Friday, June 15, 2018

Mazmur 10, 2 Samuel 10

Mazmur 10:1 (TB)  Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

Benarkah saat kita dalam kesesakan Tuhan menyembunyikan dirinya? Seringkali kita lebih fokus dengan diri  sendiri dan masalah berat yang kita hadapi sehingga Tuhan terasa jauh dan kita gak merasakan kehadiranNya.

*Tuhan hanya sejauh doa.*
Tentu kita pernah mendengar itu. Tapi kalau saat kita berdoa dan tetap saja kita merasa Tuhan bersembunyi, apa lagi yang salah?
👉 DOSA
Yesaya 59:2 (TB)  tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Hari ini kami sekeluarga ke rumah kami di Kasongan yang sudah lebih dari 3 bulan kami tinggalkan, itu yaaaa.... Rerumputan dah panjangnya ampun-ampun, bayangkan aja dah lebih 3 bulan gak dibersihkan. Begitulah dengan dosa yang gak segera dibereskan, lama kelamaan akan semakin menumpuk dan merusak hidup kita, bahkan mengganggu hubungan kita dengan Tuhan. Kita gak peka lagi dengan suara Tuhan dan gak merasakan kehadiranNya karena dosa-dosa kita.

Aku diingatkan dengan disiplin mengakui dosaku supaya itu tidak jadi penghalang hubunganku dengan Tuhan. Setiap hari aku perlu mengakui dan minta ampun atas dosaku, bahkan setiap sadar melakukan kesalahan aku harus segera minta ampun sama Tuhan dan berhenti melakukannya. Jangan pernah menunda-nunda, karena itu akan menumpuk dan susah dibereskan.

2 Samuel 10:9-10 (TB)  Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu.
Selebihnya dari rakyat itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, yang mengatur barisan mereka berhadapan dengan bani Amon itu.

Berperang harus dengan strategi.
Kalimat itu yang terlintas sewaktu membaca ayat di atas. Kalau mau menang dalam peperangan kita harus cerdik dalam berstrategi. Apa peperangan dan pergumulan yang kita hadapi? Kalau mau menang harus punya strategi yang jelas. Jangan cuma bilang, "Ya udah, ngalir aja." No! Harus ada usaha dan cara khusus supaya menang.

Ada seorang teman yang rentan dengan dosa masturbasi, berkali-kali dia jatuh bangun, minta ampun sama Tuhan tapi terus berulang sampai dia capek dan mikir kalau gak bisa gitu terus. Selain ngaku dosa sama Tuhan, dia putusan untuk jauhkan diri dari hal-hal yang bisa buat dia tergoda, buku-buku, internet, dll. Cuma itu? Ngga. Dia memutuskan untuk terbuka menceritakan pergumulannya ke ortunya dan minta orang tuanya cover dia, tiap dia jatuh dia mengakui di depan orang tuanya dan didoakan. Langsung stop? Ngga, berulang kali. Tapi frekuensinya makin berkurang sampai akhirnya dia bebas dari dosa tersebut.

Mau lepas dari hutang? Apa strategimu? Gali lubang tutup lubang? No. Itu ma nambah masalah. Pikirkan gimana cara yang benar. Berperang dengan siasat. Kalau mau lunasin hutang ya kalau gak kurangin pengeluaran ya cari penghasilan tambahan. Atau lakukan keduanya.

Aku sering dulu bercanda dengan sia-sia, kalau ngomong kasar. Serius nyakitin orang dengan mulutku.  Akhirnya suatu hari mutusin mau berubah. Aku cari buku-buku yang bahas tentang perkataan. Aku buat list ayat-ayat yang bicara tentang perkataan dan hapalin (dah pada lupa, tapi masih ingat satu ayat yg bilang setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman. Ngeri kan ya.) Trus aku minta teman yang dekat denganku untuk negur kalau aku 'kumat'  ngomong yang nyakitin orang. Berhasil? Kata temanku sih dia lihat ada perubahan hidup, hehehe. Puji Tuhan.

Aku diingatkan lagi hari ini kalau Tuhan dah kasih hikmat dan otak yang luar biasa. Makanya harus dipakai. Jangan pasrah dengan keadaan dan bilang "Biar Tuhan yang atur", ya elah.... tetap ada bagian yang harus kita kerjakan loooo! Lakukan bagian kita dengan benar.

Aku dan suami sedang bergumul untuk punya rumah sendiri sekarang. Berdoa sudah. Berusaha? Nah, ini yang kami lakukan.   Survei. Bandingkan harga. Berhitung. Negosiasi. Mengumpulkan uang. Dll.

🙏  Tuhan kami mau mengandalkan Engkau dalam setiap pergumulan kami tapi kami juga mau melakukan bagian kami dengan setia. Kami mau berperang dengan siasat. Tolong kami ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 10 Juni 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...