Tuesday, July 3, 2018

Mazmur 23, 1 Tesalonika 3

1 Tesalonika 3:3 (BIMK)  Dengan demikian tidak seorang pun dari kalian yang mundur karena penderitaan-penderitaan kita ini. Kalian sendiri tahu bahwa penderitaan-penderitaan itu termasuk dalam rencana Allah untuk kita.

Seringkali kita menolak menderita. Meminta supaya penderitaan diangkat dari hidup kita. Hal-hal yang gak enak kita minta untuk dijauhkan Tuhan dari hidup kita. Kita pikir, apa yang membuat kita gak nyaman itu pekerjaan iblis, harus segera disingkirkan. Ayat ini mengingatkan bahwa penderitaan bisa jadi termasuk dalam rencana Allah untuk kita.

Hah? Masa sih Allah mau kita menderita? Apa sih rencana Allah? Aku gak tahu persis, tapi dibandingkan membuat kita bahagia, sepertinya Allah lebih peduli pada pembentukan karakter kita. Penderitaan yang diizinkan Allah terjadi dalam hidup kita mengerjakan sesuatu dalam hidup kita. Ada yang ingin Allah ajarkan dalam hidup kita. Gak jarang, penderitaan yang kita alami memampukan kita melayani mereka yang juga menderita.

Melihat penderitaan sebagai rencana Allah bukan hal yang mudah karena kok kesannya Allah bukan Allah yang baik. Tapi aku teringat kalau Dia adalah Bapa yang memberikan roti pada kita yang minta ular. Dia tahu yang terbaik. Karakter kita lebih penting dibanding kebahagiaan kita, karena itu yang akan kita bawa ke kekekalan.

👉 Saat mengalami masalah dan penderitaan, aku mau belajar menerimanya sebagai bagian dari rencana Tuhan dan bertanya, "Karakter apa yang sedang Tuhan kerjakan di dalamku melalui hal ini?"

Mazmur 23:6 (TB)  Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Sepertinya asyik banget ya ayat ini, aku ngebayangin seumur hidup diikuti kebajikan dan kemurahan Tuhan. Dalam segala hal yang gak ngenakin pun aku tetap merasakan kehadiran Tuhan. Bukan berarti aku gak pernah mengalami masalah dan hidupku selalu baik-baik saja, tapi buatku ini berarti :
Di dalam dukaku kehilangan orang yang dikasihi, aku merasakan penghiburan yang sempurna dari Tuhan.
Di dalam kehilangan-kehilanganku, aku menemukanNya.
Di dalam kesakitanku aku dimampukan Tuhan untuk bersukacita.
Di dalam masalahku, aku merasakan kebaikan Tuhan.

Dari tadi malam Sara panas, sudah dikasih obat masih juga panas, sampai 38,5 derajat, akhirnya suami putuskan ke IGD. Aku bersyukur sempat baca Mazmur 23 tadi. Ada ketenangan yang aku rasakan sepanjang jalan ke RS. Aku biasanya panik. Tapi tadi nggak. Aku merasakan kebaikan Tuhan. Bersyukur Pa Sara gak ke luar kota, bersyukur ada yang jagain Sofi waktu aku dan Pa Sara antar Sara ke RS,  bersyukur ternyata bisa pulang sekarang. Kebajikan dan kemurahan Tuhan sungguh mengikuti aku. Puji Tuhan.

Palangka Raya, 3 Juli 2018
-Mega Menulis-

No comments: