Sunday, June 3, 2018

Mazmur 2, 2 Samuel 2

2 Samuel 2:5-6 (TB)  maka Daud mengirim orang kepada orang-orang Yabesh-Gilead dengan pesan: "Diberkatilah kamu oleh TUHAN, karena kamu telah menunjukkan kasihmu kepada tuanmu, Saul, dengan menguburkannya.
Oleh sebab itu, TUHAN kiranya menunjukkan kasih dan setia-Nya kepadamu. Aku pun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu, karena kamu telah melakukan hal yang demikian.

*Aku pun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu, karena kamu telah melakukan hal yang demikian.*
Orang-orang Yabesh-Gilead melakukan kebaikan dengan menguburkan Saul dan berpuasa tujuh hari lamanya, hal ini dipandang baik oleh Daud. Daud menyukai kasih setia yang ditunjukkan orang-orang Yabesh-Gilead kepada Daud sehingga memberi pesan seperti di atas. Daud berjanji akan melakukan kebaikan kepada mereka karena apa yang mereka lakukan. Aku membayangkan orang-orang Yabesh-Gilead mungkin terkejut menerima pesan Daud tersebut, Daud dimusuhi Saul tetapi malah memuji apa yang mereka lakukan terhadap Saul dan berjanji melakukan kebaikan bagi mereka. Kalau dipikir-pikir, apa sih untungnya mereka melakukan itu bagi Saul, toh Saul pihak yang kalah perang. Apa yang mereka lakukan malah beresiko, bagaimana kalau Daud marah dan membenci mereka atas apa yang mereka lakukan.

Dari orang-orang Yabesh-Gilead aku belajar bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan gak akan sia-sia. Sekalipun beresiko, tetaplah melakukan kebaikan dengan tulus. Gak usah memikirkan untung rugi saat melakukan yang baik. Saat kita menabur kebaikan, kita akan menuai yang baik pula, walaupun terkadang kita menuai bukan di tempat kita menabur. Pernah kan ya, tiba-tiba kita menerima kebaikan dari seseorang? Itu cara Tuhan membuat kita menuai bukan di tempat kita menabur 😊

Aku mau melakukan kebaikan tanpa memperhitungkan untung rugi. Bukan sekedar karena aku ingin menuai yang baik tapi karena Tuhan sudah berbuat baik terlebih dahulu dalam hidupku.

Mazmur 2:7 (TB)  Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Tuhan telah menetapkan kita sebagai anakNya, sudahkah kita menceritakan kepada dunia kalau kita adalah anak Tuhan? Bagaimana kita melakukannya?
Aku dan suami sering bercanda, saat Sara atau Sofi melakukan sesuatu yang merupakan kebiasaan suamu maka aku akan berkata, "Ini nih, niru kelakuan papanya", begitu juga sebaliknya. Begitulah kita sebagai  anak Tuhan, kita menceritakan kepada dunia kalau kita anak Tuhan tidak hanya dengan perkataan tetapi dengan perbuatan. Sebagaimana yang Bapa kita perbuat, demikianlah kita perbuat, supaya dunia tahu kalau kita adalah anak-anakNya. Allah adalah kasih dan hanya dengan mengasihilah maka kita berbicara keras kalau kita adalah anakNya.

👉 Mengasihi seperti Tuhan mengasihi supaya orang lain mengenal Bapa kita melalui apa yang kita perbuat.

🙏 Tuhan, ampunilah aku karena terkadang cuek dengan orang lain padahal Tuhan mau aku mengasihi mereka. Ajarilah aku mengasihi orang lain dengan kasihMu ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 2 Juni 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...