Thursday, April 8, 2021

Melatih Anak Membereskan Mainannya

Anak-anakku, Sofia (3 tahun) dan Sara (4 tahun 7 bulan) baru saja dilatih dua mingguan ini untuk membereskan mainannya sendiri. Hahahaha. Telat banget ya? Gak papa lah ya, daripada gak dilatih sama sekali. Akakakak. 

Jadi, sebelum khusus melatihkan kebiasaan membereskan mainan, semua mainan mereka diletakkan di ruang keluarga, bukan di ruang khusus.  Kebayang lah ya, mereka disajikan pemandangan mainan begitu di atas meja SETIAP SAAT, apa gak tergoda tuh memainkan dan menghamburkan semua. Sekarang lumayan, gak berserakan kesana-kemari. Kalau pun berhambur, mereka main di kamar main yang tertutup, jadi ga sesusah sebelumnya membereskannya. 

Untuk mempermudah mendisiplin mereka dan gak menghabiskan banyak energi, yang kami lakukan:

- Mainan kami simpan di dalam boks khusus yang tertutup. Supaya tidak dihambur semua.  Kebetulan ada satu ruangan khusus tempat bermain mereka. Jadi di situ kami letakkan. Setalah makan dan mandi pagi, baru mereka boleh masuk ke ruangan ini dan memilih mainannya. Capek sih awalnya, semua mainan dikelompokkan dan ditaruh di toples atau kotak kecil sesuai jenisnya, baru semuanya kami masukkan ke satu boks besar di kamar tertutup. Mereka tidak bisa mengakses tempat mainnya setiap saat. Hanya pada waktu bermain mereka bisa ke situ.

Bagaimana kalau tidak ada ruangan khusus? Paling nggak ada boks atau lemari khusus tempat mainan lah ya, jadi anak-anak tahu kalau di situlah seharusnya tempat mainan mereka kalau gak dimainkan. 

- Saat waktunya bermain, mereka bisa memilih satu atau dua jenis mainan dalam boks. Setelah itu kami tutup boksnya. Tapi beberapa mainan yang gampang dibereskan seperti boneka, ada di luar boks. Kalau mau ganti permainan lain maka mainan yang sebelumnya harus dikumpulkan dahulu. Kenapa kami tidak memberikan semua mainan kepada mereka? Supaya mereka belajar fokus pada satu atau dua jenis mainan dulu dan gak mudah teralihkan fokusnya. Selain itu, karena tiap anak hanya boleh memilih mainan tertentu, mau tidak mau mereka harus bermain bersama, belajar berbagi , bergantian bermain, meminta dengan  sopan dan menolak dengan sopan. 


- Mainan di boks dilarang keras dibawa ke :dapur, kamar tidur, ruang tamu.  Kalau  main di ruang keluarga masih diizinkan karena di situ kami bisa bermain bersama. Hanya boneka yang boleh dibawa ke kamar tidur, tapi dibatasi maksimal tiga.
- Ada satu meja khusus yang di atasnya ada alat-alat menggambar dan mewarnai : spidol, pensil warna, crayon, papan gambar, dll. Berhubung ini gak susah membereskannya dan anak-anak senang menggambar, jadi kami letakkan ini di ruang keluarga. Khusus ini, harus dibereskan setiap mau makan. Karena waktu makan dilarang melakukan kegiatan lain selain makan. Setelah makan, monggo main lagi di sini. 

- Anak-anak setiap pagi dan sore kami ajak jalan kaki atau beraktivitas di luar rumah. Jadi kalau sebelum jalan sore bocah gak tidur siang dan mainan tidak dibereskan, maka gak boleh ikut jalan. Berhubung anak-anak senang aktivitas jalan ini, maka mereka mau deh membereskan mainannya. 


- Sepulang jalan sore, rutinitas anak-anak adalah:mandi, makan. Setelah itu tidak boleh bermain di ruang bermain, capek bo liat mainan berhamburan kalau sudah malam. Jadi aktivitas pasca makan malam yang selow aja antara menggambar, naik sepeda kecil (di dalam rumah), menulis atau membaca buku. O, iya buku-buku juga di lemari tertutup, jadi mereka tidak bisa seenaknya menghambur. Harus minta dulu ke kami kalau mau baca buku.
Semua 'aturan' main di atas kami sosialisasikan ke anak-anak jadi mereka tahu aturan main baru yang berlaku sekarang. Awal-awal heboh karena baru pegang satu mainan sebentar eh minta ganti, hahaha. Akhirnya sekarang diminta main dulu beberapa saat, baru ganti. So far sih Sara sudah mulai tertib dan mau membereskan mainannya, Sofia yang sekarang malah asyik nontonin kakaknya membereskan mainan dan harus diingatkan. Yang jelas sekarang untuk urusan main sudah gak seheboh dulu.

Bagaimana kalau anak tidak mau membereskan mainannya? Diajak aja terus membereskan bersama. Namanya bukan hal yang biasa dilakukan, pasti sulit di awalnya. Tapi lama kelamaan mereka pasti terbiasa.  Kalau gak mau membereskan mainan maka konsekuensi di rumah kami, tidak boleh ikut jalan sore. Kalau peralatan gambar dan menulis tidak dibereskan sebelum tidur malam, maka kami persilakan tidur di ruang keluarga, gak boleh masuk kamar. Akakakak. Kejam? Nggak lah ya, kan kami tidak meminta mereka melakukan apa yang tidak bisa mereka lakukan. Mereka bisa hanya belum terbiasa.

Palangka Raya, 7 April 2021
-Mega Menulis-

No comments: