Friday, June 15, 2018

Mazmur 9, 2 Samuel 9

Mazmur 9:10 (TB)  (9-11) Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.

*Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu.*
Pernah kan ya minjamin duit sama orang, biasanya kita kasih pinjam hanya ke orang yang kita percaya kan ya. Trus kita percaya karena kita sudah kenal kan? Ya iya lah, mana pernah seseorang percaya sama orang yang gak dikenalnya. Nah, kalau selama ini kita gak percaya sama Tuhan. Dikit-dikit kuatir, dikit-dikit takut atau hidup tanpa pengharapan, jangan-jangan itu karena kita gak sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Kita meragukan Dia karena gak mengenal Tuhan secara benar.

Bagaimana caranya mengenal Tuhan dengan benar? Mirip seperti kita mengenali manusia. Semakin banyak kita habiskan waktu dengannya dan memperhatikan dia, maka kita akan semakin mengenali pribadinya.  Itu berarti bergaul dengan Tuhan melalui doa dan firmanNya.

Aku menyadari kalau aku sering kuatir, aku hidup seperti gak kenal Tuhan. Padahal kalau aku sungguh hidup dengan Tuhan, harusnya aku gak perlu kuatir karena aku tahu aku dapat mempercayakan hidupku padaNya.

🙏 Tuhan, ampuni aku karena sering kuatir. Aku mau bertumbuh dalam iman dan pengenalan yang benar akan Tuhan supaya aku menaruh kepercayaan penuh padaMu seperti Daud. Amin.

2 Samuel 9:1 (TB)  Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."

Daud menunjukkan kasihnya kepada Yonatan memegang perjanjiannya. Gak peduli Yonatan masih ada atau tidak, Daud tetap setia pada janjinya dan berusaha sekuat tenaga memenuhi janjinya.

Aku teringat janji pernikahanku untuk mengasihi suamiku dalam suka dan duka, dalam untung maupun malang, dalam sehat maupun sakit dengan pertolongan Tuhan. Janji yang kubuat sewaktu aku merasa mengasihi orang ini dan memutuskan melakukannya seumur hidupku. Well, aku belum melakukannya. Saat aku kesal dengan suami, aku merasa tidak ingin mengasihi suamiku, aku mulai bersikap ketus  atau nyuekin, atau malas melayani suami. Bukan seperti itu seharusnya orang yang mengasihi. Saat aku berjanji mengasihinya berarti janji itu berlaku selamanya tanpa syarat, artinya aku tetap harus memutuskan mengasihi dia dan menunjukkannya meskipun aku kesal. Duh, sulit sekali memegang perjanjian ini ya. Semalam aku agak kesal dengan suami dan tidur dengan membalik badan, sudah niat mau nyuekin aja dan gak mau ngomong hari ibu. Tapi pagi ini ketampar-tampar baca firman ini, "Begini lo Meg....Yang namanya mengasihi, gini loh megang perjanjian tu". Akhirnya, aku mulai ngomong dengan suami deh 😉

Palangka Raya, 9 Juni 2018
-Mega Menulis-

No comments: