Saat ini usia Sara 4 tahun 8 bulan dan Sofia 3 tahun,masa di mana mereka banyak bertanya. Pertanyaan yang paling sering diajukan mereka akhir-akhir ini:
Ini apa Pah/Mah?
Ini apa bahasa Inggrisnya?
Modar kon, kalau bahasa Indonesianya aja gak tahu, gimana cari bahasa Inggrisnya? 🙄
Ya gak masalah sih bilang gak tahu daripada sok tahu dan nyesatin anak. Kalau ditanya anak dan gak tahu biasanya kami bilang :
- Mama/papa gak tahu, nanti coba tanya Onti atau siapa
Maksud kami, biar mereka nyadar kalau ortunya gak tahu semua hal, ya solusinya coba tanya ke orang lain.
- Mama/papa gak tahu, nanti kita cari
Nah, kami ajak anak cari di buku atau Google. Sampai-sampai Sara hapal dan bilang : Cari di Google 😁
Pas jalan pagi tuh anak-anak jadi banyak nanya kayak gitu. Lah kalau sudah jalan melihat macam-macam, bunga, binatang, benda ini itu, ada aja pertanyaan APA itu muncul. Saat aku dan suami sering bilang gak tahu itulah kami nyadar kalau ternyata kami banyak gak tahunya 🤣 Nama tanaman dan hewan sih banyak ngeblank gitu, ketahuan ya bukan pecinta tumbuhan.
Pertanyaannya gimana tahu ini binatang atau tanaman apa. Kan lagi jalan tuh, repot amat kan ya kalau harus ngetik ciri tanaman dan hewan yang dilihat untuk tahu apa. Untung suamiku pintar, tahu-tahu ada akal untuk masalah ini. Dia searching di Google : aplikasi pengenal objek dan taraaaa.... Ketemulah Google Lens. YAY! Suami yang solutip kan? Akakak. Gampang banget cara pakainya, tinggal buka aplikasi, arahkan ke objek, klik bentar. Ketemulah namanya. Aplikasi ini akan menelusuri laman pencari Google dan menampilkan images yang paling mendekati, kalau diklik lagi ada artikel berisi keterangan tentang objek itu. Dapat nama latinnya, kegunaannya. Well, intinya artikel tentang objek itulah. Gak cuma tanaman dan hewan, objek lain pun bisa. Pernah coba di sepeda bocah, eh keluar tuh gambar sepeda yang sama, harganya, market place yang menjualnya.
Cara menggunakan Google Lens gampang banget.
1. Buka aplikasi Google Lens dan arahkan HP ke objek yang akan ditelusuri.
2. Ketuk tombol shutter untuk menelusuri. Gak lama di bawahnya akan ada gambar serupa.
3. Tarik gambar ke atas dan akan muncul situs-situs yang memuat objek yang mirip dengan apa yang kita lihat. Buka dan cek deh, sama apa nggak.
Asyik banget kan? Sekarang kalau jalan sama anak, kami jadi jarang bilang gak tahu waktu ditanya 'ini apa'. Jadi berasa pintar kubilang tahu ginian. Dan diketawain suamiku waktu aku bilang gitu. Lah iya to, bedanya orang pintar dan bodoh apa? Orang pintar cuma duluan tahu aja 🤭
Nah, kelemahan Google Lens sih kalau kita ambil gambarnya gak pas entah kejauhan atau terlalu dekat jadi kurang akurat. Harus cek dan ricek lagi sih objek sama hasil penelusuran Google Lens, sama gak nih hasil penelusuran sama objek aslinya. Sekarang jalan pagi jadi semakin menyenangkan dan lebih lama dari biasanya. Ya iya lah, tiap lihat objek baru disamperin dan beraksilah si Google Lens 😅 Malah sekarang sombong kami, bocah belum nanya, kami dah duluan pakai HP dan bilang ini namanya ini lo Nak 🤣 Jadi bapake dan mamake yang belajar sekarang.
Pernah suatu kali kami terkejut, ngeker suatu objek dan pas ditelusuri, taraaaa.... Kratom! Ya oloh, masa sih ada orang nanam Kratom di depan rumahnya. LOL. Sampai sekarang kami gak yakin itu bener Kratom atau ngga 🤣 Wong lihat aslinya aja gak pernah. Tiap lewat depan rumah orang itu, aku dan suami senyum-senyum. Kayaknya ngawur deh tuh Google Lens. Yah, maklumin aja, mungkin dia selusuri hanya itu yang paling mirip. Gak papa lah, aku tetap padamu Google Lens. So far, aplikasi ini masih jadi solusi untuk pertanyaan 'apa ni?' dari bocah.
Saat menemani anak berjalan dan melihat alam, ternyata bukan hanya mereka yang belajar. Kami sebagai orang tua juga belajar (kenal aplikasi baru, mengenali lingkungan, dll). Semoga kami bisa menjadi kawan seperjalanan yang menyenangkan bagi mereka.
Palangka Raya, 28 April 2021
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment