Sunday, July 1, 2018

Mazmur 21, 1 Tesalonika 1

Mazmur 21:6 (TB)  (21-7) Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Tuhan membuat Daud menjadi berkat untuk seterusnya.
Daud gak sekedar mendapat berkat, dia sendiri dijadikan Tuhan berkat. Artinya Daud dimampukan Tuhan menjadi berkat bagi orang lain. Daud gak sekedar menerima, Daud juga membagikan, Daud memberi. Daud gak hidup untuk dirinya sendiri.

Tuhan memenuhi Daud dengan sukacita di hadapan-Nya.
Baca ini jadi ingat Mazmur 16:11 kemarin, di hadapan Tuhan ada sukacita berlimpah-limpah. Kalau mau dipenuhi sukacita berlimpah-limpah, noh kayak Daud, SELALU berada di hadapan Tuhan. Selalu dalam hadirat Tuhan. Karena hanya Dia lah sumber sukacita, karena Dia lah sukacita kita yang sesungguhnya. Dia memampukan kita bersukacita dalam segala keadaan.

🙏 Tuhan, jadikanlah aku berkat bagi orang lain. Aku mau seperti Daud yang berada dekatMu dan dipenuhi sukacitaMu. Amin.

1 Tesalonika 1:2-3 (TB)  Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Saat orang lain mengingat kita, apakah yang dia ingat dari kita? Apakah saat mengingat kita, timbul ucapan syukur? Ada beberapa hal yang membuat Paulus mengingat jemaat Tesalonika dalam doanya:
- pekerjaan iman
Iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman jemaat Tesalonika bukan iman yang diam, dan gak melakukan apa-apa. Iman percaya mereka kepada Allah ditunjukkan melalui apa yang mereka kerjakan.
- usaha kasih
Kasih gak cuma kata-kata. Kasih bukan sekedar perasaan.  Mengasihi membutuhkan kedewasaan seseorang untuk memberi, gak cuma menerima. Kasih adalah tindakan yang harus diusahakan.Kalau mengasihi berarti kita bersedia berkorban, bersabar, memberi, mengampuni.
- ketekunan pengharapan
Mudah untuk berharap kalau kita tahu apa yang kita harapkan segera kita dapatkan atau saat kita melihat tanda harapan kita segera terwujud. Tapi bagaimana kalau situasi semakin jauh dari yang kita harapkan, apakah kita masih menaruh pengharapan di dalam Kristus? Tetapkah kita setia berharap?

Aku gak tahu apa yang orang lain ingat tentang aku. Aku gak mengerti apakah kehadiranku sunggu jadi berkat bagi orang lain dan mendatangkan syukur, atau jangan-jangan orang lain bersungut-sungut. Aku ingat kutipan yang berkata:Ada seseorang yang kehadirannya membuat orang lain mengucap syukur, ada yang kepergiannya membuat orang lain bersyukur. Duh, semoga aku bukan termasuk orang yang kedua.

🙏 Aku mau bertumbuh dalam pekerjaan iman, usaha kasih dan tekun dalam pengharapan ya Tuhan. Tolong aku untuk bertindak ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 1 Juli 2018
-Mega Menulis-

No comments: