Kebiasaan pertama yang kami latihkan dalam Habit Training Plan adalah toilet training untuk Sara (4, 5 tahun) dan Sofia (3 tahun). Loh, Sara dah 4 tahun lebih kok baru toilet training? Aslinya, dia sudah lepas popok dari umur 3 tahunan, tapi akhir-akhir ini kami menyadari kalau dia suka menunda buang air kecil. Akibatnya begitu kebelet, heboh ke toiletnya pakai acara nangis, dan pernah bak sebelum sempat sampai toilet. Sudah berkali-kali diingatkan tapi masih saja dia menunda-nunda. Akhirnya kami latihkan ulang untuk ke toilet.
Kami
memberikan petunjuk sebagai berikut : Alarm HP Papa akan berbunyi setiap 2 jam
mengingatkan ke toilet untuk BAK dan BAB. Dimulai setiap jam 5 pagi-9 malam. Kenapa
jam 5? Karena kami ingin membiasakan anak-anak bangun pagi, begitu bangun pagi
maka dia ke toilet. Kami memberi tahu kalau alarm itu hanya sebagai pengingat,
jadi jika dia ingin ke toilet sebelum alarm berbunyi, itu lebih baik. Kalau dia
berhasil ke toilet sebelm bunyi alarm dan bak/bab maka kami memberikan sebuuah
stiker yang bisa diwarnai dan ditempel ke dinding. Kami briefing Sara
sebelum memulai sistem alarm tersebut, kami pastikan dia mengerti dengan
bertanya apa instruksi yang baru disampaikan.
Ternyata
cara ini menyenangkan bagi Sara, dianggapnya seperti permainan, dan kami tidak
perlu mencereweti dia untuk ke toilet. Hari keempat dia sudah mau ke toilet
tanpa harus mendengar bunyi alarm. Sampai sekarang, sudah sebulan kami
menggunakan pengingat ini. Gak ada lagi cerita kebelet bak dan bab, tanpa alarm pun
dia sudah ke toilet. Melepas sendiri celana dan mengambil sendiri air untuk
membersihkan. Bahkan terkadang, dia kami minta mengambilkan air di gayung untuk
adeknya Sofia.
Nah,
untuk Sofia (2 tahun 10 bulan), aslinya dia gak masuk pelatihan toilet
training, bonus banget pencapaiannya. Dia masih full pakai popok siang malam
waktu bareng Sara menggunakan pengingat alarm. Melihat kakaknya ke toilet
tiap alarm berbunyi, dia ikutan dong. Target kami awalnya hanya dia gak pakai
popok siang hari. Malam masih pakai. Kami belum berani kalau malam gak pakai
popok, sempat bablas, nangis kon, hahaha. Bisa sih pakai perlak, tapi waktu
itu kami memantapkan gak pakai popok siang dulu.
HARI 1 (8 Maret 2021)
Sofia belum mengenali kapan mau bak. Untuk bab
sebenarnya dia sudah tahu kapan, karena kalau mau bab dia akan menjauh dari
orang lain. Tapi karena biasa pakai popok dia tidak memberi tahu dan saat luput
dari pengawasan keburu bab di celana
Sebagai orang tua kami menyadari kalau kami
perlu didisiplin juga untuk:
- memperhatikan kebiasaan minum Sofia, supaya
bisa memperkirakan kapan mengajak dia ke WC karena dia belum bisa menahan bak seperti Sara. Jadi alarm belum terlalu ngefek.
Waktu dua jam terlalu lama untuk dia, akhirnya kami revisi alarm Sofia setiap 1
jam.
-
memperhatikan jam bab Sofia sebenarnya memang sekitaran setiap habis makan, tapi
kami lupa menawarkan ke WC padahal dia sudah tidak pakai popok waktu siang,
bablas deh.
HARI
2 (9 Maret 2021)
Sofia sudah mengenali keinginan untuk bak dan
kami pikir itu kemajuan yang sangat besar. Tapi sempat bak dan bab di celana
hari ini. Melepas popok malam akan ditunda karena kalau malam harus dibangunkan
paling tidak dua kali untuk bak. Sudah beberapa hari ini memang jam bangun anak
maju menjadi jam 5 pagi, biasanya jam 5.30.Kami bangun pagi karena sekalian mau jalan
bareng tiap pagi. Jadi sementara mau fokus supaya dia mengenali kapan pipisnya
dulu di siang hari. Kasihan pula rasanya kalau tidurnya terganggu.
Saat pagi sebelum alarm berbunyi, Sofia sudah
mulai bisa minta ke WC untuk BAK. Rencananya setelah siang aman beberapa hari,
baru lanjut lepas popok untuk malam.
Sofia
biasanya ngedot sebelum tidur, tapi hari ini dia mau minum susu malam sebelum
tidur pakai gelas, karena ingin sama dengan kakaknya. Kami mempertimbangkan
untuk memindahkan jam minum susu sebelum tidurnya ke pagi/siang hari.
Logikanya, kalau ngedot sebelum tidur ya pasti malam bakal pipis kan ya.
HARI
3 (10 Maret 2021)
Sofia
masih BAK di celana, dan perlu diperhatikan saat cuaca lebih dingin dia lebih
sering bak dibandingkan biasanya, kami mengabaikan faktor cuaca. Ke depannya
saat dingin kami harus lebih sering mengingatkan/mengajak Sofia ke WC.
Untuk mengurangi bak di malam hari
sekaligus membuat kebiasaan baru sikat gigi sebelum tidur maka jam minum susu Sara dan Sf mulai hari ini diganti siang, tadi malam sudah kami infokan kalau mulai
sekarang sebelum tidur kita sikat gigi. Kalau sebelum tidur minum susu nanti
ketiduran dan gak sikat gigi, padahal masih ada sisa makanan dan minuman di
gigi bisa membuat gigi sakit.
HARI
4 (11 Maret 2021)
Sofia
dan Sara tidak minum susu sebelum tidur malam lagi tapi diganti dengan siang
hari, pagi ini popok Sofia kering. Sepertinya ini hasil tidak minum susu
sebelum tidur malam. Sofia tadi malam dijanjikan stiker yang bisa diwarnai
kalau bangun pagi popoknya kering. Karena libur hari ini kami banyak beraktivitas
di luar rumah tetapi anak-anak tetap bak pada saat alarm berbunyi dan jika ingin
bak, tanpa perlu menggunakan alarm. Hari
ini celana kering, bak dan bab sukses di toilet.
HARI 5 (12 Maret 2021)
Ini
hari kedua popok Sofia kering, jadi malam ini popoknya akan dilepas. Sebenarnya
saya dan papanya masih was-was, tapi dia mau pakai celana di malam hari.
Mungkin karena sudah nyaman tiap siang pakai celana. Sofia hari ini bab dan bak
di WC, tidak ada bak di celana. Beberapa kali minta diantar ke WC walaupun
belum ada bunyi alarm, setelah diantar kadang gak ada bak maupun bab, hahaha.
YES. HARI INI CLEAR juga.
HARI
6 (13 Maret 2021)
Sofia malam tadi tidak
pakai popok dan paginya celananya kering. Sofia hari ini bab dan bak di WC,
tidak ada bak di celana. Dia minta bak dan bab di WC. Beberapa kali minta
diantar ke WC walaupun belum ada bunyi alarm. Yang menarik, waktu alarm
berbunyi, dia berteriak, "Dedek belum mau pipis".LOL. Sore ini
sehabis mandi saya tanya mau pakai popok atau ngga, dia bilang gak mau. Jadi
dia gak pakai popok malam ini.
Hari ke-7 dst-nya Sofia
sudah gak pakai popok lagi. Yay. Thank God. Emak bisa berhemat duit popok, ups.
Eh, beli celana dalam baru deng jadinya, akakakak.
Kunci keberhasilan toilet
training Sofia menurut kami adalah :
-
Sistem alarm yang seperti permainan, jadi
dia gak perlu dipaksa ke toilet untuk siang hari.
- Sofia
sudah bisa melepas sendiri celananya, jadi begitu ingin, bisa segera ke toilet.
- Mengenali
tanda-tanda air mukanya yang ingin bak/bab, jadi segera diajak ke toilet
walaupun alarm belum berbunyi.
- Sebelum
tidur, anak harus diajak bak di toilet.
-
Jam minum susu yang berubah menjadi siang.
Karena kalau minum susu sebelum tidur dilakukan sudah bisa dipastikan untuk bak
malam hari kami harus membangunkan dia tengah malam.
Bagian menyenangkan
selain sukses toilet training-ini bagian yang mengharukan, hahaha, karena jam
minum susunya berubah menjadi siang maka sering terlewat sekarang, hahaha.
Nampaknya sebentar lagi emak gak perlu beli susu. Yes. Hemat lagi. Buahahhaa. Eh
beneran, sekarang mereka jarang banget minta minum susu. Kasian ya? Nggaklah,
anak di atas 2 tahun sebenarnya dah gak terlalu memerlukan susu, kan mereka
sudah mendapatkan sumber protein yang lain. Selamat berjuang buat mamak-mamak yang sedang toilet training anaknya!!
Palangka Raya, 7 April
2021
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment