Saturday, August 14, 2021

Anakku Belum Bisa Membaca

Iya. Di umurnya yang hampir lima tahun ini, Sara belum bisa membaca. Sofia apalagi, boro-boro, mengenali huruf saja kadang dia masih salah kok. Akakakak. Sedih dong kamu Meg sebagai orang tuanya? Ngga tuh. Ngapain sedih. Eh, dulu mungkin agak terintimidasi sih melihat anak tetangga dah bisa membaca di umur empat tahun, membaca dalam bahasa Inggris pulak. Keren kan anak tetangga? Lalu, anakmu gak keren dong Meg? Tetap keren dong 😎 

Lewat coaching di Rumah Inspirasi setahun lalu aku menyadari kalau anak dengan senang hati mempelajari sesuatu karena dua alasan:
1. Karena suka
2. Karena butuh
Masuk akal kan? Lah kita aja yang orang tua juga sama kok. Jadi kalau ingin anak belajar sesuatu, temukan dulu WHYnya. Alasan kenapa itu menarik dan kenapa itu pentinglah yang akan mendorong dia belajar. 

Kami mulai sadar, sebagai orang tua tugas kami membantu anak-anak menemukan WHY itu. Kalau belum ketemu ya sampai kapanpun tarik urat leher dah untuk membuat mereka mempelajari sesuatu. Main paksa? Bisa aja sih. Tapi di mana sukacitanya belajar karena terpaksa? Akhir-akhir ini Sara suka menunjuk kata-kata di buku bacaannya dan bertanya,"Ini apa Mah bacaannya?". Apakah ini tanda dia mulai butuh? Yay. Semoga ya. Yang jelas emaknya terharu 🥺 Semoga ini merupakan sinyal terpantiknya keinginannya untuk belajar membaca 😊 Mungkin lama banget ya prosesnya dibanding 'dipaksa', tapi beneran deh, ada sukacita tersendiri menyadari minat itu mulai muncul dari dalam diri anak tanpa paksaan orang tua. Kami membacakan aneka buku dan dia suka, nampaknya dari dibacakan dia jadi ingin membaca sendiri. Semoga 😍.

#MakSara #emakhappy #neverstoplearning #sukacitabelajar

Palangka Raya, 13 Agustus 2021
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...