Thursday, July 12, 2018

Mazmur 31, 1 Timotius 3

Mazmur 31:6 (TB)  (31-7) Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada TUHAN.

Berhala yang sia-sia bukan hanya berupa patung seperti zaman dulu. Zaman sekarang, berhala sia-sia adalah apa saja yang kita tempatkan di tahta hati kita yang harusnya menjadi tempat Tuhan. Berhala sia-sia bisa berupa :diri sendiri, uang, harta,  pasangan, anak, jabatan, pekerjaan, HP, sosial media, dll. Apa saja yang kita anggap lebih penting dari Tuhan, itulah berhala kita. Mungkin gak secara langsung kita bilang kalau kita memuja pasangan/anak/uang /jabatan/pekerjaan/sosial media, tapi sesungguhnya sikap kita sehari-hari menunjukkan apakah kita menyembah berhala. Waktu kita setiap hari kita habiskan untuk apa/siapa? Dalam yang kita lakukan, siapa fokus kita? Waktu yang dihabiskan bersama keluarga bisa jadi merupakan penyembahan kepada Tuhan jika sikap hati kita menyadari bahwa melayani keluarga kita adalah tanda kasih kita kepada Tuhan. Tetapi hal yang sepertinya kita lakukan untuk menyembah Tuhan bisa menjadi penyembahan kepada berhala kalau hati kita gak tertuju pada Tuhan.

👉 Beberapa waktu ini aku share berkat yang Tuhan berikan buatku di sosial media. Dan mendapat respon baik dari beberapa teman. Jadi semangat dong ya melakukannya. Hari ini aku diingatkan, aku melakukannya untuk siapa, untuk Tuhan atau diriku sendiri? Saat aku melakukan itu, apakah orang lain melihat Tuhan yang berkarya di dalam dan melalui aku, atau aku? Tuhan lah seharusnya yang jadi fokus ucapan syukurku.

🙏  Tuhan, jangan biarkan aku mencuri kemuliaan-Mu, biarlah Engkau yang semakin besar dan aku semakin kecil. Amin.

1 Timotius 3:11 (TB)  Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.

Ini adalah syarat bagi istri yang menjabat sebagai diaken. Secara jabatan di gereja aku bukan diaken, tapi sesungguhnya aku adalah pelayan Tuhan di dalam keseharianku. Tuhanlah tuanku dan aku hambanya.

Aku harus bersikap sebagai wanita terhormat, tidak memfitnah, dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. Bagian dapat menahan diri ini sangat menohok, dua hari ini aku memutuskan untuk mengurangi karbohidrat. I know, ayat ini gak bicara tentang makanan, tapi aku merasakan dan tahu kalau aku gak bisa menahan diri. Oke, aku mengurangi nasi, tapi aku makan sumber karbohidrat yang lain dan membenarkan diri dengan bilang, kan bukan nasi. Siapa yang coba kubohongi nih? 😢

Ini hanya gambaran kalau aku gak bisa menahan diri alias gak bisa mengendalikan diri. Masih banyak area lain dalam hal pengendalian diri yang aku harus berjuang.

🙏 Tuhan, tolong aku untuk mengendalikan diriku dan gak hanya melakukan yang menyenangkan diriku tapi gak berguna dan gak membangun. Jangan biar aku mencari pembenaran, aku mau melakukan yang benar. Amin.

Palangka Raya, 11 Juli 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...