Friday, June 15, 2018

Mazmur 11, 2 Samuel 11

2 Samuel 11

Hanya sekali Daud berhubungan dengan Batsyeba dan Batsyeba hamil, berapa coba peluang hal itu terjadi, sebenarnya kecil sekali. Tapi itu terjadi. Daud ingin mengelabui semua orang dengan memanggil Uria pulang dari medan perang dan memberinya kesempatan untuk tidur dengan istrinya, tapi sayang buat Daud, Uria sangat setia pada negara, dia tidak mau enak-enakan melakukan itu sementara yang lain berperang. Pastinya Daud terkejut mendapati orang seperti Uria.  Setelah usahanya mengelabui kehamilan Batsyeba gak berhasil, Daud 'mencoba membunuh' Uria dengan memerintahkan Yoab menaruh Uria di garis depan dan mengundurkan diri supaya Uria mati. Percobaan pembunuhan itu berhasil.

Membaca pasal ini seperti membaca kisah kelam seorang Daud. Bagaimana seseorang yang demikian dekat dengan Tuhan mengalami kejatuhan demi kejatuhan. Dosa yang satu membawanya ke dosa-dosa yang lain. Duh, sedih banget ya. Jadi mikir, ini Daud aja bisa melakukan sampai kayak gini, apalagi aku yang rasanya gak seintim Daud sama Tuhan. Aku gak boleh flirting dengan dosa karena akan membawaku ke dosa yang lain.

Pasal ini menunjukkan bagaimana Tuhan gak mau Daud terus-menerus menyembunyikan kejahatannya. Tuhan 'SEGERA' menegur Daud lewat kehamilan Batsyeba sebenarnya, tapi Daud gak nyadar,malahan berbuat makin jahat untuk menyembunyikan dosanya. Pada akhirnya mungkin Daud merasa berhasil kali ya karena Uria mati. Dia merasa bisa mengelabui semua orang tapiiiii.... Tuhan tahu. Daud melupakan itu. Daud kehilangan kepekaannya karena dosa. Duh, ngerinya. Tuhan gak bisa kukelabui, saat berbuat dosa harus segera diakui, gak perlu lagi menambah kejahatan dengan mencoba menutupi dosa tersebut.

Mazmur 11:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"

Tidak ada tempat yang paling aman selain bersama Tuhan.
Itu yang terlintas di pikiranku sewaktu membaca ayat di atas. Maraknya berita bom dan aksi teroris beberapa minggu yang lalu membuatku bersyukur karena berada di tempat yang paham radikalnya gak separah di tempat lain. Tempat tinggalku kupikir relatif amanlah. Aku bersyukur tinggal di sini. Tapi itu salah. Yang membuatku aman bukan sekedar lokasi di mana aku berada, tapi perlindungan Tuhan. Bahkan medan perang pun bisa jadi tempat yang paling aman saat aku bersama Tuhan.

🙏 Tuhan, ampuni aku karena merasa aman hanya karena aku tinggal di tempatku sekarang. Aku melupakan kalau hanya perlindunganMu yang membuatku aman. Aku mau berlindung hanya padaMu ya Tuhan, karena hanya kau yang membuatku aman. Amin.

Palangka Raya, 11 Juni 2018
-Mega Menulis-

No comments: