1 Tesalonika 5:12-15 (TB) Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
Ayat-ayat di atas berisi panduan bagaimana hidup di dalam komunitas :
👉 menghormati orang yang memimpin dalam Tuhan
👉 menghormati orang yang menegur kita
👉 menjunjung orang yang memimpin dan menegur di dalam kasih karena pekerjaan mereka
👉 hidup dalam damai dengan yang lain
👉 menegur mereka yang hidup tidak tertib
👉 belalah yang lemah
👉 bersabar terhadap semua orang
👉 tidak membalas yang jahat dengan yang jahat
👉 mengusahakan yang terbaik bagi diri sendiri dan semua orang
Semua bisa diterapkan di semua komunitas kita berada, termasuk BRG looo.... Yuk kita lakukan dengan lebih giat dimanapun kita berada ! 😉 Sejujurnya, kadang karena kesibukan, dulu aku merasa menyetor rhema pun dah syukur. Tapiiii.... Aku diberkati dengan perhatian dari sesama anggota BRG. Aku sudah menerima yang baik, aku juga perlu belajar memberikan yang terbaik. Sayang sekali kalau melewatkan kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain di dalam komunitas di manapun kita berada. Membangun hubungan. Saling memperhatikan. Belajar peka dengan kebutuhan orang lain. Mengasihi. Aku juga belajar banyak tentang ketegasan dan respek di BRG ini. Bersyukur untuk ketegasan di BRG ini, saat gak berkomitmen pasti ditegur. Itu membuat setiap anggota berdisiplin. Ada ketertiban. Dan ada respek terhadap yang menegur. Ada perubahan saat ditegur.
Kalau di BRG aku sudah mengalami indahnya hidup berkomunitas, aku juga perlu bawa ke dalam komunitas lain aku berada, entah di keluarga, kantor, gereja, wa grup alumni sekolah, dll. Terkadang aku malas berkomentar di wa grup alumni kalau ada yang posting-posting apa gitu, aku mau belajar kasih perhatian dan komen. Mau belajar jadi berkat di tiap komunitas aku berada.
Mazmur 25:14 (TB) TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Intimacy with God!
Kuncinya adalah ketaatan. Hidup takut akan Tuhan. Ini adalah kesaksian dari seorang Daud yang sehari-harinya begitu akrab dengan Tuhan.
Ketidaktaatanku adalah dosa di mata Tuhan. Dosa membuatku menjauh dari Tuhan karena naluri dosa adalah menyembunyikan diri. Secara alami kita tahu kalau dosa gak bisa hidup berdampingan dengan Tuhan yang kudus. Jadi ingat, Adam dan Hawa yang bersembunyi saat Tuhan mencari mereka sesaat setelah mereka berbuat dosa. Tuhan bukannya gak tahu mereka berbuat dosa. Tuhan mencari mereka. Tuhan tetap mengasihi mereka, tapi mereka bersembunyi. Mereka menjauh dari Tuhan yang ingin mendekat karena itulah naluri dosa, menyembunyikan diri dari Tuhan, menjauh dari Tuhan. Lah, gimana bisa intim sama Tuhan kalau aku memilih jauh dariNya?
Kalau masih ada area yang aku gak taat sama Tuhan, aku harus segera tobat, taat. Kalau aku terus-menerus hidup dalam ketidaktaatan, makin jauhlah aku dari keintiman dengan Tuhan. Bukan karena Tuhan yang menjauh, tapi pasti aku menjauh dari Tuhan saat aku berbuat dosa.
Setiap hari aku selalu punya pilihan:
Mau intim dengan Tuhan atau dosa?
Mau menaati Tuhan atau nggak?
🙏 Tuhan, aku mau dekat dengan Tuhan. Aku mau menaati Engkau. Aku berhenti berbuat dosa. Amin.
Palangka Raya, 5 Juli 2018
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment