Friday, June 29, 2018

Berkat Tuhan Selama Januari-Juni 2018

Awalnya list ini dibuat dalam rangka memenuhi 'tugas' anggota Bible Reading Group semester ini.  Tapi sewaktu aku mengingat-ingat berkat Tuhan dan menuliskannya, aku keasyikan. Rasanya gak bisa berhenti. Betapa banyak berkat Tuhan selama ini. Kalau aku gak membuat daftar seperti  ini mungkin aku bakal lupa betapa banyak aku telah menerima. Tuhan sungguh baik! Ya, Dia sungguh baik!Hatiku limpah dengan syukur setiap mengingat detail-detail berkatNya. 


Januari
1. Tanggal 1 Januari sempat ada flek waktu kehamilanku usia 6 bulan. Bersyukur sekali waktu itu punya suami yang tenang, gak panikan. Puji Tuhan di tanggal merah gitu ada dokter kandungan yang bersedia periksa sewaktu kami ke kliniknya dan ternyata si dedek gak papa. Bersyukur ada flek jadi lebih aware dan jaga kehamilan, berusaha gak terlalu capek. Kalau gak gitu pasti tetap beraktivitas seperti biasa.
2. Akhir tahun kemarin sempat dengar kalau ada pelantikan dan aku non job alias jadi staf biasa (aku gak tahu kepastiannya karena sedang cuti). Pas masuk kantor dapat kabar kalau berita itu gak benar, aku masih berada di posisi yang sama. Terdengar seperti gila jabatan ya aku, hehehe, tapi aku gak bisa pungkiri kalau aku memerlukan tunjangan dari jabatan ini. Apalagi kondisi lagi hamil dan suamiku belum ada pekerjaan tetap. Aku bersyukur Tuhan masih berikan berkat dan kepercayaan buatku menjabat di kantor.
3. Seorang teman mau bercerai dengan suaminya yang selingkuh tapi rujuk lagi, berat sekali pergumulannya untuk memaafkan suaminya. Gak terbayangkan kalau aku di posisinya. Bulan Januari ini juga dengar Ahok dan Veronika mau bercerai, huaaaa... Gak nyangka. Di saat itu aku sadar kalau keluargaku masih bersatu itu semua karena Tuhan. Bersyukur sekali Tuhan mampukan aku dan suami untuk saling setia.
4. Sampai pertengahan bulan kami belum gajian, bahkan sesudah gajian ternyata baru tahu tunjangan baru akan masuk bulan Februari atau Maret. Di saat banyak teman kantor mengeluh karena gajinya yang lebih kecil dari biasanya terpotong utang pula, aku bersyukur karena segala kebutuhan bulan Januari Tuhan cukupkan. Bahkan kami masih bisa menabung walaupun gak banyak.
5. Aku sempat pas hamil ni malas masak, jadi beli mulu. Bersyukur punya suami yg waktu itu mendorongku bikin bumbu dasar dalam jumlah besar jadi akhirnya masak sendiri lagi. Emang repot di awal tapi akhirnya aku yang menuai hasilnya. Jadi rajin emang capek, tapi hasilnya manis, hohoho. Berhemat iya, sehat pula.
6. Bersyukur untuk tahun 2017 yang sudah berlalu, begitu banyak yang terjadi dan kalau aku melihat lagi ke belakang,lagi-lagi, aku melihat penyertaan Tuhan yang sempurna atas hidupku. 

Februari
1. Bersyukur mulai ikut habit tracker group, jadi menyadari kalau banyak sekali kebiasaanku yang jelek dan harus diubah. Bersyukur diberi kesempatan memulai kebiasaan yang baik: baca buku tiap hari, gak pegang hp waktu bareng Sara, ngurangin makan Indomie.
2. Bersyukur gara-gara habit tracker jadi nyadar selama ini aku mulai games addict,  jadi mulai benar-benar membatasi diri. Saat bersama Sara dan papanya belajar fokus. Jadi bisa bermain bersama Sara, gak sekedar nemenin dia main. Waktu sharing sama suami, dia minta aku hapus aja games di HPku. Awalnya berat, tapi aku mau, bersyukur sekali bisa hapus games tersebut dan ternyata hidupku baik-baik saja tanpa games itu.
3. Bersyukur bisa menyelesaikan dua buku dalam sebulan karena menyediakan waktu setiap hari buat baca buku. Setelah sekian lama gak baca buku. Selama ini berasa gak ada waktu. Tapi kalau dijadwalkan dan disiplin, aku punya banyak waktu.
4. Bersyukur SK ku dari BKN untuk pindah sudah keluar, SK yang ditunggu dari bulan Oktober tahun lalu. Walaupun masih belum bisa pindah karena menunggu SK penempatan dari BNN, aku bersyukur banget.
5. Bersyukur ada kesempatan buat check up kandungan dan miom ke Banjarmasin. Sekalian jalan-jalan sekeluarga.  Sempat sedih sih karena gak bisa operasi SC sekalian angkat miom tapi pas check up kelihatan jelas bakal punya baby girl. Baby di USG kelihatan sehat. Nikmat apa lagi yang aku dustakan tsahhhh.....
6.Bersyukur bisa nyicil tulisan di Majalah Pearl sebelum lahiran, jadi setelah lahiran bisa bernafas lega gsk mikir utang nulis artikel setahun ini. Cuti dengan tenang deh.

Maret
1. Yay!  SK penempatanku buat pindah sudah keluar. Bulan ini aku bisa pindah ke Palangka Raya. Puji Tuhan, penantian setengah tahun berbuah. Aku sudah was-was takut kalau belum pindah juga padahal hari lahiran sudah mendekat.
2. Kami pindah ke rumah mamahku di Palangka membawa barang seperlunya karena belum mendapatkan rumah. Sempat bingung kalau dah lahiran ntar si dedek tidur di mana ya, tahu-tahu dapat blessing tempat tidur bayi yang bagus banget dari sepupuku. Puji Tuhan, bahkan sebelum kelahiran si dedek, Tuhan siapkan keperluannya.
3.Bersyukur Tuhan ajari kami untuk memberi pada bulan ini pada saudara yang baru kehilangan suaminya. Bukan karena kami punya lebih, tapi karena Tuhan ajari kami untuk sependeritaan dan bertolongan menanggung beban orang lain.
4. Di tengah kekuatiranku mendekati lahiran, suamiku tahu-tahu bawa boneka, baju, minyak telon, dll untuk Sara. Ada teman kami yang akan pindah keluar kota dan dia ngajak papa Sara ke rumahnya, ternyata banyak sekali barang yang diberikannya karena dia gak mau membawanya. Dari keperluan Sara sampai banyak lagi beberapa barang rumah tangga yang masih bagus banget. Aku geleng-geleng, teringat, kalau dipikir-pikir sejak Sara lahir segala keperluannya Tuhan cukupkan dengan luar biasa. Percaya gak percaya, buat Sara ni aku bisa hitung yg kami belanjain dia baju dari duit sendiri. Boneka pun segambreng dikasih teman semua,  aku gak pernah beli, suer. Sampai opungnya geleng-geleng pas video call liat bonekanya banyak benar, dan heran pas kami bilang semua dikasih teman. Kupikir pas habis lahiran wajarlah dikasih orang banyak barang yg bisa dipakainya sampai umur setahun paling ngga. Kubilang papanya Sara, kalau dah setahun siap-siap beli kita. Eh, ga taunya ada-ada aja berkat Tuhan buat Sara, tiba-tiba teman kuliahku kirim baju buat dia, padahal jarang kontak, belum lagi pas ultah banyak juga dapat blessing, entah berapa orang ngasih boneka, tadi malam juga Tuhan ingatkan aku semua kebaikanNya. Tuhan tahu kami harus beli popok dan susu buat Sara, mungkin karena itu Dia cukupkan keperluan Sara yang lain lewat orang lain 
5. Aku merasa berlimpah saat masak-masak buat farewell party di kantor lamaku (karena berhasil menghemat, karena dikarunai kerajinan, karena ada yang mau membantuku) . Dan merasa puas. Acara perpisahan berkesan walaupun hanya dengan masakan sederhana. Coba kalau aku malas dan hanya mentraktir, mungkin aku gak akan merasa seperti itu.
6. Pindah ke Palangka Raya dan memulai kehidupan di tempat yang baru, tinggal di tempat ortu lagi untuk sementara (amen), terkadang membuatku merasa miskin. Di tempat yang lama, kami sudah punya rumah walaupun kecil dan belum lunas. Sekarang? Numpang. Anak mau dua tapi belum punya mobil juga jadi berasa gimana gitu, ya gak papa sih naik motor cuma ngebayangin kalau ntar perlu ke mana berempat piye wong anak masih kecil-kecil, gimana memboncengnya. Kata Papa Sara, ya ditahankan aja dulu perginya. Kalau memang perlu pasti Tuhan sediakan kendaraan, kalau nggak disediakan berarti emang gak perlu, cuma pengen doang. Kadang geleng-geleng dengan cara mikirnya, tapi iya juga sih ya. Kadang ngebayangin kalau punya uang banyak mungkin semua masalah ekonomi selesai dengan mudah kali ya, wong duitnya ada. Lol. Bersyukur punya suami yang ingatin untuk bersyukur dan mengendalikan keinginan.
7. So far selama di Palangka ini, Tuhan emang selalu sediakan yang kami perlukan. Yang diperlukan lo, bukan yang diinginkan. Contoh simple, kayak waktu itu aku perlu pakaian untuk pelantikan. Aku mikir-mikir banget mau beli pakaian cuma buat pelantikan yang notabene iya kalau dipakai sekali setahun padahal harganya lumayan. Lagipula ini posisinya lagi hamil gede, ukuran baju gak normal, lah masa beli baju mahal yang cuma dipakai sekali. Buat beberapa orang emang jas atau blazer gak mahal, tapi buat kami yang sedang mengencangkan ikat pinggang, ini gak ada budgetnya. Kalau beli benar-benar harus ambil budget dari pos lain. Papa Sara dah ngomong, kalau perlu ya gak papa beli, cuma ya aku masih sayang. Berdoa minta tolong Tuhan, gak tahu dari mana pokoknya aku minta aja dulu. Eh, tahu-tahu ingat seorang teman yang pernah kenal waktu pelayanan misi gitu,kebetulan bodynya pas dengan ukuranku sekarang. Kami gak dekat, wong pertama kali ketemu di pelayanan misi gitu, beberapa hari tinggal bareng di desa, ya baru kenal di sana. Itu pun beberapa tahun lalu. Aku ternyata masih punya nomor hp-nya, aku coba hubungi walaupun gak yakin sih nomornya belum ganti. Eh, bisa dong dihubungi dan akhirnya dapat pinjaman baju yang aku perlu. Puji Tuhan. Tuhan baik banget. Aku bisa milih dari 3 blazer gitu. Ada malah ditawarin pakai yang baru bener, yang punya aja belum pakai, masih ada labelnya. Speechless ga tuh? Ternyata masalah ekonomi bisa diselesaikan dengan doa, hohohoho. Aku aja yang mikirnya dengan duit bisa gampang beli semua yang diperlukan. Padahal kalau Tuhan mau  sediakan, cara apapun bisa Dia pakai  Well, mungkin ini sebabnya aku belum dikasih duit banyak sama Tuhan ya. Lah,  punya duit dikit aja bisa lupa sama Tuhan, apalagi banyak.
8. Papa Sara dapat pekerjaan meskipun bukan pekerjaan tetap, kami bersyukur sekali. Benar-benar tepat pada waktunya Tuhan kasih pekerjaan. 
9. Bersyukur untuk proses penghentian pembayaran gaji di kantor lama bisa selesai dalam waktu dua hari. Padahal aku ngurus sendiri karena Sara dan Papa Sara sudah di Palangka Raya.
10. Walaupun gak domisili di Jakarta, tahun ini bisa ikutan hunting buku di Big Bad Wolf dari jauh. Bersyukur sekali ada 2 orang teman yang rela disusahkan untuk mencari buku-buku buat Sara.
11. Bersyukur saat meninggalkan kantor lama, tugas-tugasku sudah aku selesaikan, jadi gak meninggalkan beban kerja yang belum terselesaikan ke penggantiku.

April
1. Menjelang SC baru tahu pas cek darah kalau gulaku tinggi, trigliserit dan kolesterol juga. Gila-gilaan tingginya. Katanya sih pengaruh hormon kehamilan. Puji Tuhannya, itu nilai di atas kertas doang. Gak pernah aku ngalamin gangguan kehamilan seperti waktu kehamilan Sara yang sering kontraksi, asal kecapean dan kebanyakan duduk/berdiri kontraksi, berasa fit terus. Puji Tuhan.
2. I have Sofia Margaret Sibuea in my arms. Yay! Praise The Lord! Proses SC berjalan lancar, aku bisa pulih lumayan cepat. Bulan ini banyak bergumul dengan masalah kesehatan Sofia, dari yang gula darahnya rendah sampai kuningnya. Fiuhhh.... Banyak air mata, banyak kekuatiran, tapi diingatkan untuk gak menyimpan toxic thoughts. Bersyukur banyak orang yang mendoakan. Bersyukur berasa Tuhan dekat dan kuatkan.
3. Bersyukur punya BPJS ,benar-benar membantu biaya lahiran lo. Biaya selama di RS free. Gak ada biaya tambahan ini itu yang harus dibayar.
4. Bersyukur tinggal di rumah mama. Sehabis lahiran gak mikir urusan masak segala. Ada saudara-saudara yang bersedia membantu ini itu, tinggal ngomong. Ada mama yang jelas. Jadi bisa fokus buat ngurus baby dan Sara.
5. Bersyukur untuk proses cuti yang lancar di kantor baru. Padahal aku baru masuk beberapa minggu dan langsung ngurus cuti lahiran, tapi prosesnya mudah.
6. Bersyukur dipercaya jadi PIC BRG. Jadi belajar memperhatikan orang lain. Bersyukur sekali teman-teman di grup mendisiplin dirinya sewaktu aku masih  masa adaptasi jadi mom of 2,kalau ngga mungkin baru bentar dah nyerah.
7. Bersyukur bisa pulang dari RS dan ketemu Sara lagi, sedih harus ninggalin dia di rumah beberapa hari. Bersyukur bisa melihat tingkah lakunya, melihat dia sayang sama dedeknya, bisa peluk dia.
8. Bersyukur punya suami yang bertanggung jawab dan mau ambil bagian dalam mengurus anak dan istrinya. Setiap melihat suami, aku tambah sayang, mengingat segala yang dilakukannya. Apa saja dilakukan buat kami keluarganya dan aku selalu merasa dikasihi di masa-masa sulit. Gak pernah dia mengeluh. Aku sangat diberkati punya suami seperti suamiku.
9. Bersyukur bulan April kemarin ulang tahun perkawinan kami yang ke-3. Tiga tahun yang luar biasa, masih banyak tahun-tahun yang mau aku habiskan bersama suamiku. Kami gak merayakan dengan spesial, malahan aku menangis dan dipeluk lamaaaa.... Banget sama suami. Karena di ultah perkawinan kami malahan Sofia nginap di RS sementara kami di rumah.
10. Bersyukur sekali selama aku di RS,  Sara ditinggal di rumah gak rewel sama sekali. Bersyukur ada mama dan adek-adekku yang bisa jagain Sara dan bergantian nginap di RS dengan Pa Sara untuk menemaniku.
11. Bersyukur buat kecukupan biaya tambahan keluarga baru. Tuhan cukupkan segala keperluan kami dengan banyak cara.

Mei
1. Bersyukur suami dapat pekerjaan lagi, meskipun harus ke luar kota tapi kami bersyukur sekali. Awalnya dia merasa berat nerima tawaran itu, aku juga berat sih, tapi aku belajar kuat dan kasih semangat suami.
2. Berasa banget bersyukurnya dobel tinggal di rumah mama pas ditinggal pa Sara beberapa hari kerja di lapangan. Gak kebayang kalau sendirian. Di tempat mama, ada mama dan adek-adekku yang bantuin aku kalau diperlukan.
3. Bersyukur sekali selama ditinggal suami ke luar kota, aku bisa handle two kids. Bisa belajar manfaatkan waktu dengan baik, bermain bersama Sara, pokoknya fokus untuk ngurus anak-anak.
4. Sempat bingung cari waktu terbaik buat saat teduh karena ngurusin Sofia yang malam begadang. Akhirnya aku mutusin waktu terbaikku pas lagi ngasih susu Sofia. Bersyukur dapat menentukan waktu terbaik untuk bersekutu dengan Tuhan. Kalau gak saat teduh pagi sekali, pasti susah lagi mencari waktu di siang atau malam harinya.
5. Bersyukur karena bulan ini mamaku merayakan ultahnya yang ke-54. Tuhan masih berikan kesehatan dan umur panjang buat mamahku.
6. Bersyukur untuk ultah suami yang ke-37. Walaupun sewaktu ultahnya, kami gak bareng karena suami sedang bekerja di luar kota, aku bersyukur sekali.
7. Bulan ini dua kali ditinggal suami ke luar kota untuk bekerja, bersyukur sekali buat limpahan berkat Tuhan di bulan ultah suami.
8. Bersyukur bisa bertemu om dan tanteku yang datang dari Jakarta nengok anaknya yang tinggal di tempat kami. Keluarga omku ini Muslim. Banyak keluarga dari pihal mama yang Muslim. Tapi aku bersyukur karena kami tetap dekat dan saling mengasihi.

Juni
1. Bersyukur sekali karena Sara sayang sekali dengan adeknya Sofia, aku banyak mendengar cerita horor kakak baru yang cemburu sama adiknya sampai bisa menyakiti. Ada yang sampai ortunya menggendong adeknya pun gak boleh. Aku bersyukur itu gak terjadi.
2. Bulan ini Pa Sara gak ada ditawari pekerjaan le lapangan, sempat merasa sedih karena ini berarti pendapatan keluarga berkurang, tapi aku belajar fokus dengan apa yang kami punya. Kami jadi punya banyak waktu bersama lebih banyak.
3. Bersyukur kami sekeluarga bisa pergi ke Kasongan beberapa hari untuk membersihkan rumah kami yang 3 bulan lebih gak ditinggali. Bisa nyicil packing, walaupun belum dapat rumah baru di Palangka Raya. Jadi mengenang masa-masa di Kasongan kami masih bertiga aja di Kasongan. Bahagia.
4. Sampai sekarang kami sudah survei banyak rumah di Palangka Raya dan belum juga dapat rumah. Pengen segera pindah sih rasanya tapi belum dapat rumah yang cocok dan low budget. Tapiiiii... Bersyukur sekali sementara ini masih bisa tinggal bareng di rumah mamaku. Bisa berkumpul bersama keluarga besar.
5. Bulan Juni ini Lebaran dan di Palangka Raya masih terasa suasana kekeluargaannya. Walaupun ada perbedaan agama tapi tradisi mengunjungi yang merayakan hari besar agamanya masih ada. Bisa silaturahmi dengan teman-teman dan keluarga Muslim yang lama gak bertemu sangat kusyukuri karena aku tahu di tempat lain ada yang gak punya tradisi seperti ini.
6. Bersyukur bisa beli buku murah untuk Sara, karena ada online shop yang sedang menghabiskan  stoknya. Bukunya harga kisaran hanya 10-15 ribu doang per item. Sara senang banget, hehehe. Puji Tuhan.
7. Bersyukur karena tahu apa yang aku tulis di blog bertahun-tahun lalu memberkati seseorang yang gak aku kenal, kaget juga waktu dikasih tahu orang itu secara spesifik postingan yang mana. Padahal aku aja gak ingat pernah menuliskan seperti itu. Merasa senang sekali masih bisa jadi berkat,bahkan lewat tulisan yang sudah lawasssss sekali, padahal udah gak kayak zaman masih single yang bisa melayani di komunitas persekutuan atau gereja.
8. Bersyukur ada tugas buat list berkat Tuhan semester ini. Waktu mengingat-ingat berkat Tuhan semester ini, aku merasa sukacitaku limpah, betapa banyak Tuhan sudah memberi. Betapa banyak berkatNya.
9. Bersyukur bulan ini mulai menghapal 1 pasal dari Mazmur 16. Awalnya gak yakin bisa, tapi ternyata bisaaa... Senang sekali karena tahu kemampuan mengingat masih ada. Bersyukur bisa meditasi dan merenungkan Mazmur 16 berhari-hari. Bersyukur bisa tanam benih firman ke anak-anakku, karena aku menghapal sewaktu bareng mereka.
10. Bersyukur untuk bertambahnya anggota BRG di Grup C, kami  sekarang ber-12. Sempat ngerasa down karena awal jadi PIC BRG ada beberapa member yang out karena banyak dapat reminder, aku merasa gak bisa jaga mereka yang dipercayakan. Tapi terhibur karena sharing di PIC bahwa kita gak bisa maksain seseorang untuk komitmen, yang penting kita dah lakukan bagian kita.
11. Bersyukur untuk kesetiaan anggota BRG di semua grup. Benar-benar senang tahu banyak rekan yang komitmen untuk bertumbuh dan tekun baca firman Tuhan. Tiap sedang down dan malas, aku diberkati melihat kesetiaan teman-teman untuk posting rhemanya. Belum lagi rhema yang dishare banyak kali memberkati aku.
12.  Bersyukur buat cuti lahiran selama hampir 3 bulan ini, gaji tetap full 

Palangka Raya, 29 Juni 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...