidup di dalam terang. Jujur. Melakukan apa yang aku katakan. Mengatakan apa yang aku lakukan. Ini gak mudah karena lebih gampang ngeles lo dibandingkan jujur. Akuntabilitas menjaga untuk hidup dalam terang. Aku gak perlu bohong bilang aku dah hapal sama teman-teman lain padahal aku gak hapal (karena malu), tapi aku akan berusaha untuk melakukan apa yang aku katakan karena kewajiban share video hapalan itu. Dan saat aku mengatakan aku hapal, video itu membuktikan apa yang aku katakan. Begitu juga dengan Bible Reading setiap hari yang mewajibkan untuk share rhema di grup, ngapain coba? Gak percayaan amat sih PICnya kalau kita dah baca Alkitab? Kan cukup ya bilang sudah baca. Sebenarnya, bukan PIC yang butuh rhema kita. Tapiiii.... Aku yang butuh share rhema,supaya aku mendisiplin diri sendiri untuk jujur dan berkomitmen baca Alkitab 2 pasal sehari dan gak mencari alasan untuk gak disiplin 😊 Aku jadi berusaha sungguh-sungguh mengatakan apa yang kita lakukan. Ini melatih untuk hidup dalam terang. Dalam kejujuran. Dalam kebenaran.

O, iya... Mengenai menghapal Mazmur 16 bulan lalu. Beberapa hari kalau aku bangun subuh ngasih minum Sofia bulan lalu, dah selesai Sofia minum gak lama Sara pasti ikutan bangun dan rewel, minta susu, minta gendonglah, nangis-nangis lumayan lama. Akhirnya, aku peluk Sara. Terus aku sambil memperkatakan Mazmur 16 (yang seingatku aja). Eh, tahu-tahu Sara diam dan memperhatikan aku. Aku ulangi entah berapa kali, ketiduran deh dia 😅 Jadi semangat store banyak ayat dan perkatakan ke anak.
Semangat buat Juli Meg!
Mazmur 34:1-10 menanti 😉

#BRGchallenge #BRGchallenge2018 #kuasaakuntabilitas

Palangka Raya, 18 Juli 2018
-Mega Menulis-

Tuesday, July 17, 2018

2 Timotius 3, Mazmur 37

2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Terkadang berasa baca Alkitab tu dah seperti rutinitas, aku membaca Alkitab bukan dengan sikap hati yang lapar dan haus akan Firman. Tapi membaca ayat di atas diingatkan kalau aku butuh Firman Allah untuk:
👉 mengajar
Aku mungkin bukan guru sekolah Minggu atau pendeta, tapi aku seorang mama. Ini saja sudah jadi alasan terkuat buatku untuk tiap hari belajar dari firman Tuhan. Aku bertanggung jawab mengajar anak-anakku, aku lah guru pertama mereka dalam hidup. Aku butuh belajar langsung dari firman Tuhan.
👉 menyatakan kesalahan
Hidupku sudah dibenarkan oleh penebusan Kristus tapiiiii... aku masih belum secara otomatis melakukan yang benar, seringkali manusia lamaku muncul dan aku melakukan kesalahan. Kalau gak ada firman Tuhan aku gak tahu apa yang benar. Jadi ingat orang Israel sebelum ada Taurat Tuhan, sebelumnya mereka gak mengenal dosa karena mereka gak tahu apa yang mereka lakukan itu dosa. Taurat memberikan standar yang diinginkan Tuhan, dan saat mereka melakukan kurang dari itu, itu salah, itu dosa. Membaca firman Tuhan semakin banyak membuatku tahu kalau aku masih hidup dalam kesalahan, hanya jika aku taat pada firmanNya maka aku hidup dalam kebenaran.
👉 memperbaiki kelakuan
Membaca firman TUHAN seperti bercermin apa dan bagaimana harusnya aku menjadi. Kalau kelakuanku gak bersesuaian dengan firman Tuhan berarti aku harus memperbaikinya. Kalau aku ingin memperbaiki kelakuan anak-anakku, aku harus memperbaiki kelakuanku dan standar yang benar hanyalah firman Tuhan.
👉 mendidik orang dalam kebenaran
Untuk terus-menerus melakukan yang benar, untuk hidup dalam kebenaran, aku perlu firman Tuhan. Kalau ga ada firman TUHAN aku akan terjebak dalam 'merasa'  melakukan yang benar tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya. Ya, Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Mengenal Yesus adalah mengenal kebenaran. Saat Yesus hidup di dalam kita, kita dimampukan melakukan yang benar tetapi firman Tuhan yang mendisiplin kita dalam kebenaran.

Makin diteguhkan untuk bertekun dalam pembacaan firman, ga sekedar yang penting baca dan setor rhema. Aku mau sungguh - sungguh paham dan jadi pelaku firman.

🙏 Tuhan, tolonglah aku bertekun dalam pembacaan firmanMu, berilah aku pengertian supaya aku lebih mudah menaatinya. Amin.

Mazmur 37:4 (TB)  dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Beberapa hari yang lalu, aku dan suami melihat sebuah rumah yang pernah dilihat suamiku. Sebenarnya, dari cerita suami dan foto yang diambilnya, 90% kemungkinan kami mengambil rumah itu cukup besar, tapi suami ingin aku melihat dulu. Pergilah kami ke sana dan ya, aku suka juga. Harganya lumayan murah untuk tipe sejenis. Sewaktu kami menghubungi pemiliknya, eh.... Rumahnya baru saja terjual dong. Aku patah hati. Lemes. Suamiku cuma tertawa dan bilang, "Ya sudahlah, kita cari lagi. Gitu aja sedih". Dia tipe yang cepat move on. Aku kesel kok dia bisa nyantai gitu,tapi kan aku mau bersyukur ya tiap hari, ya sudah aku memutuskan untuk mencari hal-hal yang bisa kusyukuri. Berhasil! Hari itu aku 'dihibur'  Tuhan dengan me time yang cukup, aku bisa membaca buku dan puas banget. Malamnya aku sudah lupa 'kegagalan' dapat rumah yang kami suka.

Malamnya aku dapat wa dari agen yang pernah tahu kami cari rumah tapi baru aku baca paginya. Kami pernah juga survei sebuah rumah dari dia tapi gak jadi karena harganya gak mau ditawar lagi. Dia mengirimkan foto-foto sebuah rumah dan menawarkan untuk mengantar kami melihatnya. Kami setuju. Kami sudah lihat, kami suka. Harganya memang lebih mahal dari yang sebelumnya gagal kami beli, tapi lokasinya dekat dengan kantorku, sudah ada garasi dan pagar pula (rumah sebelumnya gak ada).  Sekarang kami sedang proses nego. Doakan ya.

Saat aku fokus dengan berkat yang Tuhan beri, Dia melipatgandakan sukacita. Aku mau bergembira karena Tuhan dan bersukacita di dalam Dia. Aku gak tahu apakah Tuhan akan memberikan apa yang aku inginkan dalam waktu dekat ataupun lama, tapi aku mau terus bergembira karena Tuhan.

Palangka Raya, 16 Juli 2018
-Mega Menulis-

2 Timotius 2, Mazmur 36

2 Timotius 2:2 (TB)  Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

Membaca ayat ini aku jadi teringat sewaktu kuliah pertama kali mendengar yang namanya Prinsip Timotius yang didasari ayat ini. Ayat ini berbicara tentang pelipatgandaan rohani yang diinginkan Paulus terjadi pada Timotius :
- Paulus mengajar dan mempercayakan pengajaran kepada Timotius
- Timotius diperintahkan mengajar dan mempercayakan pengajaran kepada orang-orang yang dapat dipercayai.
- Orang-orang yang dapat dipercayai itu cakap mengajar orang lain.

Aku juga sudah menerima pengajaran, tapi sudahkah aku memuridkan orang lain? Menjadikannya juga murid Kristus? Di zaman kuliah aku punya adek rohani, tapi sekarang?
Siapa yang bisa kumuridkan? Pergaulan terbatas teman kantor, atau sosial media.
Bagaimana caranya? Pertama-tama aku harus hidup kudus supaya hidupku berbeda dan menarik orang kepada Kristus. Itu yang bisa aku lakukan sekarang.
Lalu aku teringat Lois dan Eunike yang kubaca kemarin, bagaimana imannya diteruskan pada Timotius. Aku punya tanggung jawab memuridkan anak-anakku, membawa mereka mengenal Kristus.
Bagaimana caranya? Menjadi teladan bagi mereka dalam kasih pada Kristus.

🙏 Tuhan, aku mau jadi muridMu dan memuridkan orang lain. Ajar aku untuk menjadi teladan dan melihat kesempatan yang Tuhan berikan untuk mengajar. Dan tolonglah aku bertekun dalam setiap yang aku ajarkan supaya aku mengajar dengan otoritas yang dari Tuhan. Amin.

Mazmur 36:10 (TB)  (36-11) Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati!

Mengenal Tuhan.
Apakah aku mengenal Tuhan secara pribadi?
Atau hanya dari kata orang saja?
Apakah aku mengenal Tuhan dengan benar? Atau hanya sekedar sesuai keinginanku?
Apakah aku mengenal Tuhan secara utuh?
Atau jangan-jangan aku hanya mengenalNya dari satu sisi?

Teringat juga lagu :
Dan ku ingin mengenalMu Tuhan,
lebih dalam dari smua yang ku kenal.
Apakah mengenal Tuhan jadi prioritasku?
Belum! 😞

🙏 Tuhan, aku ingin mengenalMu, supaya aku mengasihi lebih sungguh. Amin.

Monday, July 16, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 15

15 Juli 2018
1. Bersyukur bisa makan durian lagi hari ini, lewat depan rumah bo, ada orang bawa pakai motor langsung dari Kasongan. Bagus-bagus isinya, semuanya enak, kalau beli aku gak pintar, kadang kecewa kalau gak semuanya bagus,  ini ma.... Mantap semua! 😋 Ditraktir pulak sama Om dan Tante. Hadehhhh.....
2. Bersyukur hari ini bisa jalan dan survei rumah lagi bareng Pa Sara,  biarpun cuma 1 rumah tapi bersyukur sempat. Dan rumahnya masuk list yang didoakan, hohoho.
3. Bersyukur Sara hari ini makan 3x sehari 😊 Biasanya ada salah satu jam makan yang dilewatkannya, tapi hari ini Sara sarapan, makan siang dan makan malam. Astagaaa.... Senang banget rasanya.
4. Bersyukur baca kesaksian anggota BRG yang berjuang menyelesaikan utang kartu kreditnya, melihat bagaimana dia berkomitmen untuk menyelesaikan utangnya dengan cara yang benar dan melihat bagaimana Tuhan tolong dia, luar biasaaaa....

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #day15of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 15 Juli 2018
-Mega Menulis-

Sunday, July 15, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 14

14 Juli 2018
1. Bersyukur hari ini libur, bisa bangun lebih siang dari biasanya. Bisa bersantai, tidur siang lamaaaa.... 😂
2. Bersyukur malam Minggu gak kemana-mana,  cuma di rumah tapi bener-bener enjoy ngabisin waktu bareng keluarga. Sebenarnya pengen banget jalan-jalan, tapi dipikir keluar rumah ntar ada aja yang dibeli, belum lagi buat makan di luar, hahaha. Bersyukur hari ini bisa menahan diri. Yay!
3. Akhirnya makan malam di rumah dengan ramen dari Fani, hohoho. Kata Pa Sara lebih enak Indomie Kari Ayam, tapi aku suka kok ini, mi-nya kayak mi lidi gitu, kaldunya mantap bingit 👍 👍 👍 👍 👍
4. Bersyukur bisa punya waktu baca e-book Anak Semua Bangsanya Pram walaupun belum selesai.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #ladiesbiblereadinggroup #day14of31daysofgratitudeof31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 14 Juli 2018
-Mega Menulis-

31 Days Of Gratitude : Day 13

13 Juli 2018
1. Bersyukur tadi pagi dapat pinjaman sepatu olahraga dari Oka, jadi bisa ikut olahraga di kantor hari ini. Lupa bawa sepatu olahraga dari Kasongan dan sayang beli, wong dipakai seminggu sekali doang  #emak2hemat.
2. Bersyukur bisa olahraga setelah sekian lama gak olahraga, lumayan setengah jam jalan kaki trus aerobik rame-rame di kantor.
3. Bersyukur tadi pagi ada teman yang jualan jus terong belanda dan bisa minum, karena susah dapatnya di Palangka Raya.
4. Sharing sama teman yang punya masalah rambut rontok dan mulai beruban, jadi ingat kalau aku juga sudah mulai beruban, hahaha. Kadang sedih, nyadar kalau dah tuek. Ingat ayat ini jadi terhibur : Yesaya 46:4 (TB)  Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Bersyukur punya Tuhan yang seperti ini.
5. Bersyukur akhirnya selesai artikel buat Majalah Pearl bulan Juli ini, semoga gak banyak revisi 🙏 Bersyukur buat kesabaran editor menunggu artikel emak-emak seperti diriku. Weekend jadi bisa fokus sama keluarga.
6. Bersyukur hari ini makan durian Kasongan di kantor sepuasnya,gratis... tis.... hihihi, rezeki mamak sholeh.
7. Bersyukur bisa cerita apa aja sama suami tentang apa yang aku rasakan. Bersyukur punya suami yang betah mendengarkan istrinya cerita apa aja. Bersyukur suami gak buru-buru ngasih solusi, dia benar-benar kasih telinga untuk mendengarkan.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #ladiesbiblereadinggroup #day13of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 13 Juli 2018
-Mega Menulis-

Mazmur 35, 2 Timotius 1

2 Timotius 1:5 (TB)  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Iman Timotius yang tulus ikhlas berasal dari teladan neneknya Eunike dan ibunya Lois. Ada seorang nenek dan seorang mama yang menanam dan menyiram bibit iman yang bertumbuh pada Timotius. Begitu luar biasa dan menjadi kesaksian hebat sampai Paulus pun tahu kisah iman mereka.

Apakah imanku akan menjadi warisan berharga bagi anak dan cucuku nantinya? Apakah hidupku menjadi teladan bagi mereka?
Kalau aku hidup benar. Kalau aku punya iman dalam Kristus. Kalau aku mengasihi sesamaku. Kalau aku menaruh pengharapanku sepenuhnya di dalam Tuhan. Kalau aku melakukan semuanya itu hari ini, aku sedang mempersiapkan warisanku bagi generasi selanjutnya. Bukan hanya untuk diriku saja. Nilai-nilai yang aku lakukan dengan setia, akan kuwariskan pada anak cucuku, aku gak boleh hidup sembarangan.

🙏 Tuhan, aku sering lupa kalau hidupku akan mempengaruhi generasiku selanjutnya. Jangan biarkan aku melupakan itu ya Tuhan, aku mau meninggalkan warisan iman seperti Louis dan Eunike. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Mazmur 35:28 (BIMK)  Maka aku akan mewartakan keadilan-Mu, dan memuji Engkau sepanjang hari.

Daud berdoa memohon pertolongan Tuhan dan meminta Tuhan menjawab doanya lalu ia menutup doanya dengan kalimat di atas. Saat Tuhan menjawab doanya maka ia berkata akan melakukan dua hal:
1. Mewartakan keadilan Tuhan (Bersaksi)
2. Memuji Tuhan sepanjang hari (Bersyukur)

Apakah saat Tuhan menjawab doaku, apakah aku sudah berespon sama seperti Daud, Bersyukur dan Bersaksi? Aku perlu melakukan keduanya untuk :
Bersyukur 👉 Mengucapkan terima kasih pada Tuhan yang telah membuat sukacitaku penuh, mengingatkan diriku darimana datangnya hal baik yang kumiliki, menyenangkan hati Tuhan dengan hati yang penuh syukur.
Bersaksi 👉 Untuk mempermuliakan Tuhan, menguatkan orang lain kalau sampai hari ini Tuhan masih menjawab doa,  melipatgandakan sukacita kita, mengingatkan orang lain untuk bersyukur.

🙏 Tuhan, aku mau bersyukur untuk setiap jawaban doa yang kuterima dan bersaksi kepada orang lain bahwa sampai hari ini Kau adalah Allah yang menjawab doa. Amin

Palangka Raya, 15 Juli 2018
-Mega Menulis-

Friday, July 13, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 12

12 Juli 2018
1. Bersyukur hari ini kegiatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI 2018) yang diadakan kantor kami BNNP Kalteng berlangsung dengan lancar.
2. Bersyukur setelah acara HANI bisa pulang sebentar ke rumah buat istirahat dan tidur sebentar, sebelum ke kantor lagi jam kedua. Bersyukur karena bisa membawakan Sara bunga, hepi  banget dia. Bersyukur mencretnya Sofia sudah berkurang dibandingkan kemarin.
3. Bersyukur karena hari ini Pa Sara merekam pertama kalinya Sara nyanyi satu lagu full tanpa dibantu, kadang kan nyanyinya terputus-putus gitu, belum selesai satu lagu eh ganti lagu lain, hahaha, biarpun masih ada salahnya tapi senang karena dia menyelesaikan satu lagu full. Malamnya sebelum tidur tahu-tahu dia nyanyi lagu Hepi Ya Ya Ya 😊
4. Bersyukur hari ini dapat tips keuangan dari anggota BRG, semangat niru! 💪💪

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #ladiesbiblereadinggroup #day12of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 12 Juli 2018
-Mega Menulis-

Mazmur 33, 1 Timotius 5

Mazmur 33:2-4 (TB)  Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!
Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Pemazmur mengajak semua orang : bersyukur kepada TUHAN, bermazmur, bernyanyi, memetik kecapi.
Sebab apa?
Bukan karena doa kita terjawab.
Bukan karena yang kita inginkan terjadi.
Tapi karena firman Tuhan itu benar! Segala yang difirmankanNya pasti terjadi, karena Dia setia. Segala kehendakNya terjadi karena Dia Allah yang berdaulat.

Tapi bagaimana kita tahu firmanNya benar?
👉 Aku harus tahu firman Tuhan  dan mengalami kebenaran firman Tuhan.
Mengetahui firman Tuhan sudah pasti dengan membaca firmanNya, tapi untuk mengalami kebenaran firman Tuhan, aku harus hidup dalam ketaatan terhadap firmanNya.

🙏 Tuhan, aku mau bercermin dengan firmanMu setiap hari dan hidup bersesuaian dengan firmanMu. Tolong aku Tuhan,supaya gak sekedar tahu, tapi juga taat. Amin.

1 Timotius 5:23 (TB)  Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.

Entah kenapa, terharu dengan pesan Paulus yang ini ke Timotius. Benar-benar nampak kedekatan Paulus dengan Timotius sehingga dia tahu hal pribadi tentang Timotius. Di sini terlihat kalau Paulus gak sekedar sharing firman dan pengajaran karena statusnya dia bapa rohaninya Timotius tapi dia sungguh mengasihi dan peduli padanya. Paulus memperhatikan detail kehidupan anak rohaninya.

Dalam buku John C. Maxwell yang pernah kubaca ada kutipan seperti ini: Orang tidak peduli seberapa banyak yang anda ketahui, sampai mereka tahu seberapa besar anda peduli. Seberapa banyak firman dan pengajaran yang kita sampaikan ke seseorang sebenarnya dampaknya akan lebih besar kalau kita mau menaruh kepedulian terhadap hidup orang tersebut. Paulus sudah lebih dulu melakukannya dibanding Maxwell! Pantas saja apa yang diajarkannya ke Timotius berbuah.

👉 Aku mau berusaha seperti Paulus yang bersedia memperhatikan detail kehidupan mereka yang dilayaninya walaupun sekarang aku merasa aslinya bukan orang yang care banget,apalagi sekarang fokus lebih ke keluarga.
👉 Aku mau lebih peka dengan kebutuhan suami dan anak-anakku supaya efektif melayani mereka.

🙏 Tuhan, Engkau tahu untuk aku menunjukkan kepedulian kepada orang lain membutuhkan banyak usaha. Tolong aku untuk mengasihi mereka yang kulayani supaya nama Tuhan sungguh dipermuliakan. Amin.

Palangka Raya, 13 Juli 2018
-Mega Menulis-

Thursday, July 12, 2018

31 Days Of Gratitude : Day 11

11 Juli 2018

1. Tadi lihat pasangan suami istri teman kantorku, teringat kemarin melihat sesuatu yang sweet di antara mereka, jadi di kantor sedang prepare buat acara Hari Anti Narkoba Internasional tanggal 12 Juli 2018. Terusss....ada seorang teman yang datang memberikan air mineral botol buat istrinya (mereka satu kantor tapi berbeda bidang) yang duduk di dekatku spontanlah aku ngomong, "Wah mas, udah ada kok tadi dibeli sama konsumsi". "Gak papa bu", katanya lalu berlalu pergi. Terus sang istri berkata malu-malu ke aku, "Iya bu,  suami saya tahu kalau saya orangnya gak enakan minum atau makan yang disediakan kalau belum kerja, makanya dia belikan". Kulihat lagi air mineral pemberian sang suami. Emang beda sih dengan yang disediakan. Mana, ini yang ngasih suaminya pula, hohoho. Aku menulisnya ini pun tersenyum, bersyukur melihat ekspresi cinta sederhana seperti itu, tanda perhatian seorang suami.  Mood booster banget buat belajar memperhatikan kebutuhan suami, apalagi aku sering cuek dan gak memperhatikan kebutuhan suami. Kalau diminta ya dilakukan, kalau ngga ya sudah padahal tindakan pelayanan sederhana seperti itu bisa membuat love tank pasangan penuh. Bersyukur melihat pasangan seperti ini, jadi teringat suamiku yang seperti ini 😆

2. Kemarin kami ke Hypermart, kebiasaan kalau lagi belanja gitu, Sara suka minta kue. Kami belikan Oreo lalu dibuka dan dimakan sambil keliling Hypermart. Saat ke kasir dan barang akan discan, suami sudah mengingatkan mbak di situ untuk berhati-hati karena Oreonya sudah terbuka (ada dua orang, kasir dan yang memasukkan barang) . Eh,  tahu-tahu jatuh dong, Oreonya , berhamburan isinya di lantai. Tarik napassss.... Hembuskan....Aku menahan mulut buat gak ngomel, aku memilih diam, padahal sedikit kesal. Ya sudah lah, mbaknya gak sengaja, mau bilang apa. Suami yang sempat berucap, "Yah mbak, tadi kan saya dah bilang supaya hati-hati". Mbak kasir dan mbak yang satunya minta maaf dan kami cuma bilang gak papa. Lalu mbak yang satu pergi, gak tahu ke mana, tahu-tahu dia kembali lagi membawa Oreo yang baru, menyerahkan pada kami dan meminta maaf. Wow!!!!  Bersyukur sekali mengalami ini. Bukan hanya karena dapat  Oreo baru, tapi bersyukur melihat karyawan yang penuh tanggung jawab. Meminta maaf itu gampang, tapi dia gak cuma minta maaf tapi juga bertanggung jawab atas kesalahannya. I learn so much from her. Bersyukur untuk kesempatan belajar hari ini.

3. Bersyukur punya suami yang care banget sama anak-anak. Feel blessed. Tadi malam rela gak nonton semifinal piala dunia buat jagain si kecil. Ada yang bilang ini momen 4 tahun sekali, sayang banget gak nonton. Tapi kayaknya pak suami gak ngerasa kehilangan apa-apa tuh, paling ntar nonton di youtube golnya katanya. Bersyukur punya suami yang prioritaskan keluarga dibandingkan kesenangannya sendiri.

4. Bersyukur PC di mejaku sudah direset, sebelumnya make bentar dah bikin males soalnya leleeeettttt..... Banget. Puji Tuhan,  ada anak magang di kantor yang bisa dimintain tolong buat ngeberesin masalah ni PC.

5. Bersyukur paman bakso langganan depan rumah sudah balik dari pulang kampung Lebaran kemarin, hahahaha. Makan malam sama suami di situ deh, ngedate berdua karena the girls dah tidur 😊

6. Bersyukur misi penyelamatan 12 anak dan pelatih bolanya yang terjebak di gua Thailand berhasil setelah 17 hari mereka terjebak di dalam gua yang susah dicapai.Misi ink melibatkan banyak orang yang berpartisipasi, luar biasa ceritanya, sangat menginspirasi dan diberkati. Betapa rasa kemanusiaan tim penyelamatan, warga dunia dan penduduk di sekitarnya tinggi sekali, tanpa menghitung untung rugi. Bahkan ada yang berkorban nyawa.

7. Bersyukur bisa melihat Sara asyik sendiri bermain menyusun balok. Ada-ada saja idenya gadis kicik kami ini 😊 Bersyukur Sofia bisa tidur dengan enak hari ini padahal beberapa kali pup karena mencret, bersyukur ada stok L Bio di rumah.

#BRG31daysofgratitude #BRGchallenge #ladiesbiblereadinggroup #day11of31daysofgratitude #ladiesbiblereadinggrouponline #biblereadinggroup

Palangka Raya, 11 Juli 2018
-Mega Menulis-

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...