Thursday, July 12, 2018

Mazmur 32, 1 Timotius 4

Mazmur 32:11 (TB)  Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

Menjadi orang benar dan jujur kadang sepertinya merugikan. Terkadang membuat orang lain menjauhi karena dianggap munafik karena kejujuran menjadi hal yang langka di masa kini.  Demikian pula orang yang memilih melakukan yang benar saat kebanyakan orang melakukan yang salah beresiko dikucilkan. Sepertinya lebih mudah mengikuti arus dibandingkan menjadi berbeda.

Tuhan ingin kita tetap menjadi orang yang benar dan jujur. Bahkan Dia ingin kita bersorak-sorai dan bersukacita. Tidak cukup melakukan yang jujur dan benar, dia ingin kita bersukacita saat melakukannya.

Bagaimana melakukannya?
Ayat di atas berkata bersukacita dan bersorak-sorak di dalam Tuhan. Hanya di dalam Tuhan kita dimampukan tetap bersukacita. Di luar Tuhan mustahil melakukannya, bahkan di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Hidup di dalam Tuhan berarti :
1.hidup dalam kekudusan
2.hidup sama seperti Kristus hidup.
3.hidup di dalam kasih.

1 Timotius 4:16 (TB)  Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Ini jadi warning buatku, sebagai mama,  aku ingin anakku begini begitu, mengajari ini itu. Ya, memang anakku memerlukan itu. Tapi aku perlu memperhatikan seksama diriku sendiri, apakah aku sudah melakukan yang aku ajarkan? Sudahkah aku bertekun dalam semua yang aku ajarkan? Atau jangan-jangan aku hanya melakukannya saat dilihat anakku. Nah lho!

Sesungguhnya mendidik anak adalah mendidik diriku sendiri. Anak-anakku bisa gagal mendengarkanku tapi mereka gak mungkin gagal meniruku.

👉 Aku harus jadi teladan. Bertekun dalam apa yang aku ajarkan. Gak omdo! Dilihat ataupun ngga sama anak, tetap harus bertekun melakukan apa yang aku katakan.

Palangka Raya, 12 Juli 2018
-Mega Menulis-

No comments: