Sisi positif kebiasaan adalah kita dapat melakukan sesuatu tanpa berpikir, sisi negatifnya adalah kita mengabaikan peluang terjadinya kesalahan-kesalahan kecil.
Penting mengevaluasi setiap kebiasaan yang telah terbentuk, agar kita dapat meningkatkan kualitas dari kebiasaan tersebut. Jika awalnya fokus kita adalah yang penting kebiasaan terbentuk maka diperlukan evaluasi, refleksi dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas kebiasaan tersebut.
Kebiasaan + Praktik disengaja = Penguasaan
Kalimat yang berkata practices makes perfect sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Sekedar melakukan tanpa ada perbaikan dan peningkatan tidak akan membuatnya sempurna. Aku suka kutipan dari Vince Lombardi : Practice does not make perfect, only perfect practices make perfect.
Mungkin gak sih pertama kali melakukan sesuatu dengan sempurna, atau kedua kali, ketiga kali langsung sempurna? Tidak mungkin bukan? Pasti ada usaha yang ditambahkan dari yang sebelumnya, usaha yang ini jika dilakukan terus menerus yang akan menjadikannya sempurna.
Tidak memiliki kesadaran diri adalah racun. Refleksi dan peninjauan ulang adalah obatnya.
Perlu berefleksi, apakah apa yang kita lakukan sudah menjadi yang terbaik atau ada hal-hal lain yang bisa kita lakukan untuk menjadikannya semakin baik. Ingat, perbaikan 1% yang terus-menerus akan menghasilkan perubahan signifikan. Ada kerja keras dan usaha yang harus dilakukan supaya suatu kebiasaan bisa kita kuasai. Evaluasi, refleksi, beraksi!
Palangka Raya, 31 Maret 2021
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment